Islam memandang cinta seperti iman. Karena mencintai adalah bagian dari sifat orang yang beriman.
Karena Cinta adalah Iman maka harus diungkapkan dengan lisan, diyakini di hati dan dibuktikan dengan tindakan.
Mengucapkan Cinta pada orang yg kita cintai itu sunnah, Karena Rosulullah menganjurkannya. Namun ada aturannya.
Pengucapan cinta ditujukan kepada yg sudah halal | kepada teman yg dikagumi kesolehannya | kepada orang tua. Tentunya cinta karena Allah.
Islam sangat menjaga kesucian cinta shingga tidak ada pacaran sebelum menikah. Maka jangan kotori dirimu dengan cinta yg tak halal bagimu.
Tak perlu pacaran | jodoh sudah diatur | yg terpenting kita menata diri menjadi orang yg baik Insya Allah jodoh kita pun baik.
Cinta dalam islam berhulu iman, bermuara taqwa, yg mengalir ketulusan dan kejujuran. Yg berpegang pada kesetiaan dari sejuta pengorbanan.
Cinta bukan karena dorongan nafsu akan tetapi datangnya dari iman di dalam diri yg mengedepankan akhlak mulia dan ketaqwaan pada Allah.
Cinta atas dasar nafsu takkan mendatangkan kebahagiaan dan ketenteraman di jiwa, kecuali kesengsaraan dan kehinaan yg berkepanjangan.
Mencintai seseorang karena ketaqwaan kita pada Allah adalah sebenar-benarnya cinta. Disinilah letaknya kebahagiaan dalam cinta.
Hakikat dari cinta itu pemberian seutuhnya dirimu kepada yg kau cintai sehingga tak ada satu pun yg tersisa dari dirimu.
Karena hakikat cinta adalah pemberian seutuhnya dirimu pada pasanganmu maka tidak ada yg perlu ditutup-tutupi lagi darimu.
Jika telah menikah, milikmu adalah milik pasangan halalmu | tidak ada yg harus disimpan-simpan | harus saling terbuka.
Jika seorang lelaki mencintai seorang wanita maka melamarnya untuk dijadikan isteri adalah bentuk dari pembuktian cintanya.
Pacaran itu ujung-ujungnya hanya menyakiti wanita dan mendekatkan diri pada kemaksiatan yg lebih besar | akhirnya wanita yg dirugikan.
Jika menyukai, segera menikahi. Kalau belum mampu, cukuplah mencintai dalam diam. Demi menjaga kesucian dirimu dan kesucian dirinya.
Ali dan Fatimah adalah contoh dari orang yg mencintai dalam diam. mereka saling mencinta namun mereka menjaga hingga indah pada waktunya.
Jika kita tidak bisa memiliki orang yg kita cintai dalam diam, yakinlah bahwa Allah telah mempersiapkan yg terbaik untuk kita.
Allah akan memberikan pasangan jiwa yg sesuai dgn perangai kita | jika ingin dapat yg baik, jadilah orang baik | (baca QS An-Nur: 26)
Adapun bila pasangan kita buruk maka itu adalah ujian bagi kita untuk menjadi hamba-Nya yg sabar. Dan surgalah tempat mereka yg bersabar.
Ingatlah bahwa cinta sejati hanyalah milik Allah.. Cinta manusia hanya akan membuatmu terluka. Maka cintailah manusia karena Allah.
Jika kita mencintai seseorang karena Allah maka kita akan bisa memaafkan kesalahan yg dilakukan olehnya | Manusia tak luput dari salah | Setiap orang yg kau cintai pasti akan memiliki kesalahan.
Cintailah sekedar saja kerna bisa jadi engkau akan benci. Bencilah sekedar saja kerna bisa jadi kau akan cinta (Maksud hadits).
Mencinta sekedar saja tidak akan membuatmu merasa kehilangan yg teramat sangat saat orang yg kau cintai meninggalkanmu.
Mencintai dengan berlebihan akan membuatmu begitu sakit saat yang kau cintai pergi meninggalkanmu | Di dunia tak ada yang abadi.
Hanya cinta Allah yg abadi maka cintailah cintamu karena-Nya agar cintamu abadi hingga dipertemukan di akhirat kelak.
Cinta karena Allah adalah cinta yg membuat engkau semakin dekat dengan Allah. Bersamanya engkau bisa merasakan manisnya iman.
Carilah cinta yg bersama-Nya bertambah keimananmu dan yg bisa memuliakan dirimu dan menjaga kehormatanmu.
Cinta sejati yakni cinta yg dapat membawamu menuju tepian hakiki, yakni surga yg mengalir sungai-sungai.
Sebesar apa pun cinta kita kepada Allah, lebih besar cinta-Nya kepada kita. Maka jagalah kesucian cinta dengan menaati aturan-Nya.
semoga kita semua adalah hamba-hamba yg mampu menjaga kesucian diri dengan menjunjung tinggi aturan cinta dalam islam.
Semoga Artikel tentang Kumpulan Pandangan Cinta Dalam Islam ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
0 komentar:
Posting Komentar