~ Do'a-do'a Supaya Diwafatkan Husnul Khatimah ~
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
            Saat
 menjelang kematian merupakan saat kesempatan terakhir bagi setan untuk 
menyesatkan hamba Allah. Setan berusaha sekuat tenaga untuk 
menyesatkannya, bahkan terkadang menjelma dalam rupa ayah dan ibunya.
            Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hambali dalam kitabnya Mashaaib al-Insan min Makaa-id al-Syaithan
 pada Bab ke-22 mengupas tentang usaha setan untuk menyesatkan orang 
mukmin pada saat kematian. Dalam bab tersebut, beliau menukilkan hadits 
yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya bahwa  Iblis berkata kepada 
bala tentaranya pada saat kematian manusia: Berusahalah saat sekarang, 
karena jika kalian gagal tidak akan ada kesempatan lagi.
           Dari Wailah bin al-Asqa’ berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Talkin (tuntun)-lah orang yang hendak meninggal dengan Laa Ilaaha Illallaah
 dan berilah kabar gembira dengan surga. Sesungguhnya orang yang mulia, 
dari kaum laki-laki dan wanita kebingungan dalam menghadapi kematian dan
 diuji. Sesungguhnya setan paling dekat dengan manusia pada saat 
kematian. Sedangkan melihat malaikat maut lebih berat daripada seribu 
kali tebasan pedang.” (HR. Abu Nu’aim)
Abdullah
 bin Ahmad berkata, “Pada saat saya hadir dalam kematian bapakku, saya 
membawakan kain untuk mengikat jenggotnya, sementara beliau dalam  
keadaan tidak sadar. Kemudian pada saat beliau sadar, mengatakan, 
‘Belum, belum!’ Beliau mengucapkan itu berkali-kali. Saya bertanya 
kepada beliau, ‘wahai bapakku, apa yang tampak padamu?’ Beliau menjawab,
 ‘setan berdiri di depanku sambil menggigit jarinya seraya mengatakan, 
‘aku gagal menggodamu wahai Ahmad.’ Saya katakan, ‘Belum, sebelum saya 
benar-benar meninggal’.”
Abu Hasan al-Qabisi 
dalam Risalah Ibnu Abi Zaid meriwayatkan bahwa seorang hamba tatkala 
sedang menghadapi kematian ada dua setan yang menggoda dari atas 
kepalanya. Salah satunya berada di sebelah kanan dan satunya lagi di 
sebelah kiri. Adapun yang di sebelah kanan menyerupai bapaknya lalu 
berkata, “Wahai anakku, saya sangat sayang dan cinta kepadamu. Jika kamu
 mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab dia adalah 
sebaik-baik agama.” Dan yang berada di sebelah kiri menyerupai ibunya 
dan berkata, “Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu dan air susuku
 sebagai minumanmu serta pangkuanku sebagai tempat tidurmu, maka saya 
minta hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi sebab dia adalah 
sebaik-baik agama.”
Maka menurut Imam 
al-Ghazali, pada saat itu Allah menggelincirkan orang-orang yang 
dikehendaki oleh-Nya tergelincir. Demikian itu yang dimaksud dengan 
firman Allah,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا     
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)
Maksudnya,
 Ya Allah janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan 
pada saat kematian setelah Engkau beri petunjuk kepada kami beberapa 
kurun waktu.
         Jika Allah menghendaki hidayah dan
 keteguhan pada hamba-Nya, maka datanglah rahmat dan Malaikat Jibril 
untuk mengusir setan dan mengatakan kepada orang beriman, “Wahai orang 
mukmin, mereka itu adalah musuh-musuhmu dari kalangan setan, maka 
meninggallah kamu dalam keadaan membawa agama yang hanif dan syariat 
Muhammad.” Dan tidak ada sesuatu yang paling dicintai oleh orang beriman
 kecuali Malaikat itu dan itulah yang dimaksud firman Allah,
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
 (QS. Ali Imran: 8).” Selesai perkataan Imam al-Ghazali yang dinukil 
Imam Ibrahim bin Muhammad al-Maqdisi dalam Menelanjangi Setan, hal. 
277-278)
Oleh sebab itu penting sekali kita 
meminta keteguhan kepada Allah dan dilindungi dari kesesatan khususnya 
saat sakaratul maut, karena amal-amal kita ditentukan pada penutupnya.
Sangat banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang bermakna permintaan agar akhir hayat husnul khatimah, di antaranya:
1. Do'a agar diwafatkan di atas Islam:
   - Do'a Nabi Yusuf 'Alaihis Salam:
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)
 - Do'a tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
2. Do'a diteguhkan di atas hidayah,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
"Ya
 Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
 sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami
 rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi 
(karunia)." (QS. Ali Imran: 8)
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
3. Do'a agar diselamatkan dari godaan setan saat mengalami sakaratul maut.
اللَّهُمَّ
 إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ
 وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي 
الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا 
وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya
 Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari 
ketinggian,  keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. 
Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh 
dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena 
tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: no. 1282)
Makna
 berlindung dari penyesatan syetan ketika datang kematian adalah 
dikuasai olehnya ketika berpisah dari dunia sehingga setan berhasil 
menyesatkannya, menghalanginya dari taubat, menghambatnya dari 
memperbaiki dirinya dan meninggalkan kezaliman yang telah diperbuat 
sebelumnya. Atau menjadikannya putus asa dari rahmat Allah, membenci 
kematian dan berat meninggalkan dunia sehingga dia tidak ridha dengan 
ketentuan Allah padanya berupa kematian dan berpindah ke negeri akhirat.
 Akibatnya dia mengakhiri hidupnya dengan keburukan dan bertemu Allah 
dalam kondisi murka kepadanya. (Disarikan dari keterangan Imam 
al-Khathabi dalam Hasyiyah al-Suyuthi).
Penutup
Sesungguhnya
 akhir hayat kita memiliki kaitan dengan amal kita sejak sekarang. Siapa
 yang senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah dengan penuh keikhlasan, 
insya Allah dia akan mengakhiri hidupnya di atas kondisi tersebut. 
Sebaliknya, siapa yang mengotori hidupnya dengan maksiat dan kejahatan, 
atau bahkan sengaja menyimpang, kesempatan taubat sering disia-siakan 
dengan menunda-nunda, atau bahkan mencari-cari pembenaran atas 
kesalahan, maka biasanya dia akan mengahiri hidupnya dengan su'ul 
khatimah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari kondisi semacam ini.
Selain
 itu, jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah 
hidayah dan keteguhan sampai ajal menjemput. Allah Mahakuasa terhadap 
alam semesta untuk menyesatkan atau memberi petunjuk. Jangan tertipu 
oleh banyaknya amal shalih seorang semua itu menjamin keselamatan 
sehingga merasa tak butuh kepada Allah. semoga doa-doa di ata dapat 
membantu kita mengamalkan doa yang berisi permintaan khusnul khatimah. 
Wallahu Ta’ala a’lam. * Semoga Bermanfaat .. Amin
Salam Ukhuwah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid





























