Kamis, 30 Januari 2014

Bawang Merah (Allium cepa)

   
      Bawang Merah adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bawang merah merupakan Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang Digunakan Umbi lapis.Bawang


Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kela s: Liliidae
Ordo : Liliales
Famili  : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium                                          
Spesies : Allium cepa var. aggregatum L.



Nama :
  • Daerah 
Aceh : Bawang abang mirah
Batak : Pia
Palembang : Bawang abang
Minangkabau : Bawang sirah, Barambang sirah, Dasun merah
Lampung : Bawang suluh
Sunda : Bawang beureum
Jawa : Brambang, Brambang abang
Madura : Bhabang mera
Bali : Jasun bang, Jasun mirah
Sulawesi Utara : Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantuna mopura, Dansuna rundang, Lasuna randang, Lansuna mea, Lansuna Raindang
Gorontalo : Bawangi
Roti : Laisuna pilas, Laisuna mpilas
Timor :  Kalpeo meh
Kali :  Bowang wulwul
Ternate : Kosai miha; Bawa rohiha
Tidore : Bawa kahori

  • Asing 
Nama Simplisia :  Cepae Bulbus; Umbi lapis Bawang Merah.


Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Bawang Merah :

Nama Bahan Makanan : Bawang Merah
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Bawang Merah yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Bawang Merah yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 90 %
Jumlah Kandungan Energi Bawang Merah = 39 kkal
Jumlah Kandungan Protein Bawang Merah = 1,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Bawang Merah = 0,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Bawang Merah = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Bawang Merah = 36 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Bawang Merah = 40 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Bawang Merah = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Bawang Merah = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Bawang Merah = 0,03 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Bawang Merah = 2 mg
Khasiat / Manfaat Bawang Merah : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : B
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.

Keterangan :
      Riset/penelitian pada Bawang Merah yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
Uraian :
Herba semusim, tidak berbatang. Daun tunggal memeluk umbi lapis. Umbi lapis menebal dan berdaging, warna merah keputihan. Perbungaan berbentuk bongkol, mahkota bunga berbentuk bulat telur. Buah batu bulat, berwarna hijau. Biji segi tiga warna hitam. Bagian yang Digunakan Umbi lapis.



Manfaat dan Khasiat : 
  1. Batuk.
  2. Haid tidak teratur.
  3. Kencing manis.
  4. Obat cacing.
  5. Demam pada anak-anak (obat luar).
  6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

  • Batuk
Bahan : 
- Umbi Bawang merah 4 gram
- Daun Poko segar 4 gram
- Daun Sembung segar 3 gram
- Herba Pegagan segar 4 gram
- Buah Adas 2 gram
- Air 125 ml.Cara pembuatan : Dipipis, dibuat infus atau pil.
Cara pemakaian : Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.
Lama pengobatan : Diulang selama 14 hari.

  • Kencing Manis
Bahan :
- Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 gram
- Buah Buncis (dirajang) 15 gram
- Daun Salam (dirajang) 10 helai
- Air 120 ml.
Cara pembuatan : Dibuat infus.
Cara pemakaian : Diminum sehari 1 kali 100 ml.
Lama pengobatan : Diulang selama 14 hari.

  • Demam dan Perut Kembung pada Anak-anak
Bahan :
- Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupnya
- Minyak Kelapa secukupnya
- Minyak Kayu Putih secukupnya
Cara pembuatan : Diremas-remas.
Cara pemakaian : Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn pada anak yang demam.



Kandungan :
- Kalori 39kg
- Protein 1,5 gram
- Karbohidrat 0,2 gram
- Lemak 0,3 gram
- Kalsium 36 miligram
- Fosfor 40 miligram
- Zat besi 1 miligram.
- Zat pati
- Minyak atsiri,
- Sikloaliin,
- Metilaliin,
- Dihidroaliin,
- Flavonglikosida,
- Kuersetin,
- Saponin,
- Peptida,
- Fitohormon.

Selain itu di dalam Bawang Merah juga terkandung : 
- Vitamin A 0 IU
- Vitamin B1 0,03 miligram
- Vitamin C 2 miligram.

Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Bawang Merah, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 90 %.

SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut, ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.



      Semoga artikel tentang Bawang Merah (Allium cepa)  ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Senin, 20 Januari 2014

Baru cina ( Artemisia vulgaris )



    
      Baru cina ( Artemisia vulgaris ) adalah merupakan tanaman menahun, berambut halus, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan kayahumus, tumbuh liar di hutan dan ladang, jenis yang biasa ditanam dipekarangan sebagai Tanaman obat;,Artemisia argyi Levl. Et. Vant.









Klasifikasi 

Kingdom : -
Subkingdom :  -
Super Divisi : -
Divisi : -
Kelas : -
Sub Kelas :  -
Ordo : -
Familia : -
Genus : -
Spesies : -




Nama : 
  • Daerah 
Melayu : Baru Cina
Sunda : Beungkar kucicing
Jawa Tengah : Suket gajahan
Halmahera : Kolo
Ternate : Goro-goro cina





Manfaat dan Khasiat
  1. Menstruasi berlebihan (banyak), sakit pada menstruasi
    (Dysmenorrhea), menstruasi tidak teratur dan nyeri haid.
  2. Wasir atau ambeien
  3. Mencegah keguguran (Threatened abortion), pergerakan janin
    berlebihan.
  4. Dysentery, keputihan.
  5. Lemah Sahwat
  6. Mempermudah persalinan, susah punya anak.
  7. Muntah darah (hematemesis), mimisan (epistaxis), perdarahan usus
    (rectal haemorrhgia).

  • Nyeri Haid
Bahan : 2 gr Herba baru cina, 3 gram daun poko, 3 gram rimpang teki, 2 gram herba jung rahab, air 110 ml.
Cara Pembuatan : Bahan-bahan tersebut bisa dibuat infus, diseduh atau dipipis.
Cara Pemakaian : Diiminum 1 kali sehari 100 ml.Apabila dipipis, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.

  • Wasir 
Bahan : 2 gram herba Baru Cina segar, 7 lembar daun wungu segar, 3 gram herba daun Patikan Cina segar, 3 gram daun duduk, 1 genggam herba pegagan segar, Air 110 ml.
Cara Pembuatan : Bisa dibuat infus, dipipis atau dibuat pil.
Cara Pemakaian : 
  -       Infus diminum 1 kali sehari 100 ml.
  -        Pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
  -        Pil diminum 3 kali sehari 9 pil.
  • Disentri 
Bahan : Jahe segar
Cara Pembuatan : Direbus sampai kental
Cara Pemakaian : Di minum 3x sehari.

  •   Lemah syahwat
Bahan : 15 - 45 gram biji
Cara Pembuatan : Digiling halus,
Cara Pemakaian : Kemudian makan.

  • Mempermudah persalinan, susah punya anak.
Bahan : Baru Cina (10-30 gram), Air (4 gelas sedang)
Cara Pembuatan : Rebus tanaman Baru Cina dalam 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas. 
Cara Pemakaian : Setelah dingin, minum ramuan tersebut 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.



Pemakaian Luar
  1. Gangguan lambung, 
  2. Nyeri persendian (arthralgia), 
  3. Eczema,
  4. Gatal-gatal (pruritus), 
  5. Bisul. 
Dipakai sebagai moxa, dengan cara memanaskan titik-titik akupunktur. Verruca vulgaris (kutil): A. argyi dilumatkan, tempelkan ke tempat kelainan beberapa kali sehari, selama + 30 hari.

A.rtemisia argyi Levl et Vant:
         Mempunyai khasiat untuk pengobatan carcinoma lambung, pembesaran kelenjar payudara. juga dipakai untuk pengobatan hepatitis, prostatitis, bronchitis, menstruasi berlebihan, menstruasi tidak teratur dan nyeri menstruasi, dan penyakit-penyakit alergi. Herba ini menghambat pertumbuhan Hela cell.

Efek Samping
        30% pasien yang memakai rebusan daun A. argyi mempunyai keluhan mulut kering, rasa tida enak di lambung (yang terbanyak), mual, muntah, mencret dan pusing, yang hilang bila memakai minyak daun A. argyi.


Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis
         Rasa pahit, pedas, hangat. Menghilangkan rasa dingin, menghilangkan sakit, menghentikan perdarahan (hemostatic), melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur menstruasi. Herba ini masuk meridian ginjal, paru dan limpa. Kandungan Kimia: Minyak menguap (Phellandrene, cadinene, thujvl alkohol), alfa-amirin, fernenol, dehydromatricaria ester, cineole, terpinen-4-ol, beta- karyophyllene, 1-quebrachitol. Akar dan batang : Inulin (mengandung artemose), Cabang kecil : Oxytocin, yomogi alkohol, dan ridentin.





       Semoga artikel tentang Baru cina ( Artemisia vulgaris ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Jumat, 17 Januari 2014

Bangle ( Zingiber purpureum Roxb )

      
        
      Bangle (Zingiber montanum (J.König) Link ex A.Dietr. = syn. Zingiber cassumunar, syn. Z. purpureum Roxb.) adalah salah satu tanaman rempah-rempah anggota suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpangnya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan bahan pengobatan. 

 
        Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat. Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.


Klasifikasi 
Kingdom : -
Subkingdom :  -
Super Divisi : -
Divisi : -
Kelas : -
Sub Kelas :  -
Ordo : -
Familia : Zingiberaceae
Genus : -
Spesies : -


Nama 
  •  Daerah 
Sunda : Panglai
Jawa : Bengle
Madura : Pandhiyang
Sumatera : Bengle, bungle, baglai, baniai, banglai, bunglai,; Bangle, kunit bolai, kunyit bolai
Aceh : Mugle,
Bali : Banggele
Tapanuli : Bungle
Minang : Kunik bolai
Makassar : Bale
Bugis :  Panini
Ambon : Unin makei
Bale, Panini, manglai, manguiai, bangerei, wangelei, walegai,; kukuniran, kukundiren, unin makei, unin pakei, bangle, bongle;



Manfaat dan Khasiat
Rimpang :
  1. Demam, sakit kepala.
  2. Batuk berdahak.
  3. Perut nyeri, masuk angin.
  4. Sembelit.
  5. Sakit kuning.
  6. Cacingan.
  7. Rheumatism.
  8. Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan.
  9. Mengecilkan perut setelah melahirkan.
  10. Kegemukan.

Daun:
  1. Tidak napsu makan.
  2. Perut terasa penuh.


  • Demam & masuk angin
Bahan : 15 gr rimpang bangle yang segar dicuci lalu diparut, 1/2 cangkir air panas dan 2 sendok makan madu.
Cara Pembuatan : Diaduk merata lalu diperas dan disaring.
Cara Pemakaian : Kemudian minum. Lakukan 2 kali sehari.

  • Perut mules
Bahan : Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi, masing-masing 1/2 jari tangan
Cara Pembuatan : Dicuci lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas.
Cara Pemakaian : Setelah dingin disaring, lalu diminum.

  • Sakit kepala karena demam
Bahan : Rimpang segar secukupnya
Cara Pembuatan : Dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur.
Cara Pemakaian : Dipakai sebagai pilis pada dahi.

  •  Sakit kuning:
Bahan : 1/2 jari rimpang bangle dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan.
Cara Pembuatan : Peras dan saring,
Cara Pemakaian : Minum. Lakukan 2 kali sehari.

  • Nyeri sendi (rheumatism)
Bahan : Rimpang segar secukupnya
Cara Pembuatan : Dicuci Ialu diparut, tambahkan arak sampai menjadi adonan seperti bubur encer.
Cara Pemakaian : Borehkan kebagian sendi yang sakit.

  • Mengecilkan perut setelah melahirkan
Bahan : Rimpang bangle secukupnya
Cara Pembuatan : Dicuci lalu diparut,
Cara Pemakaian : Borehkan pada perut.

  • Cacingan:
Bahan : 3 jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5 biji ketumbar dan 5 lembar tangkai daun sirih
Cara Pembuatan : Dicuci lalu diiris tipis-tipis, kemudian ditumbuk halus. Tambahkan 1/ 2 cangkir air masak, diaduk merata lalu diperas dan disaring.
Cara Pemakaian : Kemudian minum.

  • Radang seiaput lendir mata
Bahan : Rimpang bangle dan kunyit sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir jinten hitam
Cara Pembuatan : Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring,
Cara Pemakaian : Kemudian minum.

  • Kegemukan / mengurangi lemak tubuh
a) Bahan : Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda
Cara Pembuatan : Dicuci lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring.
Cara Pemakaian : Dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore hari.

b) Bahan : 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring, 3/4 jari rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun kemuning, 1/4 genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau,
Cara Pembuatan : Dicuci dan dipotong- potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai
tersisa 1/2-nya. Setelah dingin disaring,
Cara Pemakaian : Kemudian minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

c) Bahan : Rimpang bangle dan rimpang temu hitam, masing-masing 1/2 jari tangan
Cara Pembuatan : Dicuci lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas- remas. Peras dan saring
Cara Pemakaian : Kemudian minum. Lakukan 2-3 kali sehari.



Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologi 

          Rimpang berbau khas aromatik, rasanya agak pahit dan agak pedas. Penurun panas (anti piretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan), obat cacing (vermifuge). KANDUNGAN KIMIA: Rimpang: minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati, tanin.




 Semoga artikel tentang Bangle ( Zingiber purpureum Roxb ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Selasa, 14 Januari 2014

Asam Jawa ( Tamarindus indica )



       Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek.
       Kandungan Buah asam yang matang terdiri atas 40-50% bagian yang dapat dimakan, dan per 100 g berisi: air 17,8-35,8 g, protein 2-3 g, lemak 0,6 g, karbohidrat 41,1-61,4 g, serat 2,9 g, abu 2,6-3,9 g, kalsium 34-94 mg, fosfor 34-78 mg, besi 0,2-0,9 mg, tiamin 0,33 mg, riboflavin 0,1 mg, niasin 1,0 mg, dan vitamin C 44 mg. Biji segarnya mengandung 13% air, 20% protein, 5,5% lemak, 59% karbohidrat, dan 2,4% abu. Rasa asamnya disebabkan oleh asam tartarat, yang pada saat matang tidak menghilang tetapi sedikit banyak diimbangi oleh meningkatnya kadar gula.


    
        Oleh karenanya asam, dikatakan orang sebagai buah yang paling asam, sekaligus paling manis. Deskripsi Berperawakan pohon besar yang selalu hijau, tingginya mencapai 30 m, pangkal batangnya mencapai 1-2 m panjangnya dan 2 m diameternya, tajuknya berdaun lebat, memencar melebar, berbentuk bulat; kulit kayunya kasar, retak retak, berwarna coklat keabu-abuan. Daunnya majemuk bersirip ganda, letaknya berselang-seling, berpenumpu, bertangkai; tangkai daunnya mencapai 1,5 cm panjangnya, meninggalkan bekas yang jelas setelah rontok; helaian daunnya berbentuk agak lonjong, ukurannya mencapai 13 cm x 5 cm; anak daunnya berjumlah 8-16 pasang, berbentuk lonjong menyempit, berukuran (1-3,5) cm x (0,5-1) cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujungnya membundar sampai sedikit cabik. Perbungaannya bertipe tandan renggang, terletak lateral dan di ujung ranting, panjangnya mencapai 13 cm; bunganya kirakira 3 cm panjangnya, berbau harum; daun kelopaknya berjumlah 4 helai, berbeda bentuknya, panjangnya mencapai 1,5 cm; daun mahkotanya berjumlah 5 helai, yang belakang dan yang samping berukuran besar dan menonjol, berwarna krem dengan peruratannya berwarna merah-coklat, dua helai yang berada di depan berukuran lebih kecil, berbentuk linier, berwarna putih; benang sarinya 3 utas; putiknya 1 buah berbakal biji sampai 18 butir. Buahnya bertipe polong yang agak silindris, lurus atau bengkok, tidak merekah, berujung membulat, ukurannya mencapai 14 cm x 4 cm, berbiji sampai 10 butir, polongnya itu seringkali menyempit tak beraturan di antara dua biji; eksokarpnya mengeras, berwarna keabu-abuan atau lebih sering coklat bersisik, dengan beberapa benang yang kuat di dalamnya; mesokarpnya tebal dan menyerupai sirop, berwarna coklat-kehitaman; endokarpnya tipis, menjangat. Bijinya tak beraturan bentuknya, membelah ketupat memipih, panjangnya mencapai 18 mm, sangat keras dan berwarna coklat.

        Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L) dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol tinggi dengan kandungan kimia saponin, flavonoid dan tanin. Senyawa aktif flavonoid dan tanin pada tanaman Asam Jawa dapat meningkatkan degradasi/ peluruhan lemak, melalui seuatu peningkatan metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi proses pembakaran timbunan lemak.
Selain itu peluruhan lemak oleh senyawa aktif flavonoid dan tanin melaui pendekatan pemecahan lemak dikatalisis oleh enzim lipase. Ekstrak yang bersifat aktivator enzim bersifat dapat mendegradasi lemak sehingga mempunyai potensi sebagai obat pelangsing alami.



                                                                                                                                              
  


 Klasifikasi


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Tamarindus 
Spesies : Tamarindus indica L.





Nama
  • Daerah 
Indonesia : Asam Jawa
Sunda : Celangi, Tangkal Asem
Minangkabau : Asam Jawa, Kayu Asem, Cumalagi
Madura : Acem
Aceh : Bak Me
Gayo : Acamlagi 
Kalimantan : Asam Jawa
Gorontalo : Asang Jawi
Makasar : Camba
Bugis : Cempa.

  • Asing :
Inggris : Tamarind
Perancis : Tamarinier
Thailand : Ma-kham
Laos : Khaam
Kamboja : Khoua me
Vietnam :  Me, trai me
 

Manfaat dan Khasiat
Penyakit yang bisa diobati :
- Asma
- Batuk
- Demam
- Morbili
- Reumatik
- Sariawan
- Sakit panas
- Sakit perut
- Luka baru 
- Luka borok
- Eksim, Bisul
- Alergi/biduren
- Gigitan ular bisa
- Rambut rontok
- Bengkak disengat lipan/lebah.

  • Asma
Bahan : 2 potong kulit pohon asam jawa dan adas pulawaras secukupnya 
Cara Pembuatan : Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara Pemakaian : Diminum 2 kali sehari

  • Batuk Kering
Bahan : 3 polong buah asam jawa dan ½ genggam daun saga
Cara Pembuatan : Kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
Cara Pemakaian : Diminum 2 kali sehari ketika pagi dan sore.

  • Demam
Bahan : 1 genggam daun asam jawa dan adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : Kedua bahan tersebut direbus dengan ½ liter air sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan : Diminum 2 kali sehari ketika pagi dan sore.

  • Morbili
Bahan : 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak dan 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara Pembuatan : Kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili.

  • Reumatik
Bahan : 1 genggam daun asam jawa dan 2-3 biji asam jawa (klungsu =jawa)
Cara Pembuatan : Kedua bahan tersebut ditumbuk halus
Cara Pemakaian : Dipakai untuk kompres bagian yang sakit.

  • Sariawan
Bahan : 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa 
Cara Pembuatan :  Semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
Cara Pemakaian : diminum biasa.

  •  Sakit Panas
Bahan : 2 polong buah asam jawa yang telah masak dan garam secukupnya.
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini
  • Sakit perut
a) Bahan : 3 polong buah asam jawa yang sudah masak dan kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya
Cara Pembuatan : Semua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara Pemakaian : Digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut.

b) Bahan : 3 polong buah asam jawa dan 1 potong gula aren
Cara Pembuatan : Kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara Pemakaian : diminum biasa

c) Bahan : 2 polong buah asam jawa dan 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
Cara Pembuatan : Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
Cara Pemakaian : Diminum biasa.
  • Luka baru
Bahan : Daun asam jawa secukupnya
Cara Pembuatan : Daun asam jawa dikunyah sampai lumat
Cara Pemakaian : Ditempelkan pada luka

  • Luka borok
Bahan : Beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa)
Cara Pembuatan : Biji asam jawa ditumbuk halus
Cara Pemakaian : Ditempelkan pada luka, kemudian diperban

  • Eksim dan Bisul
Bahan : 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa) dan 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara Pembuatan :  Kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara Pemakaian :  Ditempelkan pada bagian yang sakit
  • Alergi/Biduren (Jawa)
Bahan : 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya dan ¼ sendok kapur sirih.
Cara Pembuatan : Semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
Cara Pemakaian : Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
  • Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan : 3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
Cara Pembuatan : Biji asam jawa ditumbuk halus
Cara Pemakaian : Bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih, kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.

  • Mencegah rambut rontok
Bahan : Beberapa biji asam jawa
Cara Pemakaian : Sebelum keramas dengan shampo, kepala dimasase terlebih dahulu dengan biji asam jawa

 Syarat Tumbuh
        Asam tumbuh baik pada variasi kondisi tanah dan iklim yang luas. Tanaman ini tumbuh di tanah berpasir atau tanah liat, mulai dataran rendah sampai dataran menengah (sampai 1000 m dpl., kadang-kadang 1500 m dpl.), yang di situ hujannya tersebar merata atau musim keringnya panjang dan sangat kentara. Sistem perakarannya yang sangat ekstensif berperan positif terhadap tahannya akan kekeringan dan angin kencang. Di daerah tropik basah (curah hujan > 4000 mm) pohon asam tidak mampu berbunga, dan diperlukan kondisi basah pada tahap akhir perkembangan buahnya. Pohon yang masih muda akan mad oleh embun beku yang ringan saja, tetapi pohon dewasanya rupa-rupanya lebih tahan dingin daripada pohon mangga, avokad, dan jeruk nipis.

 Budidaya
       Asam dapat diperbanyak dengan benih, pencangkokan, penyambungan, dan penempelan. Anakannya yang berumur satu tahun atau kurang sudah cukup besar untuk .ditanam di lapangan, tetapi mungkin sifatnya berbeda dengan induknya. Pohon induk yang baik biasanya diperbanyak secara vegetatif. Penempelan perisai (shield budding) dan penempelan tambalan (patch budding) serta sambung-celah (cleft grafting) merupakan metode yang cepat dan dapat dipercaya, dan kini digunakan dalam perbanyakan skala besar di Filipina, waktunya yang tepat adalah pada bulan sejuk dan kering, yaitu November sampai Januari. Pohon hasil perbanyakan secara penempelan atau penyambungan ditanam di kebun pada awal musim hujan (di Filipina jatuh pada bulan Mei sampai Juni), dengan jarak tanam 8-10 m.


Pemeliharaan
        Perawatan pohon asam pada umumnya minim, tetapi di perkebunan buah asam di wilayah Delta Tengah, Thailand, dilakukan pemeliharaan secara intensif. Perlakuan ini dimungkinkan karena pohon hasil penyambungan sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun. Kultivar yang manis ditanam, dan tanaman genjah yang berkualitas unggul tidak memerlukan pertumbuhan perpanjangan; diduga tingginya permukaan air tanah yang menghambat akar tumbuh lebih dalam itu menolong mengerdilkan pohon. Langkah-langkah pengaturan ukuran pohon mencakup jarak tanam yang rapat (kira-kira 500 batang per hektar) dan pemangkasan untuk memperbaharui cabang penghasil buah. Pohon asam memperoleh perlakuan yang sama seperti pohon buah-buahan lainnya di wilayah itu, mencakup pengairan, pemupukan, dan perlindungan tanaman.


Hama dan Penyakit
        Pohon asam merupakan inang berbagai hama, seperti penggerek (shot-hole borers), serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, cacing (bagworms), kutu bubuk, dan kutu perisai. Pada beberapa musim, hama penggerek buah mengakibatkan kerusakan serius pada buah yang sedang dalam proses pematangan, menyebabkan berkurangnya hasil yang dapat dipasarkan. Penyakit-penyakit seperti yang dilaporkan dari India meliputi berbagai penyakit busuk pohon dan bakteri bercak daun.

 Panen dan Pasca Panen
      Panen Di Filipina, buah dari kultivar asam dipanen dalam dua tahap: polong hijau untuk bumbu penyedap, dan polong matang untuk diproses. Buah kultivar manis dipanen dalam dua tahap pula: setengah matang (tahap "maiasebo") dan tahap matang penuh. Pada tahap setengah matang, kulitnya mudah dikupas; daging buahnya berwarna hijau kekuningkuningan dan konsistensinya mirip daging buah apel. Pada tahap matang, daging buahnya mengkerut karena hilang kelembapannya, dan berubah warnanya menjadi coklat kemerah-merahan dan menjadi lengket. Apabila seluruh polongnya akan dijual, buahnya harus dipanen dengan cara menjepitnya untuk menghindari kerusakan polong. Akhirnya polong ini akan jatuh secara alami. Hasil Catatan tentang hasil jarang dijumpai. Dari India dan Sri Langka diperoleh laporan mengenai olahan daging buah per pohon (besar) mencapai 170 kg/tahun; hasil rata-ratanya 80-90 kg. Untuk 100 pohon/ha angka di atas berarti 8-9 ton daging buah olahan per hektar per tahun. Di Filipina, angka 200-300 kg polong/pohon dianggap hasil yang bagus. Kurangnya informasi tentang pembuahan dua-tahunan menunjukkan bahwa pembuahannya cukup teratur. Penanganan pasca panen Buah muda yang digunakan sebagai bumbu masak, dan buah setengah matang atau buah matang yang dimakan dalam keadaan segar, dijual kiloan di pasar. Buah matang untuk diproses mula-mula dikupas, serat-seratnya dibuang, kemudian dijual kiloan dalam bungkus plastik. Buah asam kultivar manis harganya lebih mahal daripada yang asam.




       Semoga artikel tentang Asam Jawa ( Tamarindus indica ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Senin, 13 Januari 2014

Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )


Alang-alang (Imperata cylindrica L.)

        Alang-alang ( Imperata cylindrica L. )merupakan herba, rumput, merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal saling menutup, helaian, berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang, ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm. Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1, ujung bersilia, 3-6 urat, Lemma 1 (sekam), bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam); memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5 mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi. Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih. Waktu berbunga : Januari - Desember.

Klasifikasi Tanaman 

Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales (Glumiflorae)
Family : Poaceae (Graminae)
Genus : Imperata
Species : Imperata cylindrica L.

Nama
  •  Daerah :
Aceh  : Naleueng lakoe ;
Gayo  : Jih
Batak  : Rih, Ri
Nias  :  Oo
Minang Kabau  : Alalang, Hilalang, Ilalang
Lampung  : Lioh
Dayak  : Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang
Sunda  : Eurih
Jawa  : Alang-alang kambengan
Madur: Kebut, Lalang
Bali  : Ambengan, Lalang
Flores  : Kii, Rii
Gorontalo  : Padengo, Padanga
Bugis  : Deya
Seram  : Erer, Muis, Wen
Ambon  : Weli, Welia, Wed

  • Asing
English  :  Cogon grass, satintail 
Francis  :  Paillotte
Malaysia :  lalang, alang-alang.
Papua New Guinea :  kunai Pidgin ,
Kurukuru  : Barakau, Central Province.
Philippines  :  kogon
Tagalog  :  gogon
Bikol  : bulum
Ifugao : Burma
Myanmar  :  kyet-mei.
Cambodia  :  sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:.
Thailand   : ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son).
Vietnam  :  c [or] tranh.

  •  Simplisia
Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang.

Manfaat : Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang : 
  1. Pelembut kulit,
  2. Peluruh air seni, 
  3. Pembersih darah, 
  4. Penambah nafsu makan,
  5. Penghenti perdarahan. 

Di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan :
  1. Penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), 
  2. Penyakit ginjal,
  3. Luka, 
  4. Demam,
  5. Tekanan darah tinggi 
  6. Penyakit syaraf. 
Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.


  • Sakit kuning (hepatitis akut) dan pembersih darah
Bahan : Akar alang-alang kering 60 g dan air 3 gelas.
Cara Pembuatan : Akar kering direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas.
Cara Pemakaian : Setelah dingin, air rebusan diminum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas. Lakukan selama 10 hari berturut-turut.

  • Radang ginjal akut
Bahan : Akar alang-alang segar 100 gr dan air 3 gelas.

Cara Pembuatan : Akar segar dicuci bersih, dipotong pendek, lalu direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas.
Cara Pemakaian : Setelah dingin, air rebusan diminum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas.

  • Demam, batuk, darah tinggi, penambah nafsu makan, sesak nafas, muntah darah, pendarahan pada wanita dan pelembut muka
Bahan : Akar alang-alang segar 60 gr, air 3 gelas.

Cara Pembuatan : Akar segar direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas. Setelah dingin.
Cara Pemakaian : Setelah dingin, air rebusan diminum 1 kali sehari masing-masing 1 gelas sebelum sarapan pagi

  • Kencing nanah
Bahan : Akar alang-alang segar 300 gr dan air 3 liter.

Cara Pembuatan : Akar segar dicuci bersih, dipotong pendek, lalu direbus dengan 3 liter air hingga menjadi 1-1,2 liter.
Cara Pemakaian : Setelah dingin, air rebusan diminum 3 kali sehari masing-masing 1 gela.

  • Mimisan
Bahan : Akar alang-alang segar 30 gr dan air 400 cc.
Cara Pembuatan : Akar alang-alang direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
Cara Pemakaian : kemudian airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur dua kali sehari


Efek Biologi dan Farmakologi
        Infusa rimpang alang-alang berefek sebagai diuretika, atas dasar peningkatan konsentrasi elektrolit (Na,K,Cl) urin tikus putih jantan. Pemberian infusa akar alang-alang dengan dosis 40, 50, 60, 70 g/kg BB berefek antipiretik pada marmot. Infusa bunga alang-alang pada konsentrasi 10% dengan dosis 12 ml/ kgBB berefek antipiretik yang relatif sama dengan suspensi parasetamol 10% pada merpati. Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.


Kandungan :
Akar : metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari :
- Arundoin,
- Fernenol,
- Isoarborinol,
- Silindrin,
- Simiarenol,
- Ampesterol,
- Stigmasterol,
- ß-sitosterol,
- Skopoletin,
- Skopolin,
- P-hidroksibenzaladehida,
- Katekol,
- Asam klorogenat,
- Asam isoklorogenat,
- Asam p-kumarat,
- Asam neoklorogenat,
- Asam asetat,
- Asam oksalat,
- Asam d-malat,
- Asam sitrat,
- Potassium (0,75% dari berat kering),
- Sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin.

         Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

Syarat Tumbuh
          Alang-alang sangat toleran terhadap faktor lingkungan yang ekstrim seperti kekeringan, terbakar dan hara yang miskin, tetapi tidak toleran terhadap air tergenang dan suasana ternaung, tumbuh pada tanah-tanah yang terbuka atau sedikit ternaung. Daerah penyebarannya sangat luas yaitu meliputi 0-2700 m di atas permukaan laut, di daerah tropik dan subtropik. Sangat mudah berkembang biak dan tersebar melalui rimpang dan biji yang sangat ringan (Nasution, 1986).

Budidaya Tanaman
          Alang-alang adalah tumbuhan pawang atau pionir, tumbuh pada tempat-tempat terbuka dengan ketinggian 2700 m dpl, di hutan sekunder, tanah terlantar, di ladang-ladang, di tepi perkampungan, di pinggir jalan, di pekarangan, dan di taman bunga. Berbiak dengan rimpang dan biji. Rimpang di dalam tanah terdapat terutama pada kedalaman 0-20 cm, sangat tangguh, toleran terhadap kekeringan dan panas sehingga tidak mati walaupun daun alang-alang di atas permukaan tanah terbakar. Biji ringan dan mempunyai papus sehingga mudah diterbangkan angin. Daun kering dan papus sering dipergunakan burung untuk membuat sarang sehingga dapat membantu penyebaran alang-alang. Di Indonesia, alang-alang pada umumnya dianggap sebagai tumbuhan pengganggu/gulma. Ada baiknya sambil melakukan pembasmiannya, akar-akar tinggalnya dikumpulkan sebagai sediaan obat.
Tumbuhan ini dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk. Alang-alang dapat menuyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alang-alang.



         Semoga artikel tentang Alang-alang ( Imperata cylindrica L. ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Minggu, 12 Januari 2014

Akar Manis ( Glycyrrhiza glabra L )



(Glycyrrhiza glabra L,) Familia :Papilionaceae (Leguminosae).
      
        Akar manis atau 'Licorice' atau 'Liquorice' adalah akar Glycyrrhiza glabra. Tanaman akar manis ini merupakan tanaman sejenis polong-polongan yang berasal dari Eropa Selatan dan beberapa bagian wilayah Asia. Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya "akar manis". Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang panjangnya 7 sampai 15 cm. Daun-daunnya dapat berjumlah 9-17 helai dalam satu cabang. Bunga akar manis tersusun secara inflorescens (berkelompok dalam satu cabang),warnanya berkisar dari keunguan sampai putih kebiru-biruan serta berukuran panjang 0,8-1,2 cm. Buah akar manis berpolong dan berbentuk panjang sekitar 2-3 cm, dan mengandung biji.


          Akar manis tumbuh seperti rerumputan (semak) di sebagian wilayah Eropa bagian selatan (Glycyrrhiza glabra). Spesies lainnya adalah Licorice Amerika disebut G. lepidopta yang tumbuh di Amerika Utara dan Licorice Cina (G.uralensis) yang banyak dipakai dalam bahan obat-obatan Cina.
Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman.
Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar tanamannya dan menguapkan airnya, dapat dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirup (cair). Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini.

Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Glycyrrhiza Radix, Liquiritae Radix; Akar Manis.

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Penyakit Yang Dapat Diobati :SIFAT KHAS Menetralkan, rasa manis. KHASIAT Ekspektoran, anti inflamasi, dan spasmolitik.


Manfaat :
  1. Anti kolestrol
  2. Bronkhitis
  3. Batuk
  4. Mulas
  5. Tukak lambung

Khasiat Ekspetoran : 
  1. Antiinflamasi 
  2. Spasmolitik

Ramuan dan Takaran
  • Batuk
Bahan : Siapkan sekitar 1,5gr akar manis, rimpang sekitar 8gr, Daun sirih paling tidak 3 helai dan air sekitar 130 ml.
Cara Pembuatan : Kemudian semua bahan direbus (di infus ).
Cara Menggunakan : Di minum 2x sehari pagi dan sore rebusan air sekitar 100 ml.

  • Tukak Lambung
Bahan : Siapkan akar manis sekitar 3gr, rimpang, kunyit 4gr dan air 130 ml.
Cara Pembuatan : Kemudian seduh semua bahan.
Cara Menggunakan : Minum hasil seduhan 2x sehari pagi dan sore sebelum makan, sekitar 100 ml.

Lama pengobatan
Diulang selama 14 hari. Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.

Peringatan
Takaran yang terlalu besar dan pemakaian terlalu lama dapat mengakibatkan hipoklamia.

Kandungan :
- Glisirhisin,
- Saponin,
- Glikosida likuiritin,
- Asparagin,
- Umbeliferona,
- Glabrolida,
- Glukosa,
- Sukrosa,
- Asam likuiritat,
- Asam hidroksiglisirhitat,
- Zat pahit,
- Minyak atsiri,
- Asparagin.


        Semoga artikel tentang Akar Manis ( Glycyrrhiza glabra L ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Rabu, 08 Januari 2014

Adem Ati ( Litsea Chinensis Lamk. Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.) )


Adem Ati (Litsea glutinosa (Lour.) C.D. Robins.)

       Tanaman Adem Ati (Litsea glutinosa), Berupa pohon, tinggi dapat mencapai 10 meter. Batang berkayu dan bercabang-cabang. Daun tunggal, bentuk elips, warna hijau, dan berbulu halus. Perbungaan bentuk malai, mahkota bunga berwarna putih kekuningan. Buah bulat, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna hitam. Akar tunggang warna cokelat muda. Bagian yang digunakan Akar, kulit kayu, dan daun.
 Hidup di hutan sekunder pada ketinggian rendah dan menengah di Asia Tenggara. Juga menyebar ke India, Cina bagian selatan dan sampai kesebelah utara Australia, melalui Malayasia dan Indonesia.




Nama Lokal :
         Huru batu, Huru beusai, Huru tangkalak, Madang kapas (Sd); Adem ati, Kapu ketek, Nyampu wingka, Wuru beling (Jw).

Nama Asing :
         Nama Simplisia Litseae glutinosae Radix; Akar Adem Ati. Litseae glutinosae Cortex; Kulit kayu Adem Ati. Litseae glictinosae Folium; Daun Adem Ati.


Sinonim : Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.)

Vill.Familia : Lauraceae.

Pemanfaatan :
Akar :
  1. Mencret.
  2. Kencing manis.
  3. Radang usus.
  4. Radang kulit bernanah (obat luar).  

Kulit kayu dan Daun (obat luar) :
  1. Bisul
  2. Luka berdarah
  3. Obat penenang
  4. Radang kulit bernanah
  5. Radang payudara.

Khasiat :
  1. Anti inflamasi
  2. Analgesik
  3. Hemostatik.

Ramuan dan Takaran : 
  • Kencing Manis
Bahan : Akar Adem ati 5gr, daun salam segar 4 lembar dan air 140 ml
Cara pembuatan : Dibuat infus.
Cara pemakaian : Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, setiap minum 100 ml.

  • Radang Usus
Bahan : Akar Adem ati 6gram, Rimpang kunyit segar 6gram dan Air 110 ml.
Cara pembuatan : Di buat infus atau diseduh.
Cara pemakaian :  Di minum 1 kali sehari 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 3 hari (Mencret), 14 hari (Radang usus). Bila tidak menunjukkan gejala penyembuhan dianjurkan untuk ke dokter.Radang Kulit Bernanah, Radang Payudara dan Luka.

  •  Bisul
Bahan : Kulit kayu/Daun segar Adem Ati secukupnya, Daun Sambiloto secukupnya dan Air secukupnya
Cara pembuatan : Di pipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian : Ratakan pasta pada bagian kulit yang sakit. Sebelum dibaluri dengan pasta tersebut, sebaiknya dibersihkan dengan air hangat dahulu.

Lama pengobatan : Diperbaharui setiap 3 jam.

Kandungan :
- Alkaloid (golongan fenantrena dan aporfina),
- Flavonoida,
- Tanin,
- Polifenol,
- Minyak atsiri.



     Semoga artikel tentang Adem Ati ( Litsea chinensis Lamk. Litsea littoralis (L.) ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Selasa, 07 Januari 2014

Adas ( Foeniculum vulgare Mill )



         Adas adalah satu dari sembilan tanaman atau tumbuhan obat yg diyakini mempunyai khasiat yg banyak. Di Indonesia sudah dibudidayakan serta terkadang sbg tanaman bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini bisa hidup dari dataran rendah hingga ketinggian 1. 800 m diatas permukaan laut, tetapi dapat tumbuh tambah baik pd dataran tinggi.
Aslinya dari Eropa Selatan serta Asia, serta di karenakan faedahnya lantas banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, serta Jepang. Terna berusia panjang, tinggi 50 cm – 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun umumnya terdiri dari 3 – 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, apabila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dng sirip-sirip yg sempit, wujud jarum, ujung serta pangkal runcing, pinggir rata, seludang berselaput dng sisi atasnya berupa topi. Memiliki perbungaan tersusun sbg bunga payung majemuk dng 6 s/d 40 gagang bunga, sedangkan panjang ibu gagang bunga sekitar 5 s/d 1 0 mm, kemudian untu panjang gagang bunga 2 s/d 5 mm, sedangkan pada mahkota memiliki warna kuning, keluar dari ujung batang.
            Buah lonjong, berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm, tetap muda hijau sesudah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning hingga seutuhnya cokelat. Tetapi, warna buahnya ini berlainan bergantung negara aslinya. Buah masak memiliki bau khas aromatik, apabila dicicipi terasa relatif layaknya kamfer. Adas membuahkan minyak adas, yang disebut basil sulingan serbuk buah adas yg masak serta kering. Ada dua jenis minyak adas, manis serta pahit. Keduanya, dipakai dlm industri obat-obatan. Adas juga digunakan utk bumbu, atau dipakai sbg bahan yg melakukan perbaikan rasa ( corrigentia saporis ) serta mengharumkan ramuan obat.
Umumnya adas dipakai berbarengan dng kulit batang pulosari. Daunnya dapat dimakan sbg sayuran. Perbanyakan dng biji atau memisahkan anak tanaman.

Nama Lokal :
Adas, Hades ( Sunda ), adas londa, Adhas ( Madura ), adas landi ( Jawa ), adas ( Bali ), Das pedas ( Aceh ), Wala wunga ( Sumba ). adas, Adeh, adas pedas ( melayu ), Manih ( Minangkabau ). paapang, paampas ( Menado ), Popoas ( Alfuru ), Denggu-denggu ( Gorontalo ), Porotomo ( Baree ), Papaato ( Buol ), Kumpasi ( Sangir Talaud ), Adasa, adase ( Bugis ). Rempasu ( Makasar ), Hsiao hui ( China ), Mellet karee ( Thailand ), Phong karee, Jintan Manis ( Malaysia ).

Sinonim := E officinale, All. = Anethum foeniculum, Linn.

Familia :
Apiaccae (Umbelliferae)

Manfaat  :
 Mengatasi :

- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
muntah, diare,
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
- batuk berdahak, sesak napas (asma),
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria),
- susah tidur (insomnia),
- buah pelir turun (orchidoptosis),
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis),
- pembengkakan saluran sperma (epididimis),
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis),
- Mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya,
- Rematik gout, dan
- Keracunan tumbuhan obat atau jamur.
- Pembengkakan saluran sperma ( epididimis ),


Bagian yang Di Gunakan :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.

Daun berkhasiat mengatasi :
- batuk,
- perut kembung, koilk,
- rasa haus, dan
- meningkatkan penglihatan.

Cara Pemakaian
Buah adas sebanyak 3 - 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka. Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.

Contoh Pemakaian:
  • Batuk
a) Bahan : Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 gr dan air.
Cara Pembuatan : Kemudian diseduh dengan 1/2 cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata.
Cara Pemakaian : Minum sekaligus, lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.

b) Bahan : Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2 kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpan jahe 1 jari, gula merah 3 jari.
 Cara Pembuatan : Dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah dingin disaring.
 Cara Pemakaian : Diminum, lakukan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

  • Sesak napas
a) Bahan : Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes
Cara Pembuatan : Diseduh dengan 1 sendok makan air panas.
Cara Pemakaian : Minum selagi hangat,  lakukan 3 kali sehari,sampai sembuh.

b) Bahan : Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2 jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah 3 jari.
Cara Pembuatan : Dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin disaring,.
Cara Pemakaian : Kemudian diminum, Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

  • Sariawan
Bahan : Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler 1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam, daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut 1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari, rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari,
Cara Pembuatan : Dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin disaring.
Cara Pemakaian : Kemudian diminum. Sehari 3 kali, setiap hari cukup 3/4 gelas.

  • Haid tidak teratur
Bahan : Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam, jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari, bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu sebesar telur ayam.
Cara Pembuatan : Dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring,
Cara Pemakaian : Minurn 3 kali sehari, masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.

  • Batu empedu
Bahan : Serbuk buah adas sebanyak 5g
Cara Pembuatan : Diseduh dengan 1 cangkir air panas.
Cara Pemakaian : Minum selagi hangat.

Kandungan : 
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis : 
Buah : buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung.
Daun : berbau aromatik Minyak dari buah : minyak adas (fennel oil). KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 - 6%, mengandung 50 - 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif.
Akar :  mengandung bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).  

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

1). Komponen aktifnya, anisaldehida, meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada tikus percobaan.
2). Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan merangsang pengeluaran kentut (flatus).
3). Menghilangkan dingin dan dahak.
4). Minyak adas yang mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja menyerupai perangsang napsu makan.
5). Dari satu penelitian pada manusia dewasa, diternukan bahwa adas mempunyai efek menghancurkan batu ginjal.
6). Pada percobaan binatang, ekstrak dari rebusan daun adas dapat menurunkan tekanan darah. Namun, pengolahan cara lain tidak menunjukkan khasiat ini.

Lain-lain :
         Adas merupakan satu dari sembilan tumbuhan obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat. Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm - 2 m, tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 - 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 - 40 gagang bunga, panjang ibu gagang bunga 5 - 1 0 em, panj' ang gagang bunga 2 - 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 - 10 mm, lebar 3 - 4 mm, masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat. Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa (corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman.




        Semoga artikel tentang Adas ( Foeniculum vulgare Mill )  ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid