Rabu, 19 Februari 2014

Bidara Upas ( Merremia mammosa )



        Bidara upas adalah tumbuhan umbi-umbian yang merayap atau membelit yang panjang tingginya dapat mencapai 3-6 m. Daunnya berbentuk bulat telur melebar, tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, dengan pangkal berbentuk hati. Umbinya mirip kentang, dan berbeda dengan areuy carayun (Merremia peltata) yang satu genus dengannya. Umbi bidara upas berkumpul hingga 6-7 buah dan beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih seumpama tumbuh di tanah kering, gembur, dan tidak tergenang air. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat.
Perbungaannya majemuk, yakni sejumlah 1- 4 kuntum, membentuk payung, seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak dan apabila menjadi buah, kelopaknya tidak gugur. Bijinya berwarna kelabu sampai hitam, dengan pinggirannya yang berbulu kecoklatan.


 Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae (Suku Kangkung-kangkungan)
Genus: Merremia
Spesies: Merremia mammosa Chois

  • Daerah 
Jawa: Blanar, widara upas
Ambon: Hailale



Manfaat dan Khasiat :
  1. Demam
  2. Batuk
  3. Serak
  4. Difteri
  5. Radang tenggorok
  6. Radang paru
  7. Radang usus buntu
  8. Typhus
  9. Sembelit
  10. Muntah darah
  11. Kanker
  12. Kencing manis
  13. Keracunan
  14. Gigitan ular
  15. Kusta
  16. Syphilis (Luns)


  • Serak, batuk kering
Bahan: Umbi segar sebesar 1 jari tangan
Cara Pembuatan: Dicuci bersih, dipotong tipis-tipis
Cara Pemakaian: Kemudian dikunyah. Lakukan 3-4 kali dalam sehari.

  • Batuk
Bahan: 100 gr umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diparut, tambahkan sirup gula batu secukupnya, diaduk sampai merata lalu diperas dan disaring
Cara Pemakaian: Kemudian minum.


  • Batuk rejan
Bahan: 1/2 jari umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring,
Cara Pemakaian: Minum. lakukan 2 kali sehari.


  • Difteri
Bahan: Umbi segar secukupnya
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul 1 gelas kecil.
Cara Pembuatan: Dipakai untuk kumur-kumur di tenggorokan selama 23 menit, lalu ditelan.


  • Radang usus buntu
Bahan: 1/4 jari umbi
Cara Pembuatan: Dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok makan air gula, kemudian diperas dan disaring
Cara Pemakaian: Lalu diminum. Sehari 2x.


  • Muntah darah, Typhus
Bahan: Umbi segar secukupnya
Cara Pembuatan: Dicuci bersih lalu diparut, peras dengansepotong kain sampai terkumpul sebanyak 1 gelas kecil.
Cara Pemakaian: Minum.


  • Buang air besar darah dan lendir
Bahan: 50 gr umbi
Cara Pembuatan: Dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa secukupnya, godok dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin disaring
Cara Pemakaian: minum sedikit-sedikit.


  • Kencing manis
Bahan: 100 g umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain.
Cara Pemakaian: Minum setiap pagi, 1/2 jam sebelum makan.


  • Keracunan makanan
Bahan: Umbi segar secukupnya
Cara Pembuatan: Dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong kain sampai terkumpul 1/2 gelas
Cara Pemakaian: Minum.


  • Kanker, Kusta (Morbqs Hanson)
Bahan: 3/4 jari umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makanair matang dan 2 sendok makan madu. diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain
Cara Pemakaian: Dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam sehari.


  • Luka-luka di kulit :
Bahan: Umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diiris tipis-tipis
Cara Pemakaian: Letakkan di atas luka.


  • Melancarkan pengeluaran ASI
Bahan: Umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci bersih lalu diparut
Cara Pemakaian: Borehkan disekeliling payudara.


  • Luka bakar
Bahan: Umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci bersih lalu diparut,
Cara Pemakaian: Bubuhkan diatas luka bakar, bila perlu dibalut.


  • Gigitan ular:
Bahan: Umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti bubur.
Cara Pemakaian: Tempelkan diatas luka gigitan, lalu dibalut.


  • Syphilis (lues):
Bahan: 1 jari umbi segar
Cara Pembuatan: Dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan 1 sendok makan madu murni, peras dan saring,
Cara Pemakaian: Minum. Lakukan 3 kali sehari.


  • Batu kandung kencing / kencing batu: 
Bahan: 10 gr umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji beling, Cara Pembuatan: Dicuci lalu umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 liter air, sampai tersisa 150 cc.
Cara Pemakaian: Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 50 cc.


Cara Pemakaian/Pengobatan:
Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.
Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur, untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak, gigitan ular dan sebagainya.


Komposisi : 
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis:
Anti radang, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar (laxative), menetralkan racun (antidote), penyejuk.

Kandungan: 
- Damar
- Resin
- Pati
- Zat pahit
Getah segar mengandung zat oxydase (Anonim, 2005). Dalam pengobatan tradisional, umbi Bidara Upas sering digunakan terapi pengobatan kanker. Kandungan zat oksidase pada getah segar bdara upas juga diduga memiliki peran dalam pengobatan kanker alternatif.


        Semoga artikel tentang Bidara Upas ( Merremia mammosa ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Selasa, 11 Februari 2014

Belimbing Manis (Averhoa carambola)



 


    Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) tumbuh dalam bentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), berbentuk silindris, permukaan batang kasar, batang berwarna coklat tua. Percabangan dikotom, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar.







 
        

      Daun (folium) Tergolong daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Pada suatu daun majemuk terdiri atas beberapa bagian yaitu:
 a. Ibu tangkai daun (petiolus communis),
 b. Tangkai anak daun (petiololus), dan
 c. Anak daun (foliolum).
    



 


   Daun majemuk beranak daun 9, bertangkai panjang warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang daun 3-8,5cm, lebar daun 2-4 cm, helaian daun tipis tegar seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), ujung meruncing (acuminatus), pangkal membulat, tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun pemumpu, permukaan atas dan bawah licin mengkilat.



       Daun Pada Averrhoa carambola, merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki ibu tangkai daun, anak daun dan anak daun.


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Geraniales
Famili: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus: Averrhoa
Spesies: Averrhoa carambola L.



Nama 
  • Daerah 
Indonesia: Belimbing manis
Madura: Bhalimbing manes
Minangkabau: Belimbing manih
Sunda: Belimbing amis
Jawa: Belimbing legi
Bugis: Balirang


Manfaat dan Khasiat:
Bunga:
  1. Malaria
Daun:
  1. Koreng
  2. Bisul
  3. Kanker 
Buah:
  1. Kencing batu
  2. Influenza, sakit tenggorokan
  3. Diabetes melitu dan kolesterol 
 Akar:
  1. Sakit pada sendi
  2. Sakit kepala kronis


  • Malaria 
Bahan: 15-24 gr bunga belimbing manis kering
Cara Pembuatan: Seduh dengan air panas/mendidih
Cara Pemakaian: Diminum sehari 2x.
  •  Koreng 
Bahan: Satu genggam daun belimbing manis segar
Cara Pembuatan: Direbus
Cara Pemakaian: Kemudian airnya yang masih hangat digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.
  • Bisul
Bahan: 1 Genggam daun belimbing manis segar
Cara Pembuatan: Digiling halus, aduk dengan air cucian beras sehingga jadi bubur
Cara Pemakaian: Tempelkan dan balut.
  •  Kanker  
Bahan: 1/4 genggam daun belimbing, 1/2 lembar daun pepaya muda, 1/4 genggam daun cerme muda, 1/3 genggam daun bayam merah dan 2 jari wortel
Cara Pembuatan: Dicuci bersih tambah air matang 1.5 gelas digiling halus kemudian disaring
Cara Pemakaian: Airnya ditambah 1 sendok madu lalu diminum.
  •  Kencing batu 
Bahan: 3-5 buah belimbing manis
Cara Pembuatan: Direbus
Cara Pemkaian: Ditambah madu dan diminum 7 hari.

  •  Influenza, sakit tenggorokan 
Bahan: 90-120 gr buah belimbing segar
Cara Pembuatan: Di juice
Cara Pemakaian: Saring dan minum airnya.
  •  Diabetes melitu dan kolesterol 
Bahan:  Buah belimbing manis yang masak atau masih hijau 2 biji segar
Cara Pemakaian: Dimakan setelah makan pagi dan sore.
  •  Sakit pada sendi 
Bahan:  120 gr akar belimbing manis segar
Cara Pembuatan: Dicuci bersih, dipotong seperlunya dimasukan kedalam 600 cc arak, tutup rapat disimpan 7 hari
Cara Pemakaian: Minum sehari 1 sloki.
  •  Sakit kepala kronis 
Bahan: 30-45 grm akar belimbing manis segar
Cara Pembuatan: Dipotong kecil-kecil dicuci bersih, ambil 120 grm tahu, tambahkan air sampai terendam di tim
Cara Pemakaian:  Dimakan sehari sekali.


Komposisi, Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis: Rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik), memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing, astringent.


Kandungan 
Batang: 
- Saponin
- Tanin
- Glucoside
- Calsium oksalat
- Suifur
- Asam format
- Peroksidase

Daun:
- Tanin,
- Suifur,
- Asam format,
- Peroksidase,
- Calsium oksalat,
- Kalium sitrat.



       Semoga artikel tentang Belimbing Manis (Averhoa carambola) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid







Jumat, 07 Februari 2014

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.)


         Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) adalah sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari Kepulauan Maluku (Indonesia), tetapi dari sumber lain juga menyebutkan tanaman ini berasal dari Amerika Tropis. Tanaman ini memiliki tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis te
ngah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpi. Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda. Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur, gepeng. Rasa buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap masakan, membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan, membersihkan tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.


Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales
Famili: Oxalidacea
Genus: A. bilimbi
Spesies: Allium sativum L

  • Nama
Aceh: Limeng, selimeng, thlimeng
Gayo: Selemeng
Batak: Asom, belimbing, balimbingan
Nias: Malimbi
Minangkabau: Balimbieng
Melayu: Belimbing asam
Lampung: Balimbing
Sunda: Calincing, balingbing
Jawa: Balimbing wuluh
Madura: Bhalingbhing bulu
Bali: Blingbing buloh
Bima: Limbi
Flores: Balimbeng
Sawu: Libi
Sangi: Belerang
Ambon: Takurela
Bugis: Celane



Manfaat dan Khasiat :
Bunga:
  1. Batuk.
  2. Sariawan (stomatitis)

Daun:
  1. Perut sakit. Gondongan (Parotitis)
  2. Rematik

Buah:
  1. Batuk rejan
  2. Gusi berdarah, sariawan
  3. Sakit gigi berlubang
  4. Jerawat. Panu
  5. Tekanan darah tinggi
  6. Kelumpuhan
  7. Memperbaiki fungsi pencernaan
  8. Radang rektum

  • Batuk
a) Bahan: 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun inggu dan 1/4 genggam daun sendok
Cara Pembuatan: Dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas,setelah dingin disaring,.
Cara Pemakaian: Diminum dengan madu seperlunya. Sehari 3 kali 3/4 gelas.

b) Bahan: Daun, bunga dan buah belimbing asam ditambah gula merah dan adas pulawaras
Cara Pembuatan: Direbus bersama-sama dengan 1 gelas air sampai mendidih hingga tinggal ½ gelas.
Cara Pemakaian:  diminum pagi dan sore secara rutin


  • Batuk pada anak
Bahan: Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air 1 cangkir
Cara Pembuatan: Ditim selama beberapa jam. Setelah dingin disaring dengan sepotong kain
Cara Pemakaian: Dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan malam sewaktu perut kosong.

  •  Sariawan
a) Bahan: Segenggarn bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 1 cangkir air
Cara Pembuatan: Direbus sampai kental, setelah dingin disaring
Cara Pemakaian: Dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.

b) Bahan: 2/3 genggam bunga belimbing wuluh
Cara Pembuatan: dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
Cara Pemakaian: Setelah dingin disaring lalu diminum, sehari 3 kali 3/4 gelas.

c) Bahan: 3 buah belimbing wuluh, 3 butir bawang merah, 1 buah pala yang muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari
Cara Pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring
Cara Pemakaian: Dipakai untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.

  • Gondongan
Bahan: 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah
Cara Pembuatan: Setelah dicuci bersih lalu ditumbuk halus.
Cara Pemakaian: Balurkan ketempat yang sakit.


  • Rematik
a) Bahan:  100 gr daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh dan 15 biji merica
Cara Pembuatan: Dicuci lalu digiling halus, tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur.
Cara Pemakaian: Oleskan adonan bubur tadi ketempat yang sakit.

b) Bahan:  5 buah belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L.), 15 biji cengkeh, 15 butir lada hitam
Cara Pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih.
Cara Pemakaian: Dipakai untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

  • Batuk rejan
a) Bahan: 10 buah belimbing wuluh
Cara Pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring
Cara Pemakaian: Minum, lakukan 2 kali sehari.

b) Bahan:  Buah belimbing wuluh dibuat manisan, sehari makan 3 x 6-8 buah.


  • Jerawat:
a) Bahan:  Buah belimbing wuluh secukupnya
Cara Pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam seperlunya
Cara Pemakaian: Untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.

b) Bahan: 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang,
Cara Pembuatan: Digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis.
Cara Pemakaian: Untuk menggosok dan melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.


  • Panu:
Bahan: 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam
Cara Pembuatan:  Diremas sampai rata
Cara Pemkaian: Gosokan pada kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.



  • Pagel linu:
Bahan: 1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkeh, 15 biji lada,
Cara Pembuatan: Digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya.
Cara Pemakaian: Lumurkan ketempat yang sakit.



         Semoga artikel tentang Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid








Minggu, 02 Februari 2014

Bawang Putih (Allium sativum)

    
   
   
       Bawang putih (allium sativum) adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan termasuk dalam genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih.
Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.







Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Liliales
Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus: Allium
Spesies: Allium sativum L.


Nama :

  • Daerah 
Indonesia: Bawang Putih
Jawa: Bawang
Sunda: Bawang Bodas 
Lampung: Bawang handak
Lampung: Bacong landak
Minangkabau: Dasun
Melayu: Bawang putih
Bali: Kasuna
Batak: Lasuna
Dayak: Bawang kasihong
Gorontalo: Pia moputi
Bugis: Lasuna pute 
Madura: Bhabang pote
Ternate: Bawa bodudo
Makasar: Lasuna kebo
Timor: Kalfeo foleu
Nusa Tenggara: Incuna

  • Asing 
Inggris : Garlic




Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Bawang Putih :

Nama Bahan Makanan : Bawang Putih
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Bawang Putih yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Bawang Putih yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 88 %
Jumlah Kandungan Energi Bawang Putih = 95 kkal
Jumlah Kandungan Protein Bawang Putih = 4,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Bawang Putih = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Bawang Putih = 23,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Bawang Putih = 42 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Bawang Putih = 134 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Bawang Putih = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Bawang Putih = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Bawang Putih = 0,22 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Bawang Putih = 15 mg
Khasiat / Manfaat Bawang Putih : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : B
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
          Riset/penelitian pada Bawang Putih yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.




Manfaat dan Khasiat : 

  1. Hipertensi
  2. Asma
  3. Batuk
  4. Masuk angin
  5. Sakit kepala
  6. Sakit kuning
  7. Sesak nafas
  8. Busung air
  9. Ambeien
  10. Sembelit
  11. Luka memar
  12. Abses
  13. Luka benda tajam
  14. Digigit serangga
  15. Cacingan
  16. Sulit tidur (Insomnia).


  • Hipertensia. 
a) Bahan: 3 siung bawang putih,
Cara pemmbuatan: Bawang putih ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, Ialu disaring;
Cara pemakaian: Diminum secara teratur setiap hari.

b) Bahan: 2 siung bawang putih;
Cara membuat: Bawang putih dipanggang dengan api;
Cara menggunakan: Dimakan setiap pagi selama 7 hari.

  • Asma, batuk dan masuk angin 

Bahan: 3 siung bawang putih, 1 sendok makan madu dan gula batu secukupnya
Cara pembuatan: Bawang putih ditumbuk halus, kemudian dioplos bersama bahan lainnya sampai merata dan diperas/disaring
Cara pemakaian: Diminum setiap pagi sampai sembuh.

  • Sakit kepala
Bahan: Umbi bawang putih
Cara membuat: Umbi bawang putih ditumbuk halus
Cara pemakaian: Untuk kompres pada dahi.

  • Sakit kuning, sesak nafas dan busung air
Bahan: 1 umbi bawang putih, 1 potong gula batu sebesar telur ayam
Cara pembuatan: Umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan
sore.

  • Ambeien
Bahan: Umbi bawang putih
Cara pembuatan: Umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas untuk diambil airnya
Cara pemakaian: Dioleskan di sekitar dubur setiap hari.

  • Sembelit
Bahan: Yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya
Cara pembuatan: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring
Cara pemakaian: Diminun biasa.

  • Luka memar karena tikaman atau pukulan
Bahan: Bawang putih dan 1 sendok madu
Cara pembuatan: Bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata
Cara pemakaian: Dioleskan pada bagian yang luka.

  • Luka kena benda tajam berkarat
Bahan: Umbi bawang putih dan minyak kelapa secukupnya
Cara pembuatan: Umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan ke dalam minyak kelapa dan ditumbuk halus
Cara pemakaian: Dioleskan pada bagian yang luka.

  • Mempercepat matangnya bengkak abses
Bahan: Umbi bawang putih
Cara pembuatan: Umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus
Cara pemakaian: Ditempelkan pada bagian yang bengkak.

  • Untuk mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri
Bahan: Umbi bawang putih
Cara pembuatan: Umbi bawang putih ditumbuk halus
Cara pemakaian: Ditempelkan pada bagian yang kemasukan serpihan kaca, kayu atau duri.


  • Sengatan Serangga
Bahan: Umbi bawang putih, sendowo dan garam secukupnya
Cara pembuatan: Umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan bahan lainnya sampai merata
Cara pemakaian: Dioleskan ada bagian tubuh yang disengat serangga.

  • Mengusir cacing kremi dan cacing perut
Bahan: Beberapa siung bawang push
Cara pembuatan: Dikupas dan dicuci bersih
Cara pemakaian: Dimakan langsung.

  • Sulit tidur (insomnia)
Bahan: Beberapa slung bawang putih
Cara pembuatan: Dikupas dan dicuci bersih
Cara pemakaian: Dimakan langsung sebelum tidur.

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Dari umbi bawang putih per 100 gram dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 88 % mengandung  :
- Protein sebesar 4,5 gram.
- Lemak 0,20 gram, -
- Karbohidrat  23, 1 0 gram,
- Kalori 95 kalori, -
- Posfor 134 miligram, -
- Kalsium 42 miligrain. -
- Zat besi 1 miligram
- Air 71 gram.
- Vitamin A 0 IU miligram
- Vitamin B1 0,22 miligram
- Vitamin C 15 miligram.

Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid.



  • Rangkuman
          Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, jenis tertentu dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar 200-250 meter di atas permukaan laut. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 600 m - 1.200 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 800 mm - 2.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 6 bulan · Suhu udara : 150 C - 200 C · Kelembapan : tinggi · Penyinaran : sedang b. Tanah · Jenis : gromosol (ultisol). · Tekstur : lempung berpasir (gembur) · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 50 cm - 150 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 15 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 6 - 6,8 · Kesuburan : tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan selokan atau parit dengan lebar 30 cm - 40 cm, dalam 30 cm - 60 cm. Tanah galian digunakan untuk bedengan selebar 60 cm - 100 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan, lalu dicangkul sedalam 15 cm - 30 cm. · Setelah 10 hari - 15 hari dicangkul kembali hingga membentuk gumpalan halus, kemudian diberi pupuk kandang 10 ton - 15 ton/hektar. · Sehari sebelum tanam, bedengan dibasahi. b. Persiapan Bibit · Bibit berasal dari tanaman cukup tua (85 hari - 135 hari), sehat dan tidak cacat. · Bibit disimpan dalam ruangan kering sekitar 5 bulan - 8 bulan digantung pada para-para. · Siang untuk bibit berasal dari umbi yang beratnya 5 g - 7,5 g/umbi. c. Penanaman · Buatkan lubang tanam sedalam 3 cm - 4 cm dengan tugal. · Tancapkan bibit dengan posisi tegak lurus, ujung siung di atas dan ¾ bagian siung tertanam dalam tanah. · Taburkan tanah halus dan tutup merata dengan jerami setelah 3 cm. · Jarak tanam 10 cm x 10 cm atau 15 cm x 10 cm.




         Semoga artikel tentang Bawang Putih (Allium sativum) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid



.