Kamis, 30 Oktober 2014

99 Asma'un Nabi Muhammad SAW


      Perlu Kita ketahui Baginda Rosulullah SAW memiliki banyak gelar yang saya tau ada 99 gelar baginda SAW, gelar ini Allah SWT yang langsung memberikanya berikut nama gelar nabi SAW beserta dalil Al Qurannya (Surat : Ayat)

  1. Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam(3:144) (33:40) (47:2) (48:29)
  2. Ahmad Shalallahu 'alaihi wassalam (61:6)
  3. Ummiyy Shalallahu 'alaihi wassalam (7:157) (7:158)
  4. Mahmûd Shalallahu 'alaihi wassalam (17:79)
  5. Ahyad Shalallahu 'alaihi wassalam (62:2)
  6. Wahîd Shalallahu 'alaihi wassalam (7:158) (21:107) (33:56) (53:8-9)
  7. Mâhî Shalallahu 'alaihi wassalam (17:81) (48:28)
  8. Sâlih Shalallahu 'alaihi wassalam (23:51)
  9. 'Âqib Shalallahu 'alaihi wassalam (33:40)
  10. Tâhâ Shalallahu 'alaihi wassalam (20:1)
  11. Yâsîn Shalallahu 'alaihi wassalam (36:1)
  12. Tâhir Shalallahu 'alaihi wassalam (74:4)
  13. Mutahhar Shalallahu 'alaihi wassalam (74:4)
  14. Muslih Shalallahu 'alaihi wassalam (49:9)
  15. Sayyîd Shalallahu 'alaihi wassalam (7:158) (49:7)
  16. Rasûl Shalallahu 'alaihi wassalam (3:164) (4:64-65) (4:136) (9:24) (9:99) (33:21) (33:29) (33:3) (48:27-29) (58:22) (61:11) (62:2)
  17. Nabiyy Shalallahu 'alaihi wassalam (7:157) (7:158) (8:64) (33:6) (33:7) (33:40) (33:45) (33:56) (33:59)(49:2) (60:12) (66:8)
  18. Rasûl u'r rahmah Shalallahu 'alaihi wassalam (9:61) (21:107)
  19. Qayyim Shalallahu 'alaihi wassalam (6:161)
  20. Jâmi' Shalallahu 'alaihi wassalam (33:21)
  21. Muqtafî Shalallahu 'alaihi wassalam (3:81)
  22. Muqaffâ Shalallahu 'alaihi wassalam (33:40)
  23. Rasûl u'l malâhim Shalallahu 'alaihi wassalam (3:121) (3:123-124) (4:84) (4:102) (8:17) (8:39-40) (9:29) (22:39-40) (33:9)
  24. Rasûl u'r râhah Shalallahu 'alaihi wassalam (9:40)
  25. Kâmil Shalallahu 'alaihi wassalam (21:107) (33:21) (68:4) (94:4)
  26. Sâdiq Shalallahu 'alaihi wassalam (33:22)
  27. Muddaththir Shalallahu 'alaihi wassalam (74:1)
  28. Muzzammil Shalallahu 'alaihi wassalam (73:1)
  29. 'Abdullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (2:23) (8:41) (17:1) (18:1) (57:9) (72:19)
  30. Habîbullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (3:31) (8:33) (21:107) (33:36)(33:53) (90:1-2)
  31. Safiyyullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (22:75)
  32. Sayyid u'l Mursalîn Shalallahu 'alaihi wassalam (33:7)
  33. Imâm u'l muttaqîn Shalallahu 'alaihi wassalam (24:52) (49:1-3) (57:28) (59:7)
  34. Khâtim u'l Anbiyâ' Shalallahu 'alaihi wassalam (33:40)
  35. Khâtim u'r Rusul Shalallahu 'alaihi wassalam (33:40) (48:28)
  36. Muhyî Shalallahu 'alaihi wassalam (8:24)
  37. Munjî Shalallahu 'alaihi wassalam (62:2)
  38. Mudhakkir Shalallahu 'alaihi wassalam (88:21)
  39. Nâsir Shalallahu 'alaihi wassalam (8:72)
  40. Mansûr Shalallahu 'alaihi wassalam (3:123) (9:40) (48:3) (110:1)
  41. Nabiyy u'r rahmah Shalallahu 'alaihi wassalam (21:107)
  42. Nabiyy u't tawbah Shalallahu 'alaihi wassalam (110:3)
  43. Harîsun 'alaykum Shalallahu 'alaihi wassalam (9:128)
  44. Ma'lûm Shalallahu 'alaihi wassalam (63:1)
  45. Shahîr Shalallahu 'alaihi wassalam (17:1) (21:107) (33:56) (53:8-18) (94:4)
  46. Shâhid Shalallahu 'alaihi wassalam (33:45) (48:8) (73:15)
  47. Shahîd Shalallahu 'alaihi wassalam (2:143) (4:41) (16:89) (22:78)
  48. Mashhûd Shalallahu 'alaihi wassalam (63:1)
  49. Bashîr Shalallahu 'alaihi wassalam (2:119) (5:19) (11:2) (34:28) (35:24)
  50. Mubashshir Shalallahu 'alaihi wassalam (17:105) (19:97) (33:45) (33:47) (48:8-9) (61:13)
  51. Nadhîr Shalallahu 'alaihi wassalam (22:49) (25:1) (34:28) (51:50) (51:51)
  52. Mundhir Shalallahu 'alaihi wassalam (13:7) (26:192-194) (38:65) (50:2) (79:45)
  53. Nûr Shalallahu 'alaihi wassalam (5:15)
  54. Sirâj Shalallahu 'alaihi wassalam (33:46)
  55. Muqîm u's Sunnah Shalallahu 'alaihi wassalam (2:129) (2:151) (3:164) (62:2)
  56. Rûh u'l haqq Shalallahu 'alaihi wassalam (3:86)
  57. Mahdiyy Shalallahu 'alaihi wassalam (6:161) (22:67) (48:2)
  58. Munîr Shalallahu 'alaihi wassalam (33:46)
  59. Dâ'î Shalallahu 'alaihi wassalam (8:24) (12:108) (13:36) (16:125) (33:46) (42:15) (46:31)
  60. Mad'uww Shalallahu 'alaihi wassalam (73:1) (74:1-2) (96:1)
  61. Rûh u'l qist Shalallahu 'alaihi wassalam (5:42)
  62. Mujâb Shalallahu 'alaihi wassalam (3:172) (46:31)
  63. Hafiyy Shalallahu 'alaihi wassalam (7:187)
  64. 'Afuww Shalallahu 'alaihi wassalam (3:159) (5:15) (7:199)
  65. Waliyy Shalallahu 'alaihi wassalam (5:55-56)
  66. Haqq Shalallahu 'alaihi wassalam (2:119) (3:86)
  67. Qawiyy Shalallahu 'alaihi wassalam (8:60)
  68. Amîn Shalallahu 'alaihi wassalam (68:4)
  69. Ma'mûn Shalallahu 'alaihi wassalam (68:4)
  70. Karîm Shalallahu 'alaihi wassalam (69:40)
  71. Mukarram Shalallahu 'alaihi wassalam (69:40)
  72. Kâfî Shalallahu 'alaihi wassalam (3:31)
  73. Bâligh Shalallahu 'alaihi wassalam (33:21) (68:4)
  74. Mubîn Shalallahu 'alaihi wassalam (5:92) (15:89) (24:54) (38:70) (64:12)
  75. Mu'ammil Shalallahu 'alaihi wassalam (3:123-124) (9:40)
  76. Muballigh Shalallahu 'alaihi wassalam (5:92) (24:54) (64:12) (72:23)
  77. Dhû quwwah Shalallahu 'alaihi wassalam (8:60)
  78. Shâfî Shalallahu 'alaihi wassalam (9:103)
  79. Dhû makânah Shalallahu 'alaihi wassalam (53:3-4) (53:8-9)
  80. Dhû 'izz Shalallahu 'alaihi wassalam (63:8)
  81. Dhû Fadl Shalallahu 'alaihi wassalam (4:113)
  82. Mutâ' Shalallahu 'alaihi wassalam (3:132) (4:13) (4:59) (4:69) (9:71) (24:51-52) (24:56) (33:71) (48:17) (49:14)
  83. Mutî' Shalallahu 'alaihi wassalam (6:161-163) (39:11-12) (40:66)
  84. Wâsil Shalallahu 'alaihi wassalam (17:1) (53:8-18)
  85. Rahmah Shalallahu 'alaihi wassalam (9:61) (21:107)
  86. Muqaddam Shalallahu 'alaihi wassalam (49:1)
  87. Ghawth Shalallahu 'alaihi wassalam (62:2)
  88. Fâtih Shalallahu 'alaihi wassalam (48:1) (110:1)
  89. Ghiyâth Shalallahu 'alaihi wassalam (62:2)
  90. Ni'matullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (3:164)
  91. Hadiyyatullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (3:164) (21:107)
  92. 'Urwatun wuthqâ Shalallahu 'alaihi wassalam (48:10)
  93. Sâhib u'l bayân Shalallahu 'alaihi wassalam (3:138) (16:89)
  94. Fasîh u'l lisân Shalallahu 'alaihi wassalam (4:63) (19:97)
  95. Raûf  Shalallahu 'alaihi wassalam (9:128)
  96. Sayfullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (4:84) (8:65)
  97. Hizbullâh Shalallahu 'alaihi wassalam (5:56)
  98. Rahîm Shalallahu 'alaihi wassalam (9:128)
  99. Mustafâ Shalallahu 'alaihi wassalam (22:75)





Allahu a'lam ...
Demikianlah nama-nama gelar Rasulullah SAW . . .



          Semoga artikel tentang 99 Asma'un Nabi Muhammad SAW ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid



# Saya mohon bila didalam artikel ini ada yang salah baik penulisan maupun penjelasannya.

Rabu, 29 Oktober 2014

Kalung Mutiara Untuk Anisa


        Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia Lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik.
        Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya. Tapi… Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya.

“Ibu, bolehkah Anisa memiliki kalung ini? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi… “
Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa. Dibaliknya tertera harga Rp 15,000.
Dilihatnya mata Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten…
“Oke … Anisa, kamu boleh memiliki Kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?”
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya. “Terimakasih…, Ibu”
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur.

Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab,kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau…
Setiap malam sebelum tidur, ayah Anisa membacakan cerita pengantar tidur.

Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita,
Ayah bertanya “Anisa…, Anisa sayang Enggak sama Ayah ?”
“Tentu dong… Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !”
“Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu…
“Yah…, jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil “si Ratu” boneka kuda dari nenek… ! Itu kesayanganku juga
“Ya sudahlah sayang,… ngga apa-apa !”. Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa. Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, “Anisa…, Anisa sayang nggak sih, sama Ayah?”
“Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah?”.
“Kalau begitu, berikan pada Ayah Kalung mutiaramu.”
“Jangan Ayah… Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini..”Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk ke kamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. air mata membasahi pipinya…”Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?” Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya.
Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya” Kalau Ayah mau…ambillah kalung Anisa”
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih…sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa…”Anisa… ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau”
Ya…, ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.

Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T. terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya. Bahan renungan pagi ini



        Semoga Cerpen tentang Kalung Mutiara Untuk Anisa ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Sabtu, 25 Oktober 2014

Makna Cinta



  • 1.Cinta sejati tidak sama dengan nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana membedakanya?
Cinta tahan uji, sedangkan nafsu mudah luntur.
Cinta menghargai sedangkan nafsu memanfaatkan.
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.

  • 2. Cinta tidak sama dengan keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.

  • 3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila.

  • 4. Cinta sejati tidak sama dengan seks
Cinta merupakan proses, seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa dipelajari, seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus, seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan menjadi dewasa, seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam, seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.




Pada dasarnya ada tiga perilaku dalam membina hubungan dengan orang lain, yang seringkali disebut cinta.

       ✦  1. Aku mencintaimu jika ...

Ini namanya cinta bersyarat. Cinta jika... ialah cinta yang mengajukan persyaratan. cinta semacam ini diberikan atau diterima jika persyaratan tertentu dipenuhi, contoh aku mencintaimu jika kau mau berhubungan seks denganku sekali saja. Cinta jika.. selalu mengikat. Selama syarat terpenuhi, hubungan itu baik-baik saja. Namun saat persyaratan itu tak terpenuhi, cinta itu pun pupus. Banyak perkawinann kandas karena dibangun berdasarkan cinta jika...

Cinta jika.. bukan cinta sejati. jika kau berhubungan dengan seseorang dan merasa harus melakukan sesuatu dulu untuk mendapatkan cinta, berarti hubungan yang kau miliki bukan didasarkan pada cinta sejati.


        ✦  2. Aku mencintaimu karena ...

Seseorang mencintai orang lain karena sesuatu yang dimiliki atau dilakukan orang itu. Contoh, aku mencintaimu karena kamu cantik, baik, dsb. Kedengarannya “cinta karena... “ cukup bagus hampir semua orang suka dicintai karena pribadi mereka atau apa yang mereka lakukan. Cinta karena... bukanlah cinta sejati. Kamu mungkin merasa tertarik kepada seseorang karena kepribadiannya, kedudukannya, kecerdasannya, keterampilannya, dsb. Namun, jika dasar cintamu tidak lebih dalam dari apa yang sekadar terlihat yang dimiliki atau dilakukan seseorang, maka cinta itu tidak akan bertahan lama.


        ✦  3. Cinta titik

Jenis cinta ketiga adalah cinta tanpa syarat. Jenis ini mengatakan aku mencintaimu meski kau akan mengalami banyak perubahan. Tak ada sesuatupun yang dapat kau buat untuk memadamkan cintaku. Cinta titik bukan cinta buta. Cinta jenis ini dapat dan benar-benar mengenal secara mendalam orang yang dicintainya. Cinta ini menyadari kemungkinan terjadinya kegagalan, kekurangan dan kesalahan orang itu. Tak ada cara untuk mengusahakan cinta jenis ini, tapi sebaliknya kau juga tidak dapat kehilangan cinta yg seperti ini. Cinta titik berbeda dari “cinta jika... “karena cinta ini tidak perlu memenuhi syarat tertentu sebelum diberikan. Juga berbeda dengan “cinta karena...” sebab tidak ditentukan oleh menarik tidaknya si dia atau nilai-nilai yang disukai oleh pihak lain.

Nafsu, keromantisan, perasaan tergila-gila, seks, “cinta jika...”, dan “cinta karena...” sama-sama ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain, sebaliknya cinta sejati suka memberi kepada orang lain.




Sumber :  Universal Situs Website





           
  Semoga artikel tentang Makna Cinta ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin


* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Rabu, 22 Oktober 2014

Surat Cinta Tentang Sholat

 
✏Bila engkau anggap sholat itu hanya penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

✏Bila kau anggap sholat hanya sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

✏Anggaplah sholat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

✏Anggaplah sholat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah.

✏Anggaplah sholat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah.

✏Anggaplah sholat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

✏Bayangkan ketika "adzan berkumandang", tangan Allah melambai ke depanmu untuk mengajak kau lebih dekat dengan-Nya.

✏Bayangkan ketika kau "takbir", Allah melihatmu, Allah senyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

✏Bayangkanlah ketika "rukuk", Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau rasakan damai dalam sentuhan-Nya.

✏Bayangkan ketika "sujud", Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut dikedua telingamu: "Aku Mencintaimu hamba-Ku".

✏Bayangkan ketika kau "duduk diantara dua sujud", Allah berdiri gagah didepanmu, lalu mengatakan : "Aku tak akan diam bila ada yang mengusikmu".

✏Bayangkan ketika kau "salam", Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu...



Subhanallah... sungguh nikmat sholat yang kita lakukan ...


      

         Semoga artikel tentang Surat Cinta Tentang Sholat ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu serta wawasan kemudian bisa lebih membuat kita tekun melaksanakan Ibadah sholat. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Keistimewaan Tangan dan Jari-jari Menurut Falsafah Islam



 
       Allah SWT maha besar dengan segala ciptaannya, menciptakan segala sesuatu dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya..

Tidak hanya alam raya yang luas ini yang penuh dengan misteri dan pembelajaran, tetapi tubuh manusia bahkan jari-jari sekalipun memiliki artinya tersendiri. Berikut adalah uraiannya :



  • 1. Jari Jempol
        Jari ini biasanya di sebut juga ibu jari adalah jari yang ukurannya paling besar diantara jari-jari lainnya.. Jari jempol juga merupakan jari yang menyatuhkan jari-jari yan lain, perhatikanlah saat kita menggenggam sesuatu, jempol berperan penting. Jempol melambangkan rukun Islam yang pertama, yaitu membaca dua kalimah syahadat. Membaca dua kalimah syahadat atau Tauhid Ilahi merupakan induk dari ajaran Islam.. Belum dikatakan sebagai orang Islam jika belum mengucapkan dua kalimah syahadat.
  • 2. Jari Telunjuk
       Jika jari telunjuk di tegakan dan jari-jari lainnya di kepalkan, maka terlihat bahwa jari telunjuk merupakan jari yang menunjukan ketegakan kan ke kokohan, jari ini pun merupakan jari yang paling sering digunakan dan juga biasa di gunakan untuk menunjukan arah. Dalam rukun islam jari telunjuk melambangkan rukun islam yang kedua yaitu sholat 5 waktu sehari semalam. Sholat merupakan rukun islam yang merupakan tiang agama dan mengukur ke kokohan iman seseorang. Sholat juga merupakan ibadah yang paling sering dilakukan dalam sehari semalam, juga merupakan penunjuk arah di jalan allah fisabilillah.
  • 3. Jari Tengah
       Disebut jari tengah karena letaknya ditengah, jika disejajarkan dengan jari lain posisinya paling tinggi dan sebagai penyeimbang jari-jari lainnya. Seperti halnya puasa, dengan puasa setiap orang Islam bisa meraih derajat kerohanian yang tinggi. Puasa juga bisa menjadikan orang yang menjalankannya bisa menahan hawa nafsu dan menyeimbangkan emosinya. Terhindar dari segala godaan maksiat.
  • 4. Jari Manis
       Jari manis merupakan jari yang melambangkan kasih sayang dan kepedulian, sehingga dalam jari ini di pasangkan cincin pernikahan. Dalam rukun islam jari manis melambangkan rukun islam yang ke empat yaitu mengeluarkan zakat atau bersedekah, zakat merupakan sarana ibadah yang melambangkan kaih sayang kita sesama manusia dan sebagai rasa kepedulian kita sebagai muslim kepada orang yang membutuhkan.
  • 5. Jari Kelingking
        Jari kelingking merupakan jari terkecil diantara jari-jari lainnya dan juga sebagai pelengkap dan penyempurna. Dalam rukun islam jari ini melambangkan rukun islam yang terakhir yaitu menunaikan ibadah haji. Ibadah haji sendiri merupakan ibadah yang tidak di wajibkan oleh seluruh umat muslim, tetapi hanya yang mampu jasmani serta rohaninya saja yang di wajibkan. Ibadah haji ini juga adalah sebagai penyempurnah dari rukun islam dan sebagai seorang muslim.

Jari-jari kita yang apa bila di satukan maka akan menjadi satu kesatuan yang kokoh. Sama halnya dengan rukun islam yang apa bila kita mengerjakan keseluruhannya maka akan membentuk iman yang kuat dan kokoh dalam diri kita.

Selain dari jari-jari, dalam tangan juga yaitu garis tangan melambangkan mukjizat Allah SWT, yaitu 99 asmaul husnah. Garis utama kedua telapak tangan kita kalau di perhatikan bertuliskan dalam angka Arab yaitu : |/\ pada telapak tangan kanan, artinya : 18 dan /\| pada telapak tangan kiri, artinya : 81.. Jika kedua angka ini dijumlahkan, 18+81 = 99, yang melambangkan 99 sifat-sifat Allah SWT, asmaul husnah.

‌Ruas-ruas jari pun melambangkan nama Allah, jari kelingking melambangkan huruf alif, jari manis, jari tengah dan jari telunjuk melambangkan huruf lam yang double, sedangkan jari jempol melambangkan huruf ha'.. Maka jika di gabungkan jari-jari pada telapak tangan bisa di baca sebagai lafal Allah (dalam bahasa arab).

Selain uraian di atas, ruas jari-jaripun melambangkan jumlah rakaat sholat bila di jumlahkan.. Jari kelingking ada empat ruas, jari manis ada empat ruas, jari tengah ada empat ruas, jari telunjuk ada empat ruas, jari jempol ada tiga ruas.. Jadi jika di jumlahkan keseluruhan maka hasilnya adalah 19. 19 ini melambangkan jumlah rakaat sholat isya ada 4, subuh ada 2, lohor ada 4, ahsar ada 4, magrib ada 3, dan di tambah dengan 2 rakaat sholat sunah masuk masjid.. Dan apabila di jumlahkan maka hasilnya ada 19.

Sungguh maha besar Allah SWT dengan segala ciptaannya yang mengandung makna dan arti yang semata-mata bertujuan untuk meng-Esakan-Nya.



Sumber : Pengetahuan pribadi dan dari universal situs website.



         Semoga artikel tentang Keistimewaan Tangan dan Jari-jari Menurut Falsafah Islam ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid






# Saya mohon maaf bila didalam penulisan tentang artikel ini ada yang salah baik penulisan atau penjelasaannya dan saran dari sahabat GMT amatlah berharga.

Minggu, 19 Oktober 2014

Malaikat Kecil


         Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yang berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku-buku islam, diantaranya buku At-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga). Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.

         Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin. Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, aku telah siap" ayahnya menjawab : "Siap untuk apa?", ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)", sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin diluar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur", sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan : "akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka diluar sana dibawah guyuran hujan".

Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini", akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin. Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "terimakasih wahai ayahku".

       Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya oleh sekantong plastik ukuran sedang agar tidak basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.


Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah disebrang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.

Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "Ada yang bisa saya bantu nak?" Si anak berkata (dengan mata yang berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalamnya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhoannya."
          Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup-sayup dari shaf perempuan seorang perempuan tua berkata: "Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini".


Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sdh kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir :"paling sebentar lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku".

Kulepaskan tali yang sudah siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.

Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba-tiba. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka."
Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.

Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy


Mari terus sebarkan kebaikan. Kita tidak pernah tahu berapa banyak orang yg mendapatkan hidayah dengan sedikit langkah yang kita lakukan dan Balasan dari Allah adalah hadiah paling terindah dan membahagiakan yang pernah ada dalam hidup ini




        Semoga Cerpen tentang Malaikat Kecil ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid


5 Tingkatan Manusia Dalam Sholat



  1. Kelompok pertama akan disiksa. 
  2. Kelompok kedua akan diperhitungkan amalnya. 
  3. Kelompok ketiga akan dihapus dosanya. 
  4. Kelompok keempat akan diberi balasan pahala.
  5. Kelompok kelima akan mendapat tempat yang dekat dengan Tuhannya, karena dia menjadi bagian dari orang yang ketenteraman hatinya ada di dalam sholat.

Barangsiapa yang tenteram hatinya dengan sholat di dunia, maka hatinya akan tenteram dengan kedekatannya kepada Tuhan di akhirat dan akan tenteram pula hatinya di dunia.

Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram dengan Allah SWT, maka semua orang akan merasa tenteram dengannya. Dan barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tenteram dengan Allah ta’ala, maka jiwanya akan terpotong-potong karena penyesalan terhadap dunia. (Al-Wabil Ath-Thayyib, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, hal 25-29)

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa lima tingkatan manusia di dalam sholat :

1. Tingkatan orang yang Dzolim kepada dirinya dan teledor.
yaitu, orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu sholatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya.

2. Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya. Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya.

3. Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya.
Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari dalam dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri sholatnya.
Maka, dia sedang berada di dalam sholat, sekaligus jihad.

4. Orang yang melaksanakan sholat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya.

Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi, hatinya dirasuki oleh urusan sholat dan penyembahan kepada Tuhan di dalamnya.

5. Orang yang melaksanakan sholat dengan sempurna. Dia mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Tuhan.
Dia memandang dan memperhatikan-Nya dengan hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat kepada-Nya. Dia melihat-Nya dan menyaksikan-Nya secara langsung.

Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah. Hijab antara dia dengan Tuhannya telah diangkat. Jarak antara sholat semacam ini dengan sholat yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar daripada jarak antara langit dan bumi. Di dalam sholatnya, dia sibuk dengan Tuhannya. Dia merasa tenteram lewat sholat.




       Semoga artikel tentang 5 Tingkatan Manusia Dalam Sholat ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Jumat, 17 Oktober 2014

Kita Tahu Tapi Kita Tidak Mengamalkan



Pesan singkat ini aslinya berbahasa Arab yang dikirimkan oleh salah seorang dosen saya dulu di S1. Pesan ini membuat saya banyak merenung, lalu berfikir untuk menerjemahkannya agar lebih bermanfaat.*

Ibnu Qayyim Rahimahullah pernah berkata:
(Diriwayatkan bahwa seorang budak wanita belia wafat karena wabah "tha'un". Lalu ayahnya melihatnya dalam mimpi..!!
Maka ia berkata kepadanya: Wahai putriku... ceritakan kepada kami tentang akhirat.
Maka ia menjawab: Wahai ayahandaku... sungguh kami telah datang di atas perkara yang sangat berat, dan sungguh dulu kami telah mengetahui tapi kami tidak mengamalkannya. demi Allah..! sungguh satu "tasbih" dan satu "raka'at" dalam lembaran amalku jauh lebih aku cintai dari dunia dan isinya.


Saudaraku ...
Renungkan perkataan budak belia di atas, bukankah ia telah mengucapkan perkataan yang sangat dahsyat "Kami telah mengetahui tapi kami tidak mengamalkan". Bukankah banyak diantara kita yang belum memahami maksudnya?..

Kita telah mengetahui bahwa jika kita mengucapkan "Subhanallah wa bihamdihi" seratus kali, maka dosa-dosa kita akan diampuni walau ia seluas samudera...
(Lalu hari dan malampun berlalu namun kita tidak mengucapkannya)

Kita telah mengetahui bahwa dua raka'at sholat Dhuha, sama seperti 360 sedekah...
(Lalu hari berganti hari pergi menjauh, namun kitapun tak pernah menegakkannya)

Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang berpuasa sunnah sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari jilatan api Neraka 70 tahun perjalanan.
(Lalu tahun demi tahunpun berlalu namun kita lalai dari berpuasa sunnah di jalan Allah)

Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka ia akan diikuti 70 ribu malaikat yang memohonkan ampun baginya kepada Allah.
(Lalu kitapun belum menjenguk satupun orang sakit minggu ini)

Dan kita telah mengetahui bahwa siapa yang shalat atas jenazah dan mengikuti ke makamnya sampai ia dikubur. Maka baginya dua "qirath" pahala seperti gunung Uhud.
(Lalu minggu demi minggupun berlalu, namun kita tak sekalipun mengantar saudara seiman ke kuburan)

Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membangun masjid untuk Allah walau sebesar sarang burung, maka Allah akan membangun baginya rumah di Surga.
(Lalu kitapun belum berkontribusi untuk membangun sebuah masjid walau dengan sepuluh Dinar)

Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membantu seorang janda dan anak-anaknya yang miskin, maka ia seperti orang yang berjihad di jalan Allah, dan seperti orang yang berpuasa di siang hari dan tidak berbuka, serta seperti orang yang bangun seluruh malam dan tidak tidur.
(Lalu kitapun sampai sekarang belum berbuat untuk meringankan beban janda miskin dan anaknya)

Dan kita telah mengetahui bahwa barang siapa yang membaca satu huruf al-qur'an, maka baginya satu hasanah, dan satu hasanah mendapat sepuluh kebaikan sepertinya.
(Lalu kitapun lalai dan luput dari membaca al-qur'an setiap hari)

Kita telah mengetahui bahwa haji mabrur balasannya adalah surga, dan pahalanya adalah, ia kembali seperti dihari dimana ia dilahirkan "bersih dari dosa".
(Lalu kitapun tak berusaha menyempurnakan ibadah haji, sementara kondisi dan situasi sangat dimudahkan untuk kita)

Dan kita telah mengetahui bahwa kemuliaan seorang mu'min adalah "qiyamullail" dan bahwasanya Rasulullah beserta sahabatnya tidak pernah meremehkan urusan sepanjang umur mereka, walau di tengah kesibukan mencari sesuap penghidupan, serta dalam berjihad menyebarkan dienul Islam.
(Sementara kita betapa besarnya kita meremehkan urusan qiyamullail)

Dan kita telah mengetahui bahwa Kiamat akan tiba dan tidak ada keraguan di dalamnya, dan Allah akan membangkitakan semua dari kuburnya.
(Lalu kitapun belum menyiapkan diri dan bekal untuk hari itu)

Kita telah banyak menguburkan mayit dan shalat atas mereka.
(Namun kitapun belum bersungguh-sungguh untuk menyambut hari seperti ini, seakan ada garansi bahwa kita tak termaksud)

Ketahuilah....
Wahai Saudara dan saudariku yang tercinta karena Allah.. bahwa setiap nafas yang kita hembuskan, semakin mendekatkan kita kepada ajal yang telah ditetapkan masanya.
(Lalu kitapun masi tenggelam dalam lalai dan senda gurau)

Telah tiba masanya... setiap detik yang kita lalui dapat merubah tujuan hidup kita, dan mempersiapkan bekal terbaik kita untuk hari hisab itu (pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya, dan setiap orang pada hari itu memiliki urusan yang menyibukkannya)

Selamat dan keberkahan bagi yang telah membaca dan memahaminya kemudian bersegera untuk mengamalkannya.
Dan semoga balasan terbaik dari Allah bagi yang membagikannya sebagai "tadzkirah".


Oleh : Ustadz Musyaffa' Addariny, MA.




         Semoga artikel tentang Kita Tahu Tapi Kita Tidak Mengamalkan ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Minggu, 12 Oktober 2014

Air Zamzam

Masya Allah, Inilah Manfaat Besar Bagi Manusia Ketika Meminum Air Zamzam!



❖  Lagi-lagi Terbukti Kebenaran Sunnah Nabi Muhammad SAW

       Pada tahun 1971, seorang doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada awak media di Eropa bahwa air Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu berada di bawah garis permukaan laut. Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam.

Tentu saja ini merupakan prasangka buruk yang merugikan dunia Islam. Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang amat marah mendengarnya. Beliau lalu memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zamzam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk dilakukan tes.

Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jeddah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran, bagaimana sumur Zamzam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.



  Hanya Sumur kecil

        Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran “kolam” sumur itu hanya 18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter). Tak terbayang, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 feet 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tidak ditemukan apapun!.

Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disupplai dari luar melalui saluran pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadiannya, maka dia bisa melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tak ditemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.

Selanjutnya, dia meminta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam di tempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua tangannya sambil berteriak, “Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur”.

Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air) berlangsung. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar

Seusai pengamatan itu, Tariq mengirimkan sampel air ke beberapa laboratorium di Eropa dan sebagian ke laboratorium di Saudi. Dan sebelum meninggalkan Ka’bah, dia berpesan kepada petugas di Mekah untuk menyelidiki keadaan sumur lainnya di sekitar Ka’bah.

Sesampainya di kantornya di Jeddah, dia mendapat laporan bahwa sumur-sumur lain di sekitar Mekah dalam keadaan kering. Jadi hanya sumur Zamzam yang penuh air. Allahu Akbar. Jika Allah menghendaki, apapun bisa terjadi.



❖ Mengandung zat Anti Kuman

       Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa air Zamzam mengandung zat flourida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium.

Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa zamzam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk doktor di awal tulisan tadi.

Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang komplain. Dan Air zamzam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.

Satu kehebatan lagi, sumur air zamzam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme.




❖ Bisa Menyembuhkan Penyakit

         Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?” “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi SAW menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.

Nabi SAW menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).

Rosulullah SAW pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rosulullah SAW untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zamzam untuk diberikan kepada keluarga dan kerabatnya di Tanah air.

Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang penyakit “bisul” di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingannnya yang bisa membuat dia buta selamanya.

Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.

Kejadian ini membuktikan ucapan Rasulullah saw di atas:” Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya.

Di Mekah kita tak perlu khawatir dengan air minum. Di setiap sudut masjidil Haram kita bisa menemukan air zamzam, lengkap dengan cangkir sekali pakainya. Tinggal pijit, langsung bisa diminum, dan gratis lagi. Di area Masjidil haram, di tempat tawaf, tempat sa’i, di halaman masjid selalu tersedia air yang berkhasiat ini. Ketika pulang dari Masjidil haram, banyak jamaah mengisi dulu botol airnya dengan zamzam lalu ditenteng ke pemondokan. Lumayan, menghemat uang Real, tak perlu belanja air mineral atau memasak air di dapur.



❖ Berapa Juta Liter air zamzam?

         Berapa banyak air zam-zam yang di “kuras” setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air zamzam ketika pulang nanti ke tanah airnya. Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zamzam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter. Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya air zamzam ini dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!

Itulah salah satu keanehannya. Puluhan juta liter air bisa keluar dari sumur di Mekah ini yang letaknya di tengah padang pasir yang kering. Daerah gurun yang hujannya saja cuma 2 kali setahun. Dan air itu keluar dari sumur air yang hanya seukuran sekitar 5 x 4 meter sedalam 40 meter. Dilansir dari tabloid haji, Senin (15/9) ( voaislam )

Subhanallah... betapa besar Kekuasaan dan Kebesaran Allah, kita sebagai hamba-hamba-Nya harus senantiasa bersyukur atas segala yang telah kita miliki dan nikmati.




       Semoga articel tentang Air Zamzam ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Kamis, 09 Oktober 2014

Isteri adalah Pilihanku


       Tentang seseorang yang menjadi pilihan hidup kita: “Orang selalu berkata ada bekas Isteri atau bekas Suami, tapi tidak ada bekas anak dan bekas orang tua.” Mungkin cerita bijak berikut ini dapat merubah pandangan tsb dan membuat seseorang ingin memiliki suami atau istrinya sampai akhir hayat serta mikir 1000 kali untuk menyakiti hatinya dan menduakan cintanya dengan yang lain.

Seorang dosen mengadakan permainan kecil kepada mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan meminta 1 orang maju ke papan tulis.

Dosen : “Tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda.”
Lalu mahasiswa tsb menulis 10 nama. Ada nama Tetangga, Orang tua, Teman kerja, Isteri, Anaknya dsb.

Dosen : “Sekarang silahkan pilih 7 diantaranya yang sekiranya anda ingin hidup terus bersamanya”.
Lalu mahasiswa itu mencoret 3 nama.

Dosen : “coret 2 nama lagi”, dan tinggallah 5 nama.
Dosen : “coret lagi 2 nama”, maka tersisalah 3 nama yaitu : Orang tua, Isteri dan Anaknya.

Suasana kelas hening. Mereka mengira semua sudah selesai dan tak ada lagi yang harus dipilih.

Tiba-tiba Dosen berkata :”Silahkan coret 1 nama lagi !”, mahasiswa itu pun perlahan mengambil pilihan yang amat sulit lalu mencoret nama orang tuanya secara perlahan.

Dosen :”Silahkan coret 1 nama lagi !”. Hati sang mahasiswa menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya dan mahasiswa itupun menangis.

Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya pada Mahasiswa itu. “Kau tidak memilih Orang tua yang membesarkanmu ? tidak juga memilih Anak yang berasal dari darah dagingmu? sedang Isteri itu bisa dicari lagi.”

Semua orang di dalam kelas terpana menunggu jawaban dari Mahasiswa itu.

Lalu sang Mahasiswa itu berkata, “Seiring waktu berlalu, Orang tua saya akan pergi dan meninggalkan saya, sedang Anak jika sudah dewasa menikah lalu pergi meninggalkan saya juga. Sedangkan yang benar-benar menemani saya dalam hidup ini hanyalah Isteri saya. Orang tua dan anak bukan saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan, sedang Isteri, sayalah yang memilih dan dengan izin-Nya. Isteri adalah bagian dari diriku, karena dia adalah tulang rusukku….


# Bukan berarti anak dan orang tua adalah tidak penting tapi untuk merubah pandangan bahwasanya kita harus selalu menghargai pasangan, saling menyayangi, menerima apapun kelebihan dan kekurangan pasangan dan jangan rusak ikatan pernikahan hanya karena tergoda oleh orang ketiga dan menuruti hawa nafsu duniawi saja. Suami/istrimu adalah pilhanmu, ayah dan ibu dari anak-anakmu.



          Semoga Cerpen tentang Isteri adalah Pilihanku ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Kebenaran Nabi Muhammad SAW Yang Nyata dan Terealisasi






  • Ke-1. Ramalan Rosulullah SAW tentang Kemenangan Bangsa Romawi atas Bangsa Persia
          Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitab sunan miliknya dari Ibnu Abbas ra tentang firman Allah yang berbunyi :
“Aliif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa romawi di negeri yang dekat”. (Ar-Ruum 1-3).
Ibnu Abbas berkomentar tentang ayat ini yaitu : Mengalahkan dan dikalahkan. Kaum musyrikin sangat senang dengan kemenangan bangsa Persia atas bangsa Romawi, karena mereka sama-sama menyembah berhala. Sedangkan kaum muslimin menyukai kemenangan Romawi karena mereka adalah ahli kitab.Dan oleh orang-orang musyrik hal itu diungkapkan kepada Abu Bakar ra, yang kemudian menyampaikannya kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau  bersabda :

“Adapun mereka bangsa Romawi akan memperoleh kemenangannya” . Maka Abu Bakar ra pun balik menyampaikan hal itu kepada orang-orang musyrik dan mereka berkata : ” Kalau demikian, maka tetapkan batasan waktunya. Jika kami menang kami akan mendapatkan ini dan itu, jika kalian menang akan mendapatkan ini dan itu”. Kemudian Abu Bakar ra menetapkan batas waktu kepada mereka yakni lima tahun. Namun nyata bangsa Romawi belum mendapat kemenangan. Kemudian Abu Bakar memberitahukan hal itu kepada Rasulullah SAW dan bersabda : “Kenapa tidak engkau katakakan sampai dibawah?” Ibnu Abbas berkata ; “Aku berpendapat bahwa apa yang dimaksud oleh beliau adalah di bawah sepuluh tahun”.

Tingkatan hadits :
Hadis ini shohih sebagaimana di shohihkan oleh Tirmidzi, Hakim dan Dhahabi.

Kenyataan yang diramalkan :
         Telah terbukti apa yang di ramalkan Rasulullah SAW yang jujur, dimana bala tentara Romawi memang telah mampu meraih kemenangan dan berhasil mengalahkan tentara Persia pada tahun kedua hijriah. Yakni sembilan tahun setelah ramalan Beliau. Kemenangan romawi tersebut sungguh bertolak belakang dengan kenyataan yang ada pada saat itu, dan berada diluar dugaan atau perkiraan manusia. Sebab, kondisi Romawi pada saat itu sedang dalam kondisi yang lemah akibat kekalahan terhadap pasukan Persia. Sebaliknya kondisi bangsa Persia sedang dalam puncak kejayaan. sehingga demikian terbuktilah apa yang diramalkan Al Quran dan pembawanya yang agung Rasulullah SAW.



  • Ke-2. Berita Tentang Diselamatkannya badan Fira’un
        “Dan Kami mungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti oleh Firaun dan tentaranya. Ketika Firaun hampir tenggelam berkatalah dia, “Saya percaya bahwa tidak ada tuhan selain Tuhan yang disembah Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri’. Apakah kamu sekarang baru beriman padahal sesungguhnya kamu durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. HARI INI KAMI AKAN SELAMATKAN BADANMU, supaya kamu menjadi pelajaran bagi generasi yang akan datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami”. (QS Yunus 90-92).

Yang perlu digaris bawahi adalah ungkapan kami akan selamatkan badanmu. Bagaimana Nabi Muhammad SAW akan menyampaikan ayat ini pada kaumnya? Pasti cemoohan yang akan diterima. Bangsa Arab adalah bangsa pedagang yang telah menjelajahi wilayah Syiria dan Mesir. Belum pernah sebelumnya tersiar kabar bahwa badan Fira’un yang mengaku Tuhan itu terselamatkan. Para pemuka agama Yahudi dan Nasrani juga belum pernah mengatakan bahwa badan Fira’un terselamatkan, karena memang tidak dijumpai dalam kitab mereka. Bagaimana nabi SAW akan menjelaskan hal ini? Bukankah dia hanya disuruh untuk menyampaikan ayat yang diterimanya dari Allah SWT? Kalau sekiranya Al-Quran itu karangan Muhammad SAW, apa susahnya dia tidak usah mengeluarkan perkataan tersebut. Tapi bagaimana pahit perasaan nabi ayat itu harus disampaikan kepada umatnya.

Kenyataan dari yang diramalkan :
          Namun baru tahun 1896 purbakalawan Loret, menemukan jazad tokoh tersebut dalam bentuk mumi di wadi al muluk. Kemudian 8 juli 1907 Elliot Smit membuka bungkus mumi tersebut dan badan Firaun dalam keadaan masih utuh. dan sekarang disimpan di Musium Mesir. Pada Juni 1975 ahli bedah perancis Maurice Bucaile mendapat ijin untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang mumi tersebut dan menemukan bahwa mumi tersebut adalah Firaun yang meninggal dilaut. Disekujur tubuhnya dipenuhi unsur-unsur garam. Maha Benar Allah Dengan Segala FirmanNya.



  • Ke-3. Berita Al-Quran Tentang Berbondong-bondongnya Manusia dari Segala Penjuru untuk Menunaikan Ibadah Haji
       “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang memenuhi seruanmu dengan jalan kaki dan mengendarai onta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. (QS Al Hajj 27).

Kenyataan dari yang diramalkan :
          Sungguh hebat ramalan Al-Quran tersebut. Disaat nabi SAW mengahadapi situasi yang genting akibat serangan bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy dan dalam keadaan agama Islam yang belum menentu itu Allah menyuruh nabi agar berseru supaya orang-orang menunaikan ibadah haji. Mungkin saat wahyu itu di sampaikan banyak yang menyaksikan kebenarannya. Kini semua sudah meyakini, setiap tahun jutaan lautan manusia dari seluruh penjuru dunia memenuhi tanah suci Mekkah dan Madinah. Sungguh tepatlah ramalan Al-Quran.


  • Ke-4. Ramalan Rosulullah Tentang Tempat Terbunuhnya Para Pembesar Quraisy Pada saat Perang Badar
          Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, dari Anas ra yang berkata : “Tatkala Rosulullah SAW tiba di Badar, Beliau memberi isyarat dengan tangannya ke tanah seraya berkata : “Ini tempat terbunuhnya si fulan”. Benar Demi Allah, tidak seorangpun bergeser dari tempat terbunuhnya dari apa yang diisyaratkan oleh beliau.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
         Tepat, apa yang dikatakan oleh Rosulullah SAW sungguh terbukti, yakni dua hal yang pernah diramalkan oleh beliau dan keduanya sesuai kandungan hadits yang mulia ini. Pertama akan terbunuhnya para pembesar Quraisy, dan kedua tempat terbunuhnya. Peristiwa perang Badar ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, tahun kedua hijriah.



  • Ke-5: Ramalan Rosulullah SAW tentang Penaklukan Khaibar oleh Ali ra
         Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab shohihnya, bahwa Rosulullah SAW bersabda pada saat peristiwa penaklukan Khaibar :
“Esok hari aku (Nabi SAW) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah SWT melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan Rosulnya, dan Allah dan Rosulnya mencintainya” .

Maka semua orangpun menghabiskan malam mereka seraya bertanya-tanya didalam hati, kepada siapa diantara mereka akan diberi bendera itu. Hingga memasuki pagi harinya masing-masing mereka masih mengharapkannya. Kemudian Rasulullah saw bertanya: “Kemana Ali?” lalu ada yang mengatakan kepada beliau bahwa Ali sedang sakit kedua matanya. Lantas Rasulullah saw meniup kedua mata Ali seraya berdoa untuk kesembuhannya. Sehingga sembuhlah kedua mata Ali seakan-akan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Lalu Rasulullah saw memberikan bendera itu kepadanya.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
          Telah terbukti apa yang diucapkan Rosulullah SAW, dimana penakhlukan Khaibar benar-benar terwujud melalui keperkasaan Ali ra. Tepatnya setelah sebelumnya sangat sulit dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar ra. Dan peristiwa itu terjadi pada tahun ketujuh (VII) hijriah.


  • Ke-6. Ramalan Rosulullah SAW tentang seorang bernama Qazman Bahwa Ia Termasuk Penghuni Neraka
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari Rosulullah SAW yang mengatakan tentang seorang laki-laki yang mengaku beragama Islam, beliau bersabda :
“Orang ini termasuk penghuni neraka”.

Maka tatkala terjadi peperangan hebat, laki-laki itupun ikut berperang bersama rombongan pasukan muslimin, dan akhirnya ia terluka dengan hebat. Kemudian ada yang bilang ; “Wahai Rosulullah, orang yang engkau katakan termasuk penghuni neraka itu ternyata hari ini berperang dengan gagah berani, dan ia telah gugur”. Beliau berkomentar singkat ; “Ia tetap akan masuk neraka”. Abi Hurairah menambahkan bahwa hampir ragu orang-orang mendengarnya. Akan tetapi, selagi mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba ada yang berteriak ; “Laki-laki tersebut belum mati”. Akan tetapi ia menderita cukup parah dan ketika malam tiba ia kehilangan kesabaran menahan sakit karena lukanya sehingga ia menusuk dirinya sendiri (bunuh diri). Dan kejadian itu dilaporkan kepada Rosulullah SAW dan spontan beliau bersabda “Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa diriku adalah hamba Allah dan Rosul-Nya”. Kemudian beliau memerintahkan kepada Bilal agar berseru kepada orang banyak : “Bahwa tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim (berserah diri), dan bahwasannya Allah SWT akan mengukuhkan agamanya meskipun melalui orang durhaka”.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
          Tepatlah Ramalan Rosulullah SAW bahwa Qazman memang penghuni neraka karena tidak tabah menghadapi cobaan dengan bunuh diri.


  • Ke-7. Ramalan Rosulullah SAW Bahwa Akan bertiup angin Yang Kencang
       Diriwayatkan oleh Imam Bukhari didalam kitab shohihnya dari Abbad As Saa’di yang mengatakan, bahwa kami ikut ambil bagian dalam perang Tabuk bersama Rosulullah SAW. Dan manakala rombongan kami tiba di lembah Al qura, maka terlihat seorang perempuan sedang berada di kebunnya. Lalu Rosulullah SAW bersabda kepada sahabatnya : “Tebaklah kapasitas kebun tersebut (maksudnya buah korma yang ada di kebun tersebut). Sedang beliau menebaknya sebanyak sepuluh gantang (sekitar 1,8 ton). “Kemudian beliau berkata kepada perempuan itu : “Hitunglah berapa banyak kebunmu akan memberi hasil”. Selanjutnya kami tiba di Tabuk, beliau berkata lagi : “Nanti malam akan bertiup angin yang sangat kencang, maka jangan sampai ada seorangpun berdiri pada saat hal itu terjadi. Dan bagi yang memiliki onta, hendaklah ia mengikatnya kuat-kuat”. Maka kami mengikat unta-unta kami kuat-kuat, dan ternyata anginpun bertiup dengan sangat kencangnya. Tiba-tiba ada orang yang berdiri dan ia tersapu angin hingga ke gunung Thaiy. Pada waktu itu penguasa Ailah menghadiahkan kepada Rosulullah SAW seekor bighal betina berwarna putih dan sehelai kain sprei untuk dipakai dan menyuratinya sebagai pemberitahuan bahwa rakyat Ailah tetap tinggal di dalam rumahnya dan bersedia membayar jizyah. Setelah itu kami kembali melewati lembah Al Qura, beliau menanyai perempuan pemilik kebun : “Berapa banyak yang di hasilkan oleh kebunmu?” Perempuan itu menjawab : “Sebanyak sepuluh gantang, sesuai apa yang diperkirakan Rosulullah SAW”.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
Sungguh Rosulullah SAW seorang yang jujur dan benar.


  • Ke-8. Ramalan Rosulullah SAW tentang Penaklukan kota Al Hiirah
         Diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dalam Kitab shohihnya, bahwa Rosulullah SAW bersabda :
“Telah digambarkan kepadaku kota AlHiirah seperti taring-taring anjing dan kalian akan menaklukannya” .

Tingkatan hadits :
Hadits ini secara dzahir shohih sebagaimana di shohihkan oleh Al Haitsami.

Kenyataan dari yang diramalkan :
         Telah terbukti apa yang diberitakan oleh Rosulullah SAW, dimana kaum muslimin benar-benar telah berhasil membebaskan kota Al Hiirah secara damai melalui Khalid bin Walid ra, tepatnya pada tahun kedua belas (XII) hijriah. Khalid mensyaratkan dalam perjanjian damai tersebut, bahwa penduduk Al Hiirah menyetor jizyah sebanyak sembilan puluh ribu dirham, dan ini merupakan jizyah pertama yang di tarik kaum muslimin.


  • Ke-9. Berita Al Quran bahwa gunung-gunung itu berjalan sebagaimana jalannya awan
“Dan kau lihat gunung kau sangka diam, padahal ia terbang bagaikan awan”. (QS An-Naml 88).


Kenyataan dari yang di beritakan :
         Lewat surat An Naml ayat 88, Al-Quran memberitahukan bahwa bumi kita yang kita sangka diam, sebenarnya bergerak bagaikan awan, yang oleh saint modern dibuktikan dengan gerakan gulirnya secepat 11,18 km per detik, sambil bergerak mengitari matahari dengan kecepatan 29,79 km per detik.


  • Ke-10. Ramalan Rosulullah SAW tentang pembebasan Bait Al Maqdis
        Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shohihnya, bahwa Rosulullah SAW bersabda tentang tanda-tanda dekatnya hari kiamat, salah satunya kaum muslimin berhasil menaklukan Baitul maqdis.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya.

Kenyataan dari yang diramalkan :
        Telah menjadi kenyataan apa yang diramalkan oleh Rosulullah SAW tersebut, dengan di bebaskannya Baitul Maqdis pada masa khalifah Umar Bin Khatab ra, tepatnya pada tahun kelima belas (XV) hijriah.


  • Ke-11. Ramalan Rosulullah SAW tentang penaklukan Kota Al Madaain
         Diriwayatkan oleh Imam muslim Bahwa Rosulullah SAW bersabda :
“Sungguh sekelompok kaum muslimin atau mukminin akan menguasai gudang-gudang harta Kisra yang terdapat di istana Putih”.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
        Tepatlah ramalan Rosulullah dimana kaum muslimin benar-benar dapat menaklukan kota Madaain dimana terdapat padanya Istana Putih Kisra. Penaklukan ini terjadi pada tahun keenam belas (XVI) hijriah di bawah komando panglima Sa’ad bin Abu Waqas ra.


  • Ke-12. Ramalan Rasulullah tentang Penaklukan Mesir
          Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya bahwa Rasulullah saw bersabda :

“Sesungguhnya kalian akan menaklukan Mesir, yakni sebuah negeri yang dikenal sebagai negeri Qiraat. Maka apabila kalian menguasainya, berlaku baiklah kepada penduduknya. Karena mereka memiliki hak pertalian darah dan hak persaudaraan. Atau beliau mengucapkan hak pertalian atau hak kekerabatan. Lalu apabila engkau menyaksikan dua orang bercekcok pada tempat batu merah, maka keluarlah darinya”.

Abu Dzar ra berkata :
“Benar aku melihat Abdurrahman bin Syarhabil bin hasan dan saudaranya yaitu Rabi’ah bertengkar pada tempat batu merah, lantas aku pun meninggalkan negeri itu.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
         Rosulullah SAW benar. Dimana terbukti, bahwa kaum muslimin telah berhasil menaklukan Mesir pada tahun kedua puluh (XX) hijriah dengan dipimpin panglima Amru bin Ash ra. Pasukan itu mendapat restu dari khalifah Umar bin Khatab ra.

Imam Nawawi berkomentar : Bahwa didalam hadits tersebut terkandung mukjizat yang nyata dari Rosulullah SAW yang diantaranya adalah : Pembitahuan beliau bahwa umatnya akan menguasai Mesir.


  • Ke-13. Ramalan Rosulullah SAW tentang Zainab, Bahwa Ia Adalah istri yang pertama menyusul kematian Beliau

          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam muslim dalam kitab shohihnya dari Aisyah ra yang berkata, bahwa Rosulullah SAW bersabda :
“Yang paling cepat menyusulku diantara kalian(istri- istriku) adalah yang paling panjang ukuran tangannya”.

Aisyah ra melanjutkan : “Merekapun saling menjulurkan tangannya dan mengukur siapa diantara mereka yang paling panjang ukuran tangannya. Lalu Aisyah menambahkan lagi : “Ternyata yang paling panjang ukuran tangannya adalah Zainab, karena ia bekerja dengan tangannya dan bersedekah”.

Tingkatan hadits :
Hadits ini shohih sebagaimana diriwayatkan oleh Asysyaikani.

Kenyataan dari yang diramalkan :
       Demikianlah yang terjadi. yaitu sebagaimana yang diramalkan oleh junjungan kita Rosulullah SAW, bahwa memang Zainablah diantara istrinya yang paling cepat menyusul kematiannya.


  • Ke-14. Ramalan Rasulullah saw tentang Fathimah, Bahwa ia adalah Orang pertama diantara anggota keluarganya yang menyusul kematian Beliau.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, bahwa Rosulullah SAW bersabda :
“Setiap tahun Jibril as mengetes Al-Quran bersamaku sebanyak satu kali, dan tahun ini ia melakukannya sebanyak dua kali. Aku (nabi) merasa, bahwa hal itu merupakan isyarat sudah dekat ajalku, dan engkau Fathimah adalah orang pertama diantara keluargaku yang menyusul kepergianku” .

Tingkatan hadits :
Hadits tersebut shohih sebagaimana disepakati Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Kenyataan dari yang diramalkan :
      Tepat sekali apa yang diramalkan oleh Rosulullah SAW, bahwa Fathimah adalah anggota keluarganya yang pertama menyusul kematian beliau. Benar Fathimah tidak hidup lama setelah wafatnya Rosulullah SAW, kecuali hanya enam bulan.


  • Ke-15. Ramalan Rasulullah tentang Perang melawan Bangsa Turki.
          Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shohihnya, bahwa Rosulullah SAW bersabda :
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum kalian memerangi bangsa Turki, yang bermata elang, berwajah kemerah-merahan, berhidung kecil, seakan-akan muka mereka seperti perisai berlapis kulit”.

Kenyataan dari yang diramalkan :
          Tepatlah kiranya apa yang disabdakan oleh Rosulullah SAW. Memang, telah berkali-kali terjadi peperangan antara kaum muslimin dengan bangsa Turki. Yang pertama terjadi pada masa khalifah Umar ra, tepatnya tahun kedua puluh dua (XXII) hijriah dibawah panglima Abdurahman bin Rabi’ah ra.




           Semoga artikel tentang Kebenaran Nabi Muhammad SAW Yang Nyata dan Terealisasi ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid