skip to main |
skip to sidebar
Desa Kedung bermandikan air hujan. Udara dingin menyatu bersama harum tanah yang timbul akibat guyur hujan. Pohon-pohon rindang menari menyambut gembira air keberkahan yang turun dari langit. Sesekali terdengar nyanyian burung-burung yang berlindung dalam peluk dedaunan. Geliat alam begitu terasa hidup di desa kecil itu.
Di beranda rumah bilik bambu, seorang pemuda berdiri dan menyandarkan lengannya di tiang kayu penyangga rumah bilik bambu itu. Terlihat wajahnya memancarkan cahaya kesedihan. Hingga nyanyian alam pun tak mampu menghibur pemuda itu. Surat yang ia terima sebelum guyur hujan membasahi ranting-ranting kering telah merubah keteduhan wajahnya menjadi kemuraman.
Pagi itu matahari memancarkan sinar kehangatan karena rasa patuhnya kepada Sang Pencipta. Kehangatan matahari pagi mengiringi langkah kaki seorang gadis yang sedang berjalan di antara pemandangan sawah yang terhampar luas. Hembus semilir angin meniup wajah cantiknya, seakan ingin menyapa. Hamparan sawah melambai kepadanya, seakan hendak berkenalan dengan gadis bermata jelita itu. Terlihat beberapa petani sudah mulai bergelut dengan sawah mereka masing-masing. Keharmonisan hidup antar sesama makhluk masih terlihat jelas di Desa Kedung. Alam dan manusia.
Gadis bermata jelita itu baru pertama kali menginjakkan kakinya di Desa Kedung. Desa itu terasa asing baginya untuk sekedar mencari rumah Rashid. Dia pun mencoba mencari informasi di mana rumah Rashid kepada seorang petani yang sedang duduk di sebuah gubuk.
“Assalamu’alaikum, Pak.” Salam gadis itu kepada seorang petani yang duduk di sebuah gubuk.
“Wa’alaikumussalam” Jawab petani itu.
“Maaf Pak, boleh saya numpang bertanya?”
“Oh iya silahkan. Mau tanya apa, nak?” Jawab ramah petani itu.
“Hmm.. Bapak tahu rumah Rashid? Nama lengkapnya Muhammad Rashid.”
“Muhammad Rashid?” Petani itu mengerutkan dahi.
“Dia baru pindahan dari kota, pak. Kalau saya tidak salah dia pindah kesini sebulan yang lalu. Bapak tahu? Ujar gadis itu.
“Waduh, saya tidak tahu nak. Apalagi dia orang baru di sini.”
“Oh. Mungkin teman saya itu tahu” petani itu menunjuk ke arah temannya yang sedang menyiangi sawah.
“Din..Udin. Kemari!” Teriak petani itu memanggil temannya yang sedang menyiangi sawah.
Tak lama kemudian, teman petani itu sudah berdiri di hadapan gadis bermata jelita itu.
“Begini Din. Mbak ini mau tanya rumah Rashid, apakah kamu tahu?” Tanya petani itu kepada temannya.
“Iya, Pak. Saya mau tanya rumah Rashid. Dia baru pindahan dari kota.” Sambung gadis itu.
“Ohh.. Rashid yang baru pindahan dari kota itu ya. Iya saya tahu. Ayo, biar saya antar langsung kerumahnya saja mbak.” Jawab teman petani itu.
Gadis bermata jelita itu tampak begitu anggun dengan kerudung merah yang membalut kulit putihnya. Langkahnya begitu tegap ketika kedua kakinya mengayun membelah luasnya hamparan sawah. Tiba-tiba lagkah kakinya terhenti setelah sepasang mata jelitanya melihat sebuah rumah bilik bambu yang ditunjuk oleh seseorang yang mengantarkannya tadi.
“Nah. Itu rumahnya, mbak.” Ujar seorang yang mengantar gadis itu.
“Yang ada pohon jambunya itu, pak?”
“Iya benar. Di situ rumah Rashid, mbak. Maaf, saya cuma bisa mengantar sampai di sini.”
“Oh iya tak apa, Pak. Maaf sudah banyak merepotkan bapak.”
“Ah, tidak mbak. Kalau begitu, saya kembali ke sawah dulu ya mbak.”
“Iya. Terima kasih, pak.” Jawab Aisyah dengan senyum tulus.
Gadis itu masih berdiri terpaku dalam kebisuan ketika matanya mengarahkan pandangannya tepat di rumah bilik bambu itu. Pohon jambu yang berdiri kokoh di depan rumah bilik bambu turut membisu seakan telah mendengar bisik hati gadis berwajah bersih itu. Koloni semut merambat membangun istana di antara dahan-dahan pohon. Ikhlas penuh kecintaan. Tidak ada kebencian untuk berbagi nikmat yang telah Allah taburkan.
Sungguh, gadis itu tak kuasa untuk menahan pergerakan nurani yang berusaha menuntunnya hingga bertemu dengan pria yang pernah meneteskan embun-embun cinta dalam hatinya. Tapi, ini bukan perkara yang mudah untuk ikhlas mengikuti nuraninya. Karena bukan kabar gembira yang ingin ia sampaikan kepada pria itu.
Sejurus kemudian, gadis berparas cantik itu melangkahkan kakinya menuju rumah bilik bambu itu seraya membawa bunga yang ia petik dari taman-taman kerinduan.
“Assalamu’alaikum” Salam gadis itu.
“Wa’alaikumussalam. Siapa?” Suara seorang pria dari dalam rumah.
Gadis itu hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya untuk menjawab pertanyaan seorang pria yang ada dalam rumah itu. Hingga pria dalam rumah itu melihat sendiri siapa yang muncul di hadapannya. Tidak lama kemudian dibukakan pintu rumah itu. Terlihatlah wajah penuh keteduhan menyembul dari balik pintu.
“Aku Ras” Jawab Aisyah setelah pemuda itu membuka pintu.
“A..Aisyah!” pria itu terkejut. “Subhanallah, benar kamu Aisyah?” sambung pria itu.
“Kamu benar Ras. Aku Aisyah!” Jawab Aisyah sambil menundukkan wajah.
Rashid diam. Hatinya bergoncang hebat setelah mendengar suara yang telah lama hilang dari hidupnya. Kini, suara itu hadir kembali. Suara indah yang pernah ia dengar saat berada dalam taman Quran. Hati yang telah lama kerontang seakan kembali basah oleh guyuran air surga.
“Rashid!” Ucap Aisyah.
Rashid terkejut oleh suara Aisyah, setelah beberapa saat ia hanyut dalam lamunan. Sesegera mungkin ia bangkit dari lamunan.
“Oh iya, mari masuk dulu ke rumah. Agaknya engkau terlampau letih setelah berjalan cukup jauh” Ujar Rashid.
“Tidak Ras. Aku tak bisa berlama-lama di sini,” jawab Aisyah. “Aku datang ke sini hanya untuk memberitahumu kalau aku….”
“Kalau apa Aisyah?”
“Kalau aku telah dijodohkan oleh ayahku. Aku dijodohkan dengan seorang pemuda yang jauh rasa cintanya kepada Tuhanku.” Jawab Aisyah dengan suara bergetar.
Perkatakan Aisyah sontak membuat jantung Rashid seakan berhenti. Kedua telinganya mendengung keras. Ia tak bisa menyembunyikan hatinya yang hancur berkeping-keping. Kehadiran Aisyah hanya membawa kesejukan sesaat. Setelah itu ia membuat hati Rashid kembali kerontang. Bagaimana wanita yang selama ini ia cintai harus berlabuh pada dermaga cinta pemuda lain. Dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar, Rashid berkata.
“Aisyah, jika itu permintaan ayahmu maka terimalah. Percayalah, setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya.”
“Tidak!” Bantah Aisyah.
“Lalu apa yang engkau inginkan, Aisyah?”
“Rashid. Memang, ayahku selalu menginginkan jodoh untukku dari kalangan orang kaya. Tapi bagiku, apalah arti hidangan lezat yang bisa aku nikmati di meja makan sewaktu-waktu jika kelak aku menjadi orang yang paling lapar di negeri abadi. Dengan segala kerendahan hati yang aku miliki. Aku memohon kepadamu, tolong temui ayahku dan pinang aku, Rashid. Cobalah Rashid!”
Rashid hanya diam. Permintaan Aisyah membuatnya bimbang. Suasana kembali sunyi. Daun-daun kering yang ditiup angin menuju ke arah mereka.
“Jawab, Rashid!” Sambung Aisyah setelah melihat Rashid terdiam beberapa saat.
“Maafkan aku, Aisyah. Aku tak ingin dikatakan sebagai orang yang angkuh karena menolak permintaanmu. Tapi, engkau tahu sendiri jika aku hanyalah seorang yang miskin. Sedangkan ayahmu begitu menginginkan seorang pendamping bagimu dari kalangan terpandang.”
“Jadi engkau menolak permintaanku, Rashid?”
Rashid hanya mengangguk. Wajahnya tertunduk, matanya berkaca-kaca, dan bibirnya seakan terkunci rapat.
“Baiklah kalau engkau menolak permintaanku. Tapi….” Ujar Aisyah sambil membuka tas hitam yang ada di lengannya.
“Tapi, engkau harus menerima ini Ras” sambung Aisyah sambil menunjukkan kertas putih tebal berbentuk lipatan persegi yang ia ambil dari tasnya.
“Apa itu, Aisyah?”
“Ambil saja, Ras!” Jawab Aisyah seraya mengulurkan tanggannya memberikan kertas berwarna putih itu.
“Maaf, tidak usah, Aisyah!” Jawab Rashid lirih.
“Terimalah! Kalau engkau tidak terima, aku tak akan beranjak pergi dari rumahmu ini!”
Terpaksa Rashid menerima kertas putih yang diberikan Aisyah. Kemudian, Aisyah beranjak pergi dari hadapan Rashid. Dengan wajah berkabut ia meninggalkan Rashid seraya membawa harapan besar agar Rashid berkenan menemuinya kelak. Entah bagaimana caranya, dan di mana tempatnya. Aisyah meningalkan Rashid dengan air mata yang menetes membasahi pipinya. Angin berhembus lebih syahdu. Serasa ada nyanyian iba bersamanya.
Sementara itu di dalam rumah bilik Rashid tampak menangis tersedu-sedu. Kehadiran Aisyah pagi itu membuatnya meratap karena hati yang dilanda nestapa. Keteduhan Aisyah berisyarat akan kelembutan hatinya. Betapa Rashid mencintai Aisyah dengan segala kekurangan yang ia miliki. Haruskah cinta yang suci dan berasal dari Yang Maha Suci ternodai oleh sifat materialistis manusia. Haramkah jika cinta tersentuh oleh tangan kemelaratan. Hati Rashid berteriak keras.
Kemudian, tangis Rashid semakin menjadi-jadi setalah membuka kertas putih yang Aisyah berikan padanya. Kertas itu berisi sebuah pengharapan Aisyah. Dengan mata berlinang Rashid membacanya perlahan penuh kekhusyu’an.
Kepada Muhammad Rashid
Assalamu’alaikum
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: ‘inilah yang diberikan kepada kami dahulu’. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk meraka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dalam mereka kekal di dalamnya” (Al-baqarah: 25)
Sengaja aku memulai menulis surat ini atas nama cinta kepada Ilahi Rabbi. Karena, Dialah yang Menciptakan Bidadari-bidadari bermata yakut dan marjan. Dialah yang mengalirkan sungai-sungai kejernihan dalam surga. Dialah penguasa setiap dinding-dinding hati seorang hamba. Dia-lah yang Maha Memelihara cinta suci yang tertuang indah dalam ayat-ayat-Nya. Dialah yang mengatur kapan dan di mana air mata seoarang hamba berjatuhan membasahi bumi-Nya.
Atas nama cinta suci berbalut sutra kasih sayang-Nya. Aku ingin sampaikan kegelisahan hati yang selama ini aku simpan sendiri hingga sampai pada saatnya engkau yang membukanya, Rashid. Dan sekarang engkau membukanya.
Kebodohan kala itu masih aku ingat, ketika jiwaku terjun melayang ke dalam jurang-jurang kenistaan. Hidupku hancur. Bahkan aku tak mengenal siapa sebenarnya diriku apalagi Tuhanku. Saat aku berada dalam kemiskinan akhirat, Allah Yang Maha Kaya mengulurkan tali hidayah-Nya melalui kehadiranmu, Rashid.
Dengan penuh kesabaran, engkau membimbingku yang bodoh ini. Dengan penuh keikhlasan engkau mengajariku untuk mengenal Tuhanku. Engkau tak pernah merasa jijik padaku walau noda-noda kotor melekat padaku. Engkau manusia berhati malaikat, Rashid.
Jika engkau tahu, saat inilah air mataku menetes seakan enggan berhenti membasahi pipiku. Ketika aku hanyut akan keberadaanmu, tiba-tiba engkau seakan hilang ditelan masa. Sungguh, aku bisa merasakan pergerakan hatimu, Rashid. Engkau mencintaiku, bukan?. Engkau meninggalkanku karena engkau selalu merasa tak pantas untukku lagi-lagi karena harta, bukan?
Jika memang itu alasanmu yang kuat. Maka, sengaja aku mengumpulkan dikit demi sedikit tabunganku agar engkau dapat memakainya, Rashid. Jangan pernah tolak permintaanku ini. Karena aku benar-benar berharap engkaulah yang akan menjadi pendamping hidupku hingga wangi surga kita cium bersama.
Aku akan menunda perjodohanku dengan pemuda itu sampai engkau datang meminangku, Rashid. Aku setia menantimu.
Wassallam
Arfina Aisyah H
Malam kembali datang membentangkan jubah hitamnya. Terlihat cahaya gemintang mulai meredup karena terhalang awan-awan gelap. Angin malam meniup halus seorang hamba yang sedang menyepi, bercengkerama dengan Rabbnya. Air matanya menetes di atas sajadah. Pundaknya berguncang menahan kesedihan. Dalam doa berharap kemudahan untuk menyusuri lorong-lorong kesukaran. Di tempat yang berbeda, Aisyah memohon kemudahan kepada Ilahi dengan melantunkan surah Ar Rahman, semoga kasih sayang-Nya mendekap keinginannya. Suara indahnya memecah keheningan malam. Dua anak manusia mengikat cinta dalam keheningan malam.
Sebulan kemudian, cahaya dhuha merebahkan kehangatannya melalui fajar yang menyingsing di ufuk timur. Rashid menengadahkan wajahnya ke langit mengikuti langkah cahaya itu sebelum lenyap oleh kuasa rembulan. Tekadnya sudah bulat untuk beranjak pergi dari Desa Kedung demi cinta yang bersarang pada sosok Aisyah. Rashid pun harus meninggalkan Desa Kedung, Aisyah, dan cintanya. Rashid mencoba mencari peruntungan di pulau seberang dengan bekal yang ia peroleh dari Aisyah. Rashid melangkah pergi, berlayar melintasi luasnya lautan yang biru menuju pulau harapan.
Angin dari utara meniupkan kabar hingga sampai ke telinga Aisyah tentang kepergian Rashid ke pulau seberang. Kabar itu tak ubahnya seperti petir yang berdendang tanpa mendung. Menyambar tanpa memerintah dan diperintah. Kabar itu membuat Aisyah semakin terlelap dengan penderitaannya. Air matanya mengucur deras dari keteduhan sepasang jelita matanya. Cobaan yang menimpanya semakin membuat ia terperangkap oleh jerat cinta Rabbnya. Ia gantungkan segala harapannya kepada Sang Maha Pemilik langit dan bumi ini. Dalam diam ia memohon, dalam bertutur ia meminta. Siang yang terik menemani rasa dahaganya karena puasa. Malam yang dingin memelukya dalam kesepian untuk bermunajad.
“Rashid akan kembali. Rashid akan datang untukku. Walau aku tak tahu kapan dan di mana” Bisik hati Aisyah.
Setahun telah berlalu. Musim kemarau merelakan penghujan membuat jejak-jejak baru di atas bumi. Kesendirian semakin menyadarkan pentingnya kebersamaan. Tentunya kebersamaan yang dilandasi oleh rasa cinta. Bukan kebersamaan yang hampa; tanpa embun cinta. Aisyah masih dalam kesendirian, sementara ayahnya sudah memaksanya untuk secepatnya menikah dengan seoarang pemuda yang telah ia pilihkan.
“Aisyah, sebentar lagi Amir datang bersama keluarganya. Ayah harap engkau mau menemui mereka” Ujar Ayah Aisyah.
“Untuk apa mereka kesini, yah?”
“Kamu ini bagaimana. Ya tentu saja untuk membicarakan pernikahan kalian!”
“Ayah, sudah berapa kali Aisyah bilang, Aisyah belum ingin menikah!”
“Lihat itu bu anakmu. Mau sampai kapan dia seperti itu?” Ujar ayah Aisyah kepada istrinya.
“Sudahlah, yah! Aisyah, sayang. Sini nak!” Panggil Ibu Aisyah.
Aisyah mendekat ke ibunya kemudian memeluknya.
“Ibu, kenapa Aisyah selalu dipaksa menikah dengan Amir?” bisik Aisyah.
“Aisyah, ibu tahu engkau tidak menyukai Amir. Tapi, ini semua juga untuk kebaikanmu, sayang. Ingat usiamu, nak” jawab ibu Aisyah lembut.
“Iya, tapi kenapa harus selalu dipaksa dengan dia. Apakah hanya karena dia orang kaya?, Ibu, Aisyah tidak mengharapkan orang yang kaya di dunia tapi sangat miskin dihadapan Allah.”
“Bukankah Amir laki-laki yang baik, sayang?”
“Tidak! Aisyah tahu benar siapa dia, bu! Sewaktu Aisyah belum seperti ini. Aisyah pernah melihat dia bersama teman perempuan Aisyah, bu.”
“Lalu, apa yang engkau inginkan, nak?”
“Aisyah tetap menolak!” Jawab Aisyah mantap.
Di tempat yang berbeda dan jauh dari hiruk pikuk rencana pernikahan, seorang pemuda berwajah rupawan dan bersih sedang mempersiapkan keberangkatannya untuk kembali pulang ke desa yang selama ini ia tinggalkan. Sesekali ia pandangi secarik kertas yang selalu ia simpan di dalam kantong berwarna coklat tua. Jika kerinduan akan gadis itu kembali datang, maka kertas itulah yang mampu mengobati kerinduannya kepada gadis itu.
“Hai..Apa itu, Ras?” Suara seorang pria mengejutkan Rashid.
Sesegera mungkin Rashid menyembunyikan kertas itu dari pandangan seseorang yang mengejutkannnya.
“Ah, tak ada, Bur”
“Halah, pasti itu sebuah surat, bukan? Sepertinya begitu” Ujar Burhan sambil tertawa.
Rashid hanya tersenyum tipis.
“Eh, kapan rencanamu pulang ke kampung, Ras?” Tanya burhan mengalihkan pembicaraan.
“Insya Allah dua minggu lagi.”
“Pasti banyak yang merindukanmu di kampung ya?”
“Tidak bur. Aku sudah tak mempunyai siapa-siapa di dunia ini, selain aku hanya berharap belas kasih dari Allah.”
“Kalau begitu mengapa engkau harus bersusah payah pulang ke kampung, sementara engkau tak memiliki sanak saudara di sana. Lebih baik engkau di sini saja, Ras. Barangkali engkau bisa lebih sukses dari sekarang ini.”
“Tidak, Bur. Seseorang sudah menungguku di sana. Aku ingin kembali kesana membawa kabar gembira untuknya.” Ujar Rashid sambil memasukkan pakaiannya ke dalam tas besar berwarna hitam.
“Siapa, Ras? Seorang perempuan?”
“Tolong lempar kesini baju warna biru di sebelahmu itu, Bur!” Perintah Rashid kepada Burhan “Iya, dia seorang perempuan. Dia yang menungguku, Bur.” Sambungnya seraya melipat-lipat baju yang hendak dimasukkan dalam tas.
“Jadi, engkau pulang ke kampung untuk menikah dengannya?”
“Memang, sudah hampir setahun kami tidak bertukar kabar. Tapi, kuharap tetap bisa menikahinya.”
Di balik jendela kamar, Aisyah memandangi hujan yang saling berkejaran hingga akhirnya saling berpeluk dengan bumi. Seakan deras hujan itu melukisakan raut wajah Rashid. Seorang yang telah lama menghilang tanpa ada secuil kabar yang ia kirim untuknya, sehingga membuatnya larut dalam kerinduan yang teramat sangat pada sosok Rashid. Kerinduan pada sosok Rashid ia tumpahkan di atas kertas putih yang tergores oleh tinta hitam. Aisyah menulis surat untuk Rashid. Sebuah surat yang rencananya akan ia titipkan kepada Pak Udin, seorang petani desa yang pernah mengantarkannya bertemu dengan Rashid.
Sejak terjadi pertemuan dua keluarga beberapa hari yang lalu, membuat hidup Aisyah berubah. Dia lebih sering mengurung diri di dalam kamar, bahkan enggan untuk bercakap-cakap dengan orang lain. Kesan kesegaran yang biasa ia tampakkan kini mulai layu. Bahkan senyumnya yang sangat khas hilang sama sekali. Ia jarang makan hingga membuat badannya mulai terlihat kurus. Pada akhirnya Aisyah pun tergeletak sakit.
“Aisyah..Aisyah.!” Seru ibunya dari balik pintu kamar.
“Ya” Jawab Aisyah singkat.
“Makan dulu, sayang! Sudah beberapa hari kamu belum makan, nak. Ini sekalian ibu bawakan obat untukmu.” Rayu Ibunya.
“Tidak. Aisyah tidak lapar bu.”
“Nak, buka pintunya ibu ingin bicara sama kamu!”
“Aisyah masih ingin sendiri, bu. Ibu letakkan saja makanan sama obatnya di depan pintu.”
Dalam kesendirian, Aisyah kembali mengurai air matanya yang terus mengucur deras. Hanya kepada Allah Yang Maha Lembut Aisyah mengadukan segala persoalan yang melandanya. “Ya Allah, kuserahkan segala urusanku yang aku tak tahu dimana ujung penyelesainnya hanya kepada-Mu. Wahai Rabb pemilik Arsy yang mana para Malaikat senantiasa berzikir kepada-Mu. Tenggelamkanlah segala kesusahan yang menimpa diriku dan jika Engkau berkehendak timbulkan segala kemudahan untukku, Ya Rabb. Wahai Rabb Yang Maha Besar rasa kasih dan cinta-Nya kepada semua makhluk, serta yang menumbuhkan rasa cinta ke dalam diri setiap makhluk. Sungguh, aku rela jika rasa cinta yang ada dalam diriku engkau cabut bilamana rasa cintaku terhadap makhluk-Mu lebih besar daripada rasa cintaku kepada-Mu.” Tersungkurlah wajah Aisyah di atas sajadah.
Desa Kedung tak banyak berubah setelah beberapa lama ditinggalkan salah seorang penduduknya. Hanya musim yang telah berubah. Manakala dulu musim kemarau, sekarang telah berubah musim penghujan. Seorang pemuda yang telah lama menghilang dari desa itu, kini kembali pulang. Pemuda itu berjalan menyusuri hamparan sawah hingga para petani yang sedang sibuk mengurusi sawahnya mengalihkan perhatiannya kepada pemuda itu. Tak lama kemudian, salah seorang petani berteriak sambil berlari menuju ke arah pemuda itu.
“Rashid..Rashid..!”
Kemudian Rashid mengarahkan pandangannya ke sumber suara yang berteriak memanggil namanya dari arah belakang.
“Assalamu’alaikum, Rashid. Akhirnya engkau pulang juga.”
“Wa’alaikumussalam, Pak Udin. Ada apa Pak?”
“Begini, Ras. Seminggu yang lalu ada seseorang laki-laki yang mencarimu seraya menitipkan ini untuk disampaikan padamu.” Ucap Pak Udin sambil menunjukkan sebuah surat.
“Seorang laki-laki? Siapa ya, Pak? Lalu, apa ada pesan dari beliau?” Tanya Rashid sambil mengambil surat yang disodorkan oleh Pak Udin.
“Aku tak tahu, Ras. Dia tidak berpesan apa-apa kecuali hanya sedikit bercerita kepadaku jika anaknya telah tiada dan surat yang kau pegang itu ia temukan di dalam kamar anaknya. Begitu saja, Ras.”
“Baiklah kalau begitu. Saya segera membacanya di rumah, Pak.”
Gumpalan awan gelap telah terlihat di atas desa itu, tak lama lagi hujan akan turun. Rashid bergegas untuk segera pulang sebelum hujan mengguyurnya. Sesampai di rumah, Rashid segera membuka surat yang ia peroleh dari Pak Udin. Dan hujan pun turun dengan lebatnya.
Kepada Muhammad Rashid
Assalamu’alaikum
“Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (Qs:Al-Insaan:20)
Rashid, Aku menulis surat ini ketika hujan mengurai keindahannya. Ketika aku memandanginya terlukis raut wajahmu di antara hujan yang saling berkejaran. Engkau pergi tak menitipkan kabar sedikitpun padaku, Rashid. Selalu saja engkau ingin menjauh dariku. Tapi, aku selalu mencoba menjadi wanita yang ikhlas untuk kehilanganmu.
Rashid, pernah suatu malam aku bermimpi duduk di bawah pohon yang begitu rindang, dan di sebelahnya mengalir sungai yang sangat jernih. Kemudian, aku alihkan pandanganku ke arah padang rumput hijau yang begitu luas dan indah. Semilir angin membuatku terasa sejuk. Tak lama kemudian, muncul seorang laki-laki berwajah mirip denganmu, Rashid. Laki-laki itu datang bersama dua wanita yang sangat cantik, kecantikannya tak pernahku lihat sebelumnya. Kemudian laki-laki itu duduk di sebelahku dan berkata jika ia hendak menikahiku. Oh..Begitu indah yang aku rasakan dan begitu syahdu janji yang ia ucapkan padaku.
Aku mengira laki-laki itu adalah dirimu, Rashid. Tapi, rasanya tidak mungkin engkau meminangku di dunia ini, karena aku merasa umurku tak akan lama lagi. Mungkin mimipi itu adalah isyarat jika engkau akan meminangku di Taman Firdaus.
Aku masih menantimu, Muhammad Rashid.
Wassalam
Arfina Aisyah H
Rashid masih memandangi surat terakhir yang ia terima sebelum hujan turun membasahi Bumi Allah. Kini, di beranda rumah bilik bambu seakan Rashid yang melihat raut wajah Aisyah di antara hujan yang saling berkejaran. Wajah Aisyah tampak bercahaya dan membawa senyum kedamaian yang ia kirim dari Taman Firdaus. Air mata Rashid menetes. Ia lipat surat terakhir dari Aisyah, kemudian ia pandangi langit dan berkata. “Selamat tinggal Aisyah. Aku akan selalu merindukanmu yang kini telah menjadi bidadari surga dalam Taman Firdaus.”
Sumber : Dakwatuna
Berikut ini adalah kumpulan Pantun gaul dari kata-kata gaul lewat pantun yang sering di bagikan melalui status di social media facebook atau twitter.
Semoga Artikel tentang Pantun Gaul Paling Keren ini bisa bermanfaat, menginpirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Berikut ini adalah kumpulan Pantun Paling Romantis dari kata-kata gaul lewat pantun yang sering di bagikan melalui status di social media facebook atau twitter.
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Beribu-ribu pohon beringin
Hanya satu si pohon randu
Saat malam terasa dingin
Hanya wajahmu yang aku rindu
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Buah salak baru dipetik
Buah dukuh buah delima
Ada banyak wanita cantik
Cuma kamu yang aku cinta
Dinda cantik tinggi semampai
Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Rumput kuberantas habis rata
Burung serindik mematuk betik
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah adik yang paling cantik
Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu badan sengsara
Bila kekasih jauh di mata
Mata genit beradu pandang
Senyum adik menggoda abang
Ayolah dik kita melayang
Menuju negri jauh di sebrang
Darimana datangnya lintah
Dari sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Kalau mau menanam tebu
Tanamlah di dekat pohon jambu
Kalau kau cinta padaku
Bilang saja I LOVE U
Anak ayam belajar berenang
Anak itik di paya bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau
Menaiki kereta merknya honda
Pergi selayang kerumah hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta
Semoga Artikel tentang Pantun Paling Romantis ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Pantun Nasehat ini dibuat untuk sedikit memberikan nasehat/motivasi melalui nilai moral yang terkandung dalam pantun yang terpelihara dari berbagai pelosok daerah di indonesia.
Kumpulan pantun nasehat :
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Jalan jalan ke pulau kalimantan
Sambil memborong buah durian
Lebih baik seharian tak makan
Daripada kenyang hasil curian
Jalan jalan ke surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih.
Yang rugi diri sendiri
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Makan mangga dipasar buah
Beli Satu bonusnya Pepaya
Jangan lupa selalu sedekah
Karna itu membuatmu kaya
Naik kereta ke kota lamongan
Lalu pulang ke gunung ciremai
Jangan buang sampah sembarangan
Agar hidup sehat bersih dan damai
Lampu menyinari di atas meja
Naiklah haji bagi yang mampu
Memenuhi panggilan dari-NYA
Cabut singkong sampailah berurat
Tanah di gali mawar berkembang
Wahai para gadis tutuplah aurat
Agar engkau di hargai sangkumbang
Jalan jalan ke surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Yang rugi diri sendiri
Semoga Artikel tentang Pantun Nasehat ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Pantun Lucu dibawah ini merupakan kompilasi pantun yang gokil yang diambil dari berbagai sumber di internet seperti social media, dan forum tempat berbagai berbagai jenis file.
Pantun yang lucu dan menggemaskan ini berisi berbagai pantun dalam berbagai tema seperti tema percintaan, kehidupan, dan persahabatan.
Burung perkutut
Burung kutilang
Lo kentut
Gax bilang-bilang
Buah kedongdong
Buah atep
Dulu bencong
Sekarang tetep
Pohon ara dibuat gubuk
Pasang pasak biar tegak
Resiko asmara dunia facebook
Cinta ditolak blokir bertindak
Rintik rintik turun hujan
Masuk kamar sama teman
Gadis cantik jadi pujaan
Mau dilamar kok hamil duluan
Buah mangga buah kedongdong
Buah nanas buah apel
Buah manggis buah duren
Itulah nama" buah buahan.''
Burung gelatik diatas kepongpong
Biar cantik sayang giginya ompong
Bisa dijadikan pupuk disawah
Saat abang bilang i lap yu
Ku cuma bisa bilang, cius miapah
Wajahmu memang imut
Bodimu kaya siput
Tingkahmu membuat ku salut
Tapi sayang hobimu kentut ... :)
Terbangun di siang hari
Siap-siap mau mandi
Nggak usah gosok gigi
Biar Kuning Tuh GIGI
Good morn!ng
Selamat pagi
Gigi kuning
Gak pernah sikat gigi
Ada anak SMU
Yang lagi ngambek
Putih muka kamu
Mirip sekali buah Kesemek
Baca koran sambil bergolek
Rambut panjang di potong pendek
Kalau kamu merasa jelek
Jangan suka lah saling mengejek
Wajahmu memang imut
Bodimu kaya siput
Tingkahmu membuat ku salut
Tapi sayang hobimu kentut ... :)
Semoga Artikel tentang Pantun Lucu dan Gokil ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Aku bakalan berenti cinta sama kamu kalo gajah udah bisa terbang sendiri.
Enak ya jadi kamu, kalo mau liat bidadari tinggal liat di kaca.
“Katanya kalo sering hujan itu bisa bikin seseorang terhanyut, kalo ak sekarang sedang terhanyut di dalam cintamu”
“Kamu punya spidol item ga? | buat apa? | mau warnain kalender, biar ga ada kata libur dalam mencintaimu”
Aku sudah siap kalo Senin harus bangun pagi, apalagi bangun rumah tangga sama kamu.
Hari minggu itu weekend, tapi kalau cinta kita will never end.
Aku setuju-setuju aja kok kalo harga BBM makin mahal asalkan senyum kamu tetep murah sama aku.
I'm on my mission to hate you. my mission's name is : MISSION IMPOSSIBLE.
Kata Gombal OVJ ...
Co : “Neng bapaknya nelayan ya”
Ce : “Kok tau sih bang?”
Co : “Iya soalnya kamu telah menjaring hati ku”
Co : “Eh Neng, ajarin Abang berenang ya”
Ce : “Emang kenapa Bang?
Co : “Soalnya Abang tenggelam di hati Eneng nih!”
Co : “Neng, Bapak Eneng suka main internet ya?”
Ce : “Iya, mang kenapa Bang?”
Co : “Soalnya Neng udah men-download hatiku..”
Co : “Neng, Bapak Neng pasti asli Jakarta kan?”
Ce : “ih kok Abang bisa tau sih?!”
Co : “Soalnya Eneng telah memonaskan hatiku..”
Co : “Neng, punya lem nggak?”
Ce : “Ada Bang, emang buat apaan?!?”
Co : “Buat nge-lem hati kita biar menyatu Neng..”
Rayuan Gombal PDKT ...
co:bapak kamu sering merangkai rangkaian komponen ea???
ce:kok tau???
co:cz kamu telah merangkai2 hati ini
?(L) bpak kmu tukng tambal ban ya,?
(P)abang tau aj,,???
(L) bilngin ya jngan ikut2an nyebarin paku,,, lbih baik nyebarin cinta aq ke kmu,,,,,, (gombal gambul)
Sayang,km dlu jurusan teknik mesin yy ??
Iy..mang npa yank ??
Soal.y km udh memperbaiki masa laluku yg suram dgn aku memilikimu..
.dari sabang sampai marauke
bejajar pulau pulau
sambung menyambung menjadi satu yaitu lah INDONESIA ku
.aku cinta indonesia
.cow..neng beda RI dgn neng
.cew..egak tau,,
.cow..RI ,negaraku..kalau neng, cintaku..
.cew..bisa aja,.
Co: bebz tau gak cinta ku ke kamu berapa persen?
Cew : gak tau bebz?
Co : coba kamu hitung aja rintik hujan yg turun itulah butiran cintaku..
Cew :waww..itu kan bnyak bget s0 sweetz..^_^
Semoga artikel tentang Kata-kata Gombal Paling Gokil ini bisa sedikit memberi Inspirasi buat kita semua. Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri.”
Secara nalar pecinta dunia, bagaimana mungkin kita mengutamakan orang lain dibandingkan diri kita? Secara hawa nafsu manusia, bagaimana mungkin kita memberikan sesuatu yang kita cintai kepada saudara kita?
Pertanyaan tersebut dapat terjawab melalui penjelasan Ibnu Daqiiqil ‘Ied dalam syarah beliau terhadap hadits diatas (selengkapnya, lihat di Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyah).
(“Tidaklah seseorang beriman” maksudnya adalah -pen). Para ulama berkata, “yakni tidak beriman dengan keimanan yang sempurna, sebab jika tidak, keimanan secara asal tidak didapatkan seseorang kecuali dengan sifat ini.”
Maksud dari kata “sesuatu bagi saudaranya” adalah berupa ketaatan, dan sesuatu yang halal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i.
“…hingga dia mencintai bagi saudaranya berupa kebaikan sebagaimana dia mencintai jika hal itu terjadi bagi dirinya.”
Syaikh Abu Amru Ibnu Shalah berkata, “Hal ini terkadang dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan mustahil, padahal tidaklah demikian, karena makna hadits ini adalah tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai bagi keislaman saudaranya sebagaimana dia mencintai bagi dirinya. Menegakkan urusan ini tidak dapat direalisasikan dengan cara menyukai jika saudaranya mendapatkan apa yang dia dapatkan, sehingga dia tidak turut berdesakan dengan saudaranya dalam merasakan nikmat tersebut dan tidak mengurangi kenikmatan yang diperolehnya. Itu mudah dan dekat dengan hati yang selamat, sedangkan itu sulit terjadi pada hati yang rusak, semoga Allah Ta’ala memaafkan kita dan saudara-saudara kita seluruhnya.”
Abu Zinad berkata, “Sekilas hadits ini menunjukkan tuntutan persamaan (dalam memperlakukan dirinya dan saudaranya), namun pada hakekatnya ada tafdhil (kecenderungan untuk memperlakukan lebih), karena manusia ingin jika dia menjadi orang yang paling utama, maka jika dia menyukai saudaranya seperti dirinya sebagai konsekuensinya adalah dia akan menjadi orang yang kalah dalam hal keutamaannya. Bukankah anda melihat bahwa manusia menyukai agar haknya terpenuhi dan kezhaliman atas dirinya dibalas? Maka letak kesempurnaan imannya adalah ketika dia memiliki tanggungan atau ada hak saudaranya atas dirinya maka dia bersegera untuk mengembalikannya secara adil sekalipun dia merasa berat.”
Diantara ulama berkata tentang hadits ini, bahwa seorang mukmin satu dengan yang lain itu ibarat satu jiwa, maka sudah sepantasnya dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana mencintai untuk dirinya karena keduanya laksana satu jiwa sebagaimana disebutkan dalam hadits yang lain:
“Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR. Muslim)
“Saudara” yang dimaksud dalam hadits tersebut bukan hanya saudara kandung atau akibat adanya kesamaan nasab/ keturunan darah, tetapi “saudara” dalam artian yang lebih luas lagi. Dalam Bahasa Arab, saudara kandung disebut dengan Asy-Asyaqiiq ( الشَّّقِيْقُ). Sering kita jumpa seseorang menyebut temannya yang juga beragama Islam sebagai “Ukhti fillah” (saudara wanita ku di jalan Allah). Berarti, kebaikan yang kita berikan tersebut berlaku bagi seluruh kaum muslimin, karena sesungguhnya kaum muslim itu bersaudara.
Jika ada yang bertanya, “Bagaimana mungkin kita menerapkan hal ini sekarang? Sekarang kan jaman susah. Mengurus diri sendiri saja sudah susah, bagaimana mungkin mau mengutamakan orang lain?”
Wahai saudariku -semoga Allah senantiasa menetapkan hati kita diatas keimanan-, jadilah seorang mukmin yang kuat! Sesungguhnya mukmin yang kuat lebih dicintai Allah. Seberat apapun kesulitan yang kita hadapi sekarang, ketahuilah bahwa kehidupan kaum muslimin saat awal dakwah Islam oleh Rasulullah jauh lebih sulit lagi. Namun kecintaan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya jauh melebihi kesedihan mereka pada kesulitan hidup yang hanya sementara di dunia. Dengarkanlah pujian Allah terhadap mereka dalam Surat Al-Hasyr:
“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar(ash-shodiquun). Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 8-9).
Dalam ayat tersebut Allah memuji kaum Muhajirin yang berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk memperoleh kebebasan dalam mewujudkan syahadat mereka an laa ilaha illallah wa anna muhammadan rasulullah. Mereka meninggalkan kampung halaman yang mereka cintai dan harta yang telah mereka kumpulkan dengan jerih payah. Semua demi Allah! Maka, kaum muhajirin (orang yang berhijrah) itu pun mendapatkan pujian dari Allah Rabbul ‘alamin. Demikian pula kaum Anshar yang memang merupakan penduduk Madinah. Saudariku fillah, perhatikanlah dengan seksama bagaimana Allah mengajarkan kepada kita keutamaan orang-orang yang mengutamakan saudara mereka. Betapa mengagumkan sikap itsar (mengutamakan orang lain) mereka. Dalam surat Al-Hasyr tersebur, Allah memuji kaum Anshar sebagai Al-Muflihun (orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat) karena kecintaan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin, dan mereka mengutamakan kaum Muhajirin atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka (kaum Anshar) sebenarnya juga sedang berada dalam kesulitan. Allah Ta’aala memuji orang-orang yang dipelihara Allah Ta’aala dari kekikiran dirinya sebagai orang-orang yang beruntung. Tidaklah yang demikian itu dilakukan oleh kaum Anshar melainkan karena keimanan mereka yang benar-benar tulus, yaitu keimanan kepada Dzat yang telah menciptakan manusia dari tanah liat kemudian menyempurnakan bentuk tubuhnya dan Dia lah Dzat yang memberikan rezeki kepada siapapun yang dikehendaki oleh-Nya serta menghalangi rezeki kepada siapapun yang Dia kehendaki.
Tapi, ingatlah wahai saudariku fillah, jangan sampai kita tergelincir oleh tipu daya syaithon ketika mereka membisikkan ke dada kita “utamakanlah saudaramu dalam segala hal, bahkan bila agama mu yang menjadi taruhannya.” Saudariku fillah, hendaklah seseorang berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi agamanya. Misalkan seorang laki-laki datang untuk sholat ke masjid, dia pun langsung mengambil tempat di shaf paling belakang, sedangkan di shaf depan masih ada tempat kosong, lalu dia berdalih “Aku memberikan tempat kosong itu bagi saudaraku yang lain. Cukuplah aku di shaf belakang.” Ketahuilah, itu adalah tipu daya syaithon! Hendaklah kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan agama kita. Allah Ta’ala berfirman:
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148).
Berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan agama, bukan dalam urusan dunia. Banyak orang yang berdalih dengan ayat ini untuk menyibukkan diri mereka dengan melulu urusan dunia, sehingga untuk belajar tentang makna syahadat saja mereka sudah tidak lagi memiliki waktu sama sekali. Wal iyadzu billah. Semoga Allah menjaga diri kita agar tidak menjadi orang yang seperti itu.
Wujudkanlah Kecintaan Kepada Saudaramu Karena Allah
Mari kita bersama mengurai, apa contoh sederhana yang bisa kita lakukan sehari-hari sebagai bukti mencintai sesuatu bagi saudara kita yang juga kita cintai bagi diri kita…
Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam Ketika Bertemu
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim).
Pada hakekatnya ucapan salam merupakan do’a dari seseorang bagi orang lain. Di dalam lafadz salam “Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh” terdapat wujud kecintaan seorang muslim pada muslim yang lain. Yaitu keinginannya agar orang yang disapanya dengan salam, bisa memperoleh keselamatan, rahmat, dan barokah. Barokah artinya tetapnya suatu kebaikan dan bertambah banyaknya dia. Tentunya seseorang senang bila ada orang yang mendo’akan keselamatan, rahmat, dan barokah bagi dirinya. Semoga Allah mengabulkan do’a tersebut. Saudariku fillah, bayangkanlah! Betapa banyak kebahagiaan yang kita bagikan kepada saudara kita sesama muslim bila setiap bertemu dengan muslimah lain -baik yang kita kenal maupun tidak kita kenal- kita senantiasa menyapa mereka dengan salam. Bukankah kita pun ingin bila kita memperoleh banyak do’a yang demikian?! Namun, sangat baik jika seorang wanita muslimah tidak mengucapkan salam kepada laki-laki yang bukan mahromnya jika dia takut akan terjadi fitnah. Maka, bila di jalan kita bertemu dengan muslimah yang tidak kita kenal namun dia berkerudung dan kita yakin bahwa kerudung itu adalah ciri bahwa dia adalah seorang muslimah, ucapkanlah salam kepadanya. Semoga dengan hal sederhana ini, kita bisa menyebar kecintaan kepada sesama saudara muslimah. Insya Allah…
Bertutur Kata yang Menyenangkan dan Bermanfaat
Dalam sehari bisa kita hitung berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk sekedar berkumpul-kumpul dan ngobrol dengan teman. Seringkali obrolan kita mengarah kepada ghibah/menggunjing/bergosip. Betapa meruginya kita. Seandainya, waktu ngobrol tersebut kita gunakan untuk membicarakan hal-hal yang setidaknya lebih bermanfaat, tentunya kita tidak akan menyesal. Misalnya, sembari makan siang bersama teman kita bercerita, “Tadi shubuh saya shalat berjamaah dengan teman kost. Saya yang jadi makmum. Teman saya yang jadi imam itu, membaca surat Al-Insan. Katanya sih itu sunnah. Memangnya apa sih sunnah itu?” Teman yang lain menjawab, “Sunnah yang dimaksud teman anti itu maksudnya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memang disunnahkan untuk membaca Surat Al-Insan di rakaat kedua shalat shubuh di hari Jum’at.” Lalu, teman yang bertanya tadi pun berkata, “Ooo… begitu, saya kok baru tahu ya…” Subhanallah! Sebuah makan siang yang berubah menjadi “majelis ilmu”, ladang pahala, dan ajang saling memberi nasehat dan kebaikan pada saudara sesama muslimah.
Mengajak Saudara Kita Untuk Bersama-Sama Menghadiri Majelis ‘Ilmu
Dari obrolan singkat di atas, bisa saja kemudian berlanjut, “Ngomong-ngomong, kamu tahu darimana kalau membaca surat Al-Insan di rakaat kedua shalat shubuh di hari Jum’at itu sunnah?” Temannya pun menjawab, “Saya tahu itu dari kajian.” Alhamdulillah bila ternyata temannya itu tertarik untuk mengikuti kajian, “Kalau saya ikut boleh nggak? Kayaknya menyenangkan juga ya ikut kajian.” Temannya pun berkata, “Alhamdulillah, insyaAllah kita bisa berangkat sama-sama. Nanti saya jemput anti di kost.”
Saling Menasehati, Baik Dengan Ucapan Lisan Maupun Tulisan
Suatu saat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya tentang aibnya kepada shahabat yang lain. Shahabat itu pun menjawab bahwa dia pernah mendengar bahwa ‘Umar radhiyallahu ‘anhu memiliki bermacam-macam lauk di meja makannya. Lalu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pun berkata yang maknanya ‘Seorang teman sejati bukanlah yang banyak memujimu, tetapi yang memperlihatkan kepadamu aib mu (agar orang yang dinasehati bisa memperbaiki aib tersebut. Yang perlu diingat, menasehati jangan dilakukan didepan orang banyak. Agar kita tidak tergolong ke dalam orang yang menyebar aib orang lain. Terdapat beberapa perincian dalam masalah ini -pen).’ Bentuk nasehat tersebut, bukan hanya secara lisan tetapi bisa juga melalui tulisan, baik surat, artikel, catatan saduran dari kitab-kitab ulama, dan lain-lain.
Saling Mengingatkan Tentang Kematian, Yaumil Hisab, At-Taghaabun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan), Surga, dan Neraka
Sangat banyak orang yang baru ingin bertaubat bila nyawa telah nyaris terputus. Maka, diantara bentuk kecintaan seorang muslim kepada saudaranya adalah saling mengingatkan tentang kematian. Ketika saudaranya hendak berbuat kesalahan, ingatkanlah bahwa kita tidak pernah mengetahui kapan kita mati. Dan kita pasti tidak ingin bila kita mati dalam keadaan berbuat dosa kepada Allah Ta’ala.
Saudariku fillah, berbaik sangkalah kepada saudari muslimah mu yang lain bila dia menasehati mu, memberimu tulisan-tulisan tentang ilmu agama, atau mengajakmu mengikuti kajian. Berbaik sangkalah bahwa dia sangat menginginkan kebaikan bagimu. Sebagaimana dia pun menginginkan yang demikian bagi dirinya. Karena, siapakah gerangan orang yang senang terjerumus pada kubangan kesalahan dan tidak ada yang mengulurkan tangan padanya untuk menariknya dari kubangan yang kotor itu? Tentunya kita akan bersedih bila kita terjatuh di lubang yang kotor dan orang-orang di sekeliling kita hanya melihat tanpa menolong kita…
Tidak ada ruginya bila kita banyak mengutamakan saudara kita. Selama kita berusaha ikhlash, balasan terbaik di sisi Allah Ta’ala menanti kita. Janganlah risau karena bisikan-bisikan yang mengajak kita untuk “ingin menang sendiri, ingin terkenal sendiri”. Wahai saudariku fillah, manusia akan mati! Semua makhluk Allah akan mati dan kembali kepada Allah!! Sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Kekal. Maka, melakukan sesuatu untuk Dzat Yang Maha Kekal tentunya lebih utama dibandingkan melakukan sesuatu sekedar untuk dipuji manusia. Bukankah demikian?.
Janji Allah Ta’Ala Pasti Benar !
Saudariku muslimah -semoga Allah senantiasa menjaga kita diatas kebenaran-, ketahuilah! Orang-orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan kemuliaan di Akhirat. Terdapat beberapa Hadits Qudsi tentang hal tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih).
Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.’”
Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya).
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih).
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihaat (artinya: “Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna.” Do’a ini diucapkan Rasulullah bila beliau mendapatkan hal yang menyenangkan). Allah Ta’aala menyediakan bagi kita lahan pahala yang begitu banyak. Allah Ta’aala menyediakannya secara cuma-cuma bagi kita. Ternyata, begitu sederhana cara untuk mendapat pahala. Dan begitu mudahnya mengamalkan ajaran Islam bagi orang-orang yang meyakini bahwa esok dia akan bertemu dengan Allah Rabbul ‘alamin sembari melihat segala perbuatan baik maupun buruk yang telah dia lakukan selama hidup di dunia. Persiapkanlah bekal terbaik kita menuju Negeri Akhirat. Semoga Allah mengumpulkan kita dan orang-orang yang kita cintai karena Allah di Surga Firdaus Al-A’laa bersama para Nabi, syuhada’, shiddiqin, dan shalihin. Itulah akhir kehidupan yang paling indah…
Semoga artikel tentang Indahnya Cinta Karena Allah ini bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
# Saya mohon maaf jika didalam artikel ini kurang lengkap atau salah dalam penulisan serta penjelasannya dan saya mohon masukannya dari Sahabat Goresan Mutiara Tanganku.
Maroji’:
Senin, 22 Juli 2013
Pinang Aku dalam Taman Firdaus
Desa Kedung bermandikan air hujan. Udara dingin menyatu bersama harum tanah yang timbul akibat guyur hujan. Pohon-pohon rindang menari menyambut gembira air keberkahan yang turun dari langit. Sesekali terdengar nyanyian burung-burung yang berlindung dalam peluk dedaunan. Geliat alam begitu terasa hidup di desa kecil itu.
Di beranda rumah bilik bambu, seorang pemuda berdiri dan menyandarkan lengannya di tiang kayu penyangga rumah bilik bambu itu. Terlihat wajahnya memancarkan cahaya kesedihan. Hingga nyanyian alam pun tak mampu menghibur pemuda itu. Surat yang ia terima sebelum guyur hujan membasahi ranting-ranting kering telah merubah keteduhan wajahnya menjadi kemuraman.
Pagi itu matahari memancarkan sinar kehangatan karena rasa patuhnya kepada Sang Pencipta. Kehangatan matahari pagi mengiringi langkah kaki seorang gadis yang sedang berjalan di antara pemandangan sawah yang terhampar luas. Hembus semilir angin meniup wajah cantiknya, seakan ingin menyapa. Hamparan sawah melambai kepadanya, seakan hendak berkenalan dengan gadis bermata jelita itu. Terlihat beberapa petani sudah mulai bergelut dengan sawah mereka masing-masing. Keharmonisan hidup antar sesama makhluk masih terlihat jelas di Desa Kedung. Alam dan manusia.
Gadis bermata jelita itu baru pertama kali menginjakkan kakinya di Desa Kedung. Desa itu terasa asing baginya untuk sekedar mencari rumah Rashid. Dia pun mencoba mencari informasi di mana rumah Rashid kepada seorang petani yang sedang duduk di sebuah gubuk.
“Assalamu’alaikum, Pak.” Salam gadis itu kepada seorang petani yang duduk di sebuah gubuk.
“Wa’alaikumussalam” Jawab petani itu.
“Maaf Pak, boleh saya numpang bertanya?”
“Oh iya silahkan. Mau tanya apa, nak?” Jawab ramah petani itu.
“Hmm.. Bapak tahu rumah Rashid? Nama lengkapnya Muhammad Rashid.”
“Muhammad Rashid?” Petani itu mengerutkan dahi.
“Dia baru pindahan dari kota, pak. Kalau saya tidak salah dia pindah kesini sebulan yang lalu. Bapak tahu? Ujar gadis itu.
“Waduh, saya tidak tahu nak. Apalagi dia orang baru di sini.”
“Oh. Mungkin teman saya itu tahu” petani itu menunjuk ke arah temannya yang sedang menyiangi sawah.
“Din..Udin. Kemari!” Teriak petani itu memanggil temannya yang sedang menyiangi sawah.
Tak lama kemudian, teman petani itu sudah berdiri di hadapan gadis bermata jelita itu.
“Begini Din. Mbak ini mau tanya rumah Rashid, apakah kamu tahu?” Tanya petani itu kepada temannya.
“Iya, Pak. Saya mau tanya rumah Rashid. Dia baru pindahan dari kota.” Sambung gadis itu.
“Ohh.. Rashid yang baru pindahan dari kota itu ya. Iya saya tahu. Ayo, biar saya antar langsung kerumahnya saja mbak.” Jawab teman petani itu.
Gadis bermata jelita itu tampak begitu anggun dengan kerudung merah yang membalut kulit putihnya. Langkahnya begitu tegap ketika kedua kakinya mengayun membelah luasnya hamparan sawah. Tiba-tiba lagkah kakinya terhenti setelah sepasang mata jelitanya melihat sebuah rumah bilik bambu yang ditunjuk oleh seseorang yang mengantarkannya tadi.
“Nah. Itu rumahnya, mbak.” Ujar seorang yang mengantar gadis itu.
“Yang ada pohon jambunya itu, pak?”
“Iya benar. Di situ rumah Rashid, mbak. Maaf, saya cuma bisa mengantar sampai di sini.”
“Oh iya tak apa, Pak. Maaf sudah banyak merepotkan bapak.”
“Ah, tidak mbak. Kalau begitu, saya kembali ke sawah dulu ya mbak.”
“Iya. Terima kasih, pak.” Jawab Aisyah dengan senyum tulus.
Gadis itu masih berdiri terpaku dalam kebisuan ketika matanya mengarahkan pandangannya tepat di rumah bilik bambu itu. Pohon jambu yang berdiri kokoh di depan rumah bilik bambu turut membisu seakan telah mendengar bisik hati gadis berwajah bersih itu. Koloni semut merambat membangun istana di antara dahan-dahan pohon. Ikhlas penuh kecintaan. Tidak ada kebencian untuk berbagi nikmat yang telah Allah taburkan.
Sungguh, gadis itu tak kuasa untuk menahan pergerakan nurani yang berusaha menuntunnya hingga bertemu dengan pria yang pernah meneteskan embun-embun cinta dalam hatinya. Tapi, ini bukan perkara yang mudah untuk ikhlas mengikuti nuraninya. Karena bukan kabar gembira yang ingin ia sampaikan kepada pria itu.
Sejurus kemudian, gadis berparas cantik itu melangkahkan kakinya menuju rumah bilik bambu itu seraya membawa bunga yang ia petik dari taman-taman kerinduan.
“Assalamu’alaikum” Salam gadis itu.
“Wa’alaikumussalam. Siapa?” Suara seorang pria dari dalam rumah.
Gadis itu hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya untuk menjawab pertanyaan seorang pria yang ada dalam rumah itu. Hingga pria dalam rumah itu melihat sendiri siapa yang muncul di hadapannya. Tidak lama kemudian dibukakan pintu rumah itu. Terlihatlah wajah penuh keteduhan menyembul dari balik pintu.
“Aku Ras” Jawab Aisyah setelah pemuda itu membuka pintu.
“A..Aisyah!” pria itu terkejut. “Subhanallah, benar kamu Aisyah?” sambung pria itu.
“Kamu benar Ras. Aku Aisyah!” Jawab Aisyah sambil menundukkan wajah.
Rashid diam. Hatinya bergoncang hebat setelah mendengar suara yang telah lama hilang dari hidupnya. Kini, suara itu hadir kembali. Suara indah yang pernah ia dengar saat berada dalam taman Quran. Hati yang telah lama kerontang seakan kembali basah oleh guyuran air surga.
“Rashid!” Ucap Aisyah.
Rashid terkejut oleh suara Aisyah, setelah beberapa saat ia hanyut dalam lamunan. Sesegera mungkin ia bangkit dari lamunan.
“Oh iya, mari masuk dulu ke rumah. Agaknya engkau terlampau letih setelah berjalan cukup jauh” Ujar Rashid.
“Tidak Ras. Aku tak bisa berlama-lama di sini,” jawab Aisyah. “Aku datang ke sini hanya untuk memberitahumu kalau aku….”
“Kalau apa Aisyah?”
“Kalau aku telah dijodohkan oleh ayahku. Aku dijodohkan dengan seorang pemuda yang jauh rasa cintanya kepada Tuhanku.” Jawab Aisyah dengan suara bergetar.
Perkatakan Aisyah sontak membuat jantung Rashid seakan berhenti. Kedua telinganya mendengung keras. Ia tak bisa menyembunyikan hatinya yang hancur berkeping-keping. Kehadiran Aisyah hanya membawa kesejukan sesaat. Setelah itu ia membuat hati Rashid kembali kerontang. Bagaimana wanita yang selama ini ia cintai harus berlabuh pada dermaga cinta pemuda lain. Dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar, Rashid berkata.
“Aisyah, jika itu permintaan ayahmu maka terimalah. Percayalah, setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya.”
“Tidak!” Bantah Aisyah.
“Lalu apa yang engkau inginkan, Aisyah?”
“Rashid. Memang, ayahku selalu menginginkan jodoh untukku dari kalangan orang kaya. Tapi bagiku, apalah arti hidangan lezat yang bisa aku nikmati di meja makan sewaktu-waktu jika kelak aku menjadi orang yang paling lapar di negeri abadi. Dengan segala kerendahan hati yang aku miliki. Aku memohon kepadamu, tolong temui ayahku dan pinang aku, Rashid. Cobalah Rashid!”
Rashid hanya diam. Permintaan Aisyah membuatnya bimbang. Suasana kembali sunyi. Daun-daun kering yang ditiup angin menuju ke arah mereka.
“Jawab, Rashid!” Sambung Aisyah setelah melihat Rashid terdiam beberapa saat.
“Maafkan aku, Aisyah. Aku tak ingin dikatakan sebagai orang yang angkuh karena menolak permintaanmu. Tapi, engkau tahu sendiri jika aku hanyalah seorang yang miskin. Sedangkan ayahmu begitu menginginkan seorang pendamping bagimu dari kalangan terpandang.”
“Jadi engkau menolak permintaanku, Rashid?”
Rashid hanya mengangguk. Wajahnya tertunduk, matanya berkaca-kaca, dan bibirnya seakan terkunci rapat.
“Baiklah kalau engkau menolak permintaanku. Tapi….” Ujar Aisyah sambil membuka tas hitam yang ada di lengannya.
“Tapi, engkau harus menerima ini Ras” sambung Aisyah sambil menunjukkan kertas putih tebal berbentuk lipatan persegi yang ia ambil dari tasnya.
“Apa itu, Aisyah?”
“Ambil saja, Ras!” Jawab Aisyah seraya mengulurkan tanggannya memberikan kertas berwarna putih itu.
“Maaf, tidak usah, Aisyah!” Jawab Rashid lirih.
“Terimalah! Kalau engkau tidak terima, aku tak akan beranjak pergi dari rumahmu ini!”
Terpaksa Rashid menerima kertas putih yang diberikan Aisyah. Kemudian, Aisyah beranjak pergi dari hadapan Rashid. Dengan wajah berkabut ia meninggalkan Rashid seraya membawa harapan besar agar Rashid berkenan menemuinya kelak. Entah bagaimana caranya, dan di mana tempatnya. Aisyah meningalkan Rashid dengan air mata yang menetes membasahi pipinya. Angin berhembus lebih syahdu. Serasa ada nyanyian iba bersamanya.
Sementara itu di dalam rumah bilik Rashid tampak menangis tersedu-sedu. Kehadiran Aisyah pagi itu membuatnya meratap karena hati yang dilanda nestapa. Keteduhan Aisyah berisyarat akan kelembutan hatinya. Betapa Rashid mencintai Aisyah dengan segala kekurangan yang ia miliki. Haruskah cinta yang suci dan berasal dari Yang Maha Suci ternodai oleh sifat materialistis manusia. Haramkah jika cinta tersentuh oleh tangan kemelaratan. Hati Rashid berteriak keras.
Kemudian, tangis Rashid semakin menjadi-jadi setalah membuka kertas putih yang Aisyah berikan padanya. Kertas itu berisi sebuah pengharapan Aisyah. Dengan mata berlinang Rashid membacanya perlahan penuh kekhusyu’an.
Kepada Muhammad Rashid
Assalamu’alaikum
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: ‘inilah yang diberikan kepada kami dahulu’. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk meraka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dalam mereka kekal di dalamnya” (Al-baqarah: 25)
Sengaja aku memulai menulis surat ini atas nama cinta kepada Ilahi Rabbi. Karena, Dialah yang Menciptakan Bidadari-bidadari bermata yakut dan marjan. Dialah yang mengalirkan sungai-sungai kejernihan dalam surga. Dialah penguasa setiap dinding-dinding hati seorang hamba. Dia-lah yang Maha Memelihara cinta suci yang tertuang indah dalam ayat-ayat-Nya. Dialah yang mengatur kapan dan di mana air mata seoarang hamba berjatuhan membasahi bumi-Nya.
Atas nama cinta suci berbalut sutra kasih sayang-Nya. Aku ingin sampaikan kegelisahan hati yang selama ini aku simpan sendiri hingga sampai pada saatnya engkau yang membukanya, Rashid. Dan sekarang engkau membukanya.
Kebodohan kala itu masih aku ingat, ketika jiwaku terjun melayang ke dalam jurang-jurang kenistaan. Hidupku hancur. Bahkan aku tak mengenal siapa sebenarnya diriku apalagi Tuhanku. Saat aku berada dalam kemiskinan akhirat, Allah Yang Maha Kaya mengulurkan tali hidayah-Nya melalui kehadiranmu, Rashid.
Dengan penuh kesabaran, engkau membimbingku yang bodoh ini. Dengan penuh keikhlasan engkau mengajariku untuk mengenal Tuhanku. Engkau tak pernah merasa jijik padaku walau noda-noda kotor melekat padaku. Engkau manusia berhati malaikat, Rashid.
Jika engkau tahu, saat inilah air mataku menetes seakan enggan berhenti membasahi pipiku. Ketika aku hanyut akan keberadaanmu, tiba-tiba engkau seakan hilang ditelan masa. Sungguh, aku bisa merasakan pergerakan hatimu, Rashid. Engkau mencintaiku, bukan?. Engkau meninggalkanku karena engkau selalu merasa tak pantas untukku lagi-lagi karena harta, bukan?
Jika memang itu alasanmu yang kuat. Maka, sengaja aku mengumpulkan dikit demi sedikit tabunganku agar engkau dapat memakainya, Rashid. Jangan pernah tolak permintaanku ini. Karena aku benar-benar berharap engkaulah yang akan menjadi pendamping hidupku hingga wangi surga kita cium bersama.
Aku akan menunda perjodohanku dengan pemuda itu sampai engkau datang meminangku, Rashid. Aku setia menantimu.
Wassallam
Arfina Aisyah H
Malam kembali datang membentangkan jubah hitamnya. Terlihat cahaya gemintang mulai meredup karena terhalang awan-awan gelap. Angin malam meniup halus seorang hamba yang sedang menyepi, bercengkerama dengan Rabbnya. Air matanya menetes di atas sajadah. Pundaknya berguncang menahan kesedihan. Dalam doa berharap kemudahan untuk menyusuri lorong-lorong kesukaran. Di tempat yang berbeda, Aisyah memohon kemudahan kepada Ilahi dengan melantunkan surah Ar Rahman, semoga kasih sayang-Nya mendekap keinginannya. Suara indahnya memecah keheningan malam. Dua anak manusia mengikat cinta dalam keheningan malam.
Sebulan kemudian, cahaya dhuha merebahkan kehangatannya melalui fajar yang menyingsing di ufuk timur. Rashid menengadahkan wajahnya ke langit mengikuti langkah cahaya itu sebelum lenyap oleh kuasa rembulan. Tekadnya sudah bulat untuk beranjak pergi dari Desa Kedung demi cinta yang bersarang pada sosok Aisyah. Rashid pun harus meninggalkan Desa Kedung, Aisyah, dan cintanya. Rashid mencoba mencari peruntungan di pulau seberang dengan bekal yang ia peroleh dari Aisyah. Rashid melangkah pergi, berlayar melintasi luasnya lautan yang biru menuju pulau harapan.
Angin dari utara meniupkan kabar hingga sampai ke telinga Aisyah tentang kepergian Rashid ke pulau seberang. Kabar itu tak ubahnya seperti petir yang berdendang tanpa mendung. Menyambar tanpa memerintah dan diperintah. Kabar itu membuat Aisyah semakin terlelap dengan penderitaannya. Air matanya mengucur deras dari keteduhan sepasang jelita matanya. Cobaan yang menimpanya semakin membuat ia terperangkap oleh jerat cinta Rabbnya. Ia gantungkan segala harapannya kepada Sang Maha Pemilik langit dan bumi ini. Dalam diam ia memohon, dalam bertutur ia meminta. Siang yang terik menemani rasa dahaganya karena puasa. Malam yang dingin memelukya dalam kesepian untuk bermunajad.
“Rashid akan kembali. Rashid akan datang untukku. Walau aku tak tahu kapan dan di mana” Bisik hati Aisyah.
Setahun telah berlalu. Musim kemarau merelakan penghujan membuat jejak-jejak baru di atas bumi. Kesendirian semakin menyadarkan pentingnya kebersamaan. Tentunya kebersamaan yang dilandasi oleh rasa cinta. Bukan kebersamaan yang hampa; tanpa embun cinta. Aisyah masih dalam kesendirian, sementara ayahnya sudah memaksanya untuk secepatnya menikah dengan seoarang pemuda yang telah ia pilihkan.
“Aisyah, sebentar lagi Amir datang bersama keluarganya. Ayah harap engkau mau menemui mereka” Ujar Ayah Aisyah.
“Untuk apa mereka kesini, yah?”
“Kamu ini bagaimana. Ya tentu saja untuk membicarakan pernikahan kalian!”
“Ayah, sudah berapa kali Aisyah bilang, Aisyah belum ingin menikah!”
“Lihat itu bu anakmu. Mau sampai kapan dia seperti itu?” Ujar ayah Aisyah kepada istrinya.
“Sudahlah, yah! Aisyah, sayang. Sini nak!” Panggil Ibu Aisyah.
Aisyah mendekat ke ibunya kemudian memeluknya.
“Ibu, kenapa Aisyah selalu dipaksa menikah dengan Amir?” bisik Aisyah.
“Aisyah, ibu tahu engkau tidak menyukai Amir. Tapi, ini semua juga untuk kebaikanmu, sayang. Ingat usiamu, nak” jawab ibu Aisyah lembut.
“Iya, tapi kenapa harus selalu dipaksa dengan dia. Apakah hanya karena dia orang kaya?, Ibu, Aisyah tidak mengharapkan orang yang kaya di dunia tapi sangat miskin dihadapan Allah.”
“Bukankah Amir laki-laki yang baik, sayang?”
“Tidak! Aisyah tahu benar siapa dia, bu! Sewaktu Aisyah belum seperti ini. Aisyah pernah melihat dia bersama teman perempuan Aisyah, bu.”
“Lalu, apa yang engkau inginkan, nak?”
“Aisyah tetap menolak!” Jawab Aisyah mantap.
Di tempat yang berbeda dan jauh dari hiruk pikuk rencana pernikahan, seorang pemuda berwajah rupawan dan bersih sedang mempersiapkan keberangkatannya untuk kembali pulang ke desa yang selama ini ia tinggalkan. Sesekali ia pandangi secarik kertas yang selalu ia simpan di dalam kantong berwarna coklat tua. Jika kerinduan akan gadis itu kembali datang, maka kertas itulah yang mampu mengobati kerinduannya kepada gadis itu.
“Hai..Apa itu, Ras?” Suara seorang pria mengejutkan Rashid.
Sesegera mungkin Rashid menyembunyikan kertas itu dari pandangan seseorang yang mengejutkannnya.
“Ah, tak ada, Bur”
“Halah, pasti itu sebuah surat, bukan? Sepertinya begitu” Ujar Burhan sambil tertawa.
Rashid hanya tersenyum tipis.
“Eh, kapan rencanamu pulang ke kampung, Ras?” Tanya burhan mengalihkan pembicaraan.
“Insya Allah dua minggu lagi.”
“Pasti banyak yang merindukanmu di kampung ya?”
“Tidak bur. Aku sudah tak mempunyai siapa-siapa di dunia ini, selain aku hanya berharap belas kasih dari Allah.”
“Kalau begitu mengapa engkau harus bersusah payah pulang ke kampung, sementara engkau tak memiliki sanak saudara di sana. Lebih baik engkau di sini saja, Ras. Barangkali engkau bisa lebih sukses dari sekarang ini.”
“Tidak, Bur. Seseorang sudah menungguku di sana. Aku ingin kembali kesana membawa kabar gembira untuknya.” Ujar Rashid sambil memasukkan pakaiannya ke dalam tas besar berwarna hitam.
“Siapa, Ras? Seorang perempuan?”
“Tolong lempar kesini baju warna biru di sebelahmu itu, Bur!” Perintah Rashid kepada Burhan “Iya, dia seorang perempuan. Dia yang menungguku, Bur.” Sambungnya seraya melipat-lipat baju yang hendak dimasukkan dalam tas.
“Jadi, engkau pulang ke kampung untuk menikah dengannya?”
“Memang, sudah hampir setahun kami tidak bertukar kabar. Tapi, kuharap tetap bisa menikahinya.”
Di balik jendela kamar, Aisyah memandangi hujan yang saling berkejaran hingga akhirnya saling berpeluk dengan bumi. Seakan deras hujan itu melukisakan raut wajah Rashid. Seorang yang telah lama menghilang tanpa ada secuil kabar yang ia kirim untuknya, sehingga membuatnya larut dalam kerinduan yang teramat sangat pada sosok Rashid. Kerinduan pada sosok Rashid ia tumpahkan di atas kertas putih yang tergores oleh tinta hitam. Aisyah menulis surat untuk Rashid. Sebuah surat yang rencananya akan ia titipkan kepada Pak Udin, seorang petani desa yang pernah mengantarkannya bertemu dengan Rashid.
Sejak terjadi pertemuan dua keluarga beberapa hari yang lalu, membuat hidup Aisyah berubah. Dia lebih sering mengurung diri di dalam kamar, bahkan enggan untuk bercakap-cakap dengan orang lain. Kesan kesegaran yang biasa ia tampakkan kini mulai layu. Bahkan senyumnya yang sangat khas hilang sama sekali. Ia jarang makan hingga membuat badannya mulai terlihat kurus. Pada akhirnya Aisyah pun tergeletak sakit.
“Aisyah..Aisyah.!” Seru ibunya dari balik pintu kamar.
“Ya” Jawab Aisyah singkat.
“Makan dulu, sayang! Sudah beberapa hari kamu belum makan, nak. Ini sekalian ibu bawakan obat untukmu.” Rayu Ibunya.
“Tidak. Aisyah tidak lapar bu.”
“Nak, buka pintunya ibu ingin bicara sama kamu!”
“Aisyah masih ingin sendiri, bu. Ibu letakkan saja makanan sama obatnya di depan pintu.”
Dalam kesendirian, Aisyah kembali mengurai air matanya yang terus mengucur deras. Hanya kepada Allah Yang Maha Lembut Aisyah mengadukan segala persoalan yang melandanya. “Ya Allah, kuserahkan segala urusanku yang aku tak tahu dimana ujung penyelesainnya hanya kepada-Mu. Wahai Rabb pemilik Arsy yang mana para Malaikat senantiasa berzikir kepada-Mu. Tenggelamkanlah segala kesusahan yang menimpa diriku dan jika Engkau berkehendak timbulkan segala kemudahan untukku, Ya Rabb. Wahai Rabb Yang Maha Besar rasa kasih dan cinta-Nya kepada semua makhluk, serta yang menumbuhkan rasa cinta ke dalam diri setiap makhluk. Sungguh, aku rela jika rasa cinta yang ada dalam diriku engkau cabut bilamana rasa cintaku terhadap makhluk-Mu lebih besar daripada rasa cintaku kepada-Mu.” Tersungkurlah wajah Aisyah di atas sajadah.
Desa Kedung tak banyak berubah setelah beberapa lama ditinggalkan salah seorang penduduknya. Hanya musim yang telah berubah. Manakala dulu musim kemarau, sekarang telah berubah musim penghujan. Seorang pemuda yang telah lama menghilang dari desa itu, kini kembali pulang. Pemuda itu berjalan menyusuri hamparan sawah hingga para petani yang sedang sibuk mengurusi sawahnya mengalihkan perhatiannya kepada pemuda itu. Tak lama kemudian, salah seorang petani berteriak sambil berlari menuju ke arah pemuda itu.
“Rashid..Rashid..!”
Kemudian Rashid mengarahkan pandangannya ke sumber suara yang berteriak memanggil namanya dari arah belakang.
“Assalamu’alaikum, Rashid. Akhirnya engkau pulang juga.”
“Wa’alaikumussalam, Pak Udin. Ada apa Pak?”
“Begini, Ras. Seminggu yang lalu ada seseorang laki-laki yang mencarimu seraya menitipkan ini untuk disampaikan padamu.” Ucap Pak Udin sambil menunjukkan sebuah surat.
“Seorang laki-laki? Siapa ya, Pak? Lalu, apa ada pesan dari beliau?” Tanya Rashid sambil mengambil surat yang disodorkan oleh Pak Udin.
“Aku tak tahu, Ras. Dia tidak berpesan apa-apa kecuali hanya sedikit bercerita kepadaku jika anaknya telah tiada dan surat yang kau pegang itu ia temukan di dalam kamar anaknya. Begitu saja, Ras.”
“Baiklah kalau begitu. Saya segera membacanya di rumah, Pak.”
Gumpalan awan gelap telah terlihat di atas desa itu, tak lama lagi hujan akan turun. Rashid bergegas untuk segera pulang sebelum hujan mengguyurnya. Sesampai di rumah, Rashid segera membuka surat yang ia peroleh dari Pak Udin. Dan hujan pun turun dengan lebatnya.
Kepada Muhammad Rashid
Assalamu’alaikum
“Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (Qs:Al-Insaan:20)
Rashid, Aku menulis surat ini ketika hujan mengurai keindahannya. Ketika aku memandanginya terlukis raut wajahmu di antara hujan yang saling berkejaran. Engkau pergi tak menitipkan kabar sedikitpun padaku, Rashid. Selalu saja engkau ingin menjauh dariku. Tapi, aku selalu mencoba menjadi wanita yang ikhlas untuk kehilanganmu.
Rashid, pernah suatu malam aku bermimpi duduk di bawah pohon yang begitu rindang, dan di sebelahnya mengalir sungai yang sangat jernih. Kemudian, aku alihkan pandanganku ke arah padang rumput hijau yang begitu luas dan indah. Semilir angin membuatku terasa sejuk. Tak lama kemudian, muncul seorang laki-laki berwajah mirip denganmu, Rashid. Laki-laki itu datang bersama dua wanita yang sangat cantik, kecantikannya tak pernahku lihat sebelumnya. Kemudian laki-laki itu duduk di sebelahku dan berkata jika ia hendak menikahiku. Oh..Begitu indah yang aku rasakan dan begitu syahdu janji yang ia ucapkan padaku.
Aku mengira laki-laki itu adalah dirimu, Rashid. Tapi, rasanya tidak mungkin engkau meminangku di dunia ini, karena aku merasa umurku tak akan lama lagi. Mungkin mimipi itu adalah isyarat jika engkau akan meminangku di Taman Firdaus.
Aku masih menantimu, Muhammad Rashid.
Wassalam
Arfina Aisyah H
Rashid masih memandangi surat terakhir yang ia terima sebelum hujan turun membasahi Bumi Allah. Kini, di beranda rumah bilik bambu seakan Rashid yang melihat raut wajah Aisyah di antara hujan yang saling berkejaran. Wajah Aisyah tampak bercahaya dan membawa senyum kedamaian yang ia kirim dari Taman Firdaus. Air mata Rashid menetes. Ia lipat surat terakhir dari Aisyah, kemudian ia pandangi langit dan berkata. “Selamat tinggal Aisyah. Aku akan selalu merindukanmu yang kini telah menjadi bidadari surga dalam Taman Firdaus.”
Sumber : Dakwatuna
Minggu, 21 Juli 2013
Pantun Gaul Paling Keren
Berikut ini adalah kumpulan Pantun gaul dari kata-kata gaul lewat pantun yang sering di bagikan melalui status di social media facebook atau twitter.
Kumpulan Pantun Gaul
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis ...
Buah apel di air payauJalan kaki ke pasar baru
Nggak level layauuuuuuu ...
Jauh boooooooooooo ...
Men sana in corpore sanoJalan-jalan ke pasar simpang
Gue maen ke sana, elo maen ke sono! ...
Nemu sendok dipinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Situ botak minta dikepang ...
Nemu gesper, di pinggir jalanSatu, dua, tiga
Kalau laper, makan tu gesper ...
Empat, Lima, Enam
Tujuh, Delapan, Sembilan
Hebat udah bisa ngitung ...
Buah kedondong buah atepNaek becak, pake aki
Dulu bencong sekarang tetep ...
Elu ngaca, banyak daki ...
Beli Aki,Ada kera nelen permen
Diwarung Bu Saritem
Ehh Gapapa ada daki
Dari pada eluu itemmm ...
Biar item tapi keren ...
Burung irian
Burung cendrawasih
Cukup sekian
Dan terima kasih ...
Enaknya makan bubur
Pagi-pagi dirumah Mbak Kurosai
Ehh gan jangan kaburr
Pertarungan masih belum selesai ...
Suara do'a berkumandangJika kamu pergi ke dusun
Tanda tiba musim haji
Ayat suci berkumandang
Telah datang cinta suci ...
Jangan lupa bawa beras
Belajarlah dengan tekun
Agar kita naik kelas ...
Kanda sayang bikin suratBurung dara burung merpati
Kamu kirim buru-buru
Dasar laki buaya darat
Kamu gandeng cewek baru ...
Burung suka makan siput
Jika esok masih sendiri
Ijinkan aku menjemput ...
Kalau ada buah pepaya
Izinkan hamba memakan
Kalau ada salah hamba
Agar sudi memaafkan ...
Semoga Artikel tentang Pantun Gaul Paling Keren ini bisa bermanfaat, menginpirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Sabtu, 20 Juli 2013
Pantun Paling Romantis
Berikut ini adalah kumpulan Pantun Paling Romantis dari kata-kata gaul lewat pantun yang sering di bagikan melalui status di social media facebook atau twitter.
Kompilasi Pantun Romantis
Di pinggir kolam makan bubur
Jangan lupa pakai keripik
Dari semalem aye ga bisa tidur
Selalu teringat wajah mu yang cantik
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Beribu-ribu pohon beringin
Hanya satu si pohon randu
Saat malam terasa dingin
Hanya wajahmu yang aku rindu
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta
Beli kain warna nya merah
Dari kediri pake nya batik
Di godain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Pohon sagu jatuh di tebang
Pohon duku di bikin sarang
Jangan ragu jangan bimbang
Cinta ku hanya untuk mu seorang.
Buah salak baru dipetik
Buah dukuh buah delima
Ada banyak wanita cantik
Cuma kamu yang aku cinta
Paling cakep burung gelatik
Di atas awan terbang melayang
Emang banyak wanita cantik
Cuman ade yang abang sayang
Dinda cantik tinggi semampai
Dada bidang rambut mengurai
Putih melepak lembut gemulai
Kakanda melihat rasa terkulai
Walau banyak bunga di taman
Bunga mawar masih dikenang
Walau banyak kupunya teman
Dalam hatiku dinda seorang
Pohon selasih tumbuh melata
Tumbuh perdu jauh di sana
Sepasang kasih mabuk bercinta
Siang merindu malam merana
Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata
Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa
Di celah batu bunga terselit
Lembut debu bunga seroja
Kasih tuan kasih di kulit
Tanam tebu di bibir saja
Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya
Pokok selasih pokok bayam
Dalam kepuk buah berangan
Seorang kasih seorang sayang
Tidak bertepuk sebelah tangan
Rumput kuberantas habis rata
Burung serindik mematuk betik
Beribu melintas di depan mata
Hanyalah adik yang paling cantik
Menjadi tamu di hari raya
Penganan sura rasanya tawar
Hendak bertemu apalah daya
Hanya suara menjadi penawar
Anak itik mulailah terbang
Ambilkan dedak berilah makan
Janganlah adik merasa bimbang
Segala kehendak abang tunaikan
Membawa peti dari malaka
Berisi pakaian si anak raja
Kalau hati sudah merasa suka
Semua keadaan indah di mata
Ikan batu di atas bara
Pohon selasih di tepi kota
Pikiran buntu badan sengsara
Bila kekasih jauh di mata
Ada budak membuang dedak
Penuh setimba di celah batu
Berdua tidak, bertiga pun tidak
Kekasih hamba hanyalah satu
Mata genit beradu pandang
Senyum adik menggoda abang
Ayolah dik kita melayang
Menuju negri jauh di sebrang
Jika aku seorang pemburu
Anak rusa kan kudapati
Jika dinda merasa cemburu
Tanda cinta masih sejati
Darimana datangnya lintah
Dari sawah turun ke kali
Darimana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Meski aku sudah kenyang
Tetap harus minum jamu
Perempuan yang ku sayang
Bolehkah aku bertamu
Kalau mau menanam tebu
Tanamlah di dekat pohon jambu
Kalau kau cinta padaku
Bilang saja I LOVE U
Ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
Anak ayam belajar berenang
Anak itik di paya bakau
Mulut menyebut hati terkenang
Rindukan adik jauh di rantau
Anak bangsawan menjahit tabir
Sulam di tepi siku keluang
Benci tuan cuma di bibir
Dalam hati membara sayang
Menaiki kereta merknya honda
Pergi selayang kerumah hanapi
Bila cinta mekar di dada
Siang terkenang malam termimpi
Mulanya duka kini menjadi lara
Teman tiada hanyalah sendu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu
Juragan pisau makan buah
Buah kotor kena tinta,
Jangan risau jangan gundah
Karena derita bumbu cinta
Semoga Artikel tentang Pantun Paling Romantis ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Pantun Nasehat
Pantun Nasehat ini dibuat untuk sedikit memberikan nasehat/motivasi melalui nilai moral yang terkandung dalam pantun yang terpelihara dari berbagai pelosok daerah di indonesia.
Kumpulan pantun nasehat :
Banyak wanita, memakai kembang
Kembang hiasan, merah warnanya
Kota tercinta, kota Palembang
Jangan lupakan, keramahannya
Kemuning ditengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Jalan-jalan ke kota Blitar
Jangan lupa membeli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Parang ditelak berbatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
Jalan jalan ke pulau kalimantan
Sambil memborong buah durian
Lebih baik seharian tak makan
Daripada kenyang hasil curian
Padi Di Sawah Kuning Warnanya
Batu Di Kali Banyak Bentuknya
Turuti Saja Petuah Orang Tua
Agar Hidup Tidak Sengsara
Jalan jalan ke surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih.
Yang rugi diri sendiri
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Bermain musik dengan gitar
Jangan lupa sambil berpantun
Jikalau kamu ingin pintar
Maka belajarlah dengan tekun
Makan mangga dipasar buah
Beli Satu bonusnya Pepaya
Jangan lupa selalu sedekah
Karna itu membuatmu kaya
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Naik kereta ke kota lamongan
Lalu pulang ke gunung ciremai
Jangan buang sampah sembarangan
Agar hidup sehat bersih dan damai
Makanan tersaji dipasang lampuNonton televisi acara Mario Teguh
Sambil makan mie selera pedas
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
Agar semakin pintar dan cerdas
Lampu menyinari di atas meja
Naiklah haji bagi yang mampu
Memenuhi panggilan dari-NYA
Kalu di kongkon, janganlah jera
Segera jauhi, perbuatan nista
Puasa Ramadhon, kewajiban kita
Memenuhi, perintah dari-NYA
Cabut singkong sampailah berurat
Tanah di gali mawar berkembang
Wahai para gadis tutuplah aurat
Agar engkau di hargai sangkumbang
Jalan jalan ke makasar
Jalannya berputar putar
Mari kita rajin belajar
Agar jadi orang pintar
Jalan jalan ke surabaya
Naik prahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Yang rugi diri sendiri
Semoga Artikel tentang Pantun Nasehat ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Pantun Lucu dan Gokil
Pantun Lucu dibawah ini merupakan kompilasi pantun yang gokil yang diambil dari berbagai sumber di internet seperti social media, dan forum tempat berbagai berbagai jenis file.
Pantun yang lucu dan menggemaskan ini berisi berbagai pantun dalam berbagai tema seperti tema percintaan, kehidupan, dan persahabatan.
Kompilasi Pantun Lucu
Buka facebook
Harus pakai kata sandi
Kamu bau ketek
Karena belum mandi
Burung perkutut
Burung kutilang
Lo kentut
Gax bilang-bilang
Malam hari main kolintang...
Bersama pacar tersayang...
Bagaimana hati tidak bimbang...
Kepala botak minta di kepang..
Buah kedongdong
Buah atep
Dulu bencong
Sekarang tetep
Ada' soimah'
Megang' kayu'
'Tyuz'' masalach''
Buatz' lou
Pohon ara dibuat gubuk
Pasang pasak biar tegak
Resiko asmara dunia facebook
Cinta ditolak blokir bertindak
Beli kentang dibuat rujak
Biar mantap ditambah sambal
Tidur terlentang tiada nyenyak
Tidur tengkurap ada yang mengganjal
Rintik rintik turun hujan
Masuk kamar sama teman
Gadis cantik jadi pujaan
Mau dilamar kok hamil duluan
Makan bubur diatas meja
Minumnya jus diatas rak
Hari libur tetap bekerja
Dapat bonus ambilnya di irak
Buah mangga buah kedongdong
Buah nanas buah apel
Buah manggis buah duren
Itulah nama" buah buahan.''
Ada tupai naek pohon ceremai
Biar alay yang penting bukan jablay
Burung gelatik diatas kepongpong
Biar cantik sayang giginya ompong
Pohon pisang daunnya layuBola pingpong dimakan gelatik
Biar ompong yang penting cantik
Bisa dijadikan pupuk disawah
Saat abang bilang i lap yu
Ku cuma bisa bilang, cius miapah
Pergi ke hutan mencari jerapah
Jangan lupa bawa palu
Sekali lagi lu bilang cius miapah
Gue tabok pala lu
Wajahmu memang imut
Bodimu kaya siput
Tingkahmu membuat ku salut
Tapi sayang hobimu kentut ... :)
Ikan kembung ikan sapu
Burung irian burung cendrawasih
Itulah pantun lucu dariku
Cukup sekian terima kasih
Terbangun di siang hari
Siap-siap mau mandi
Nggak usah gosok gigi
Biar Kuning Tuh GIGI
Burung Glatik
Lagi Mkan Tebu
Kamu memang cantik
Tpi kok badannya bau
Good morn!ng
Selamat pagi
Gigi kuning
Gak pernah sikat gigi
Naik delman
Mau ke taman
Dia tampan
Tapi ko jerawatan
Ada anak SMU
Yang lagi ngambek
Putih muka kamu
Mirip sekali buah Kesemek
Minum sekuteng
Pake kue cucur
Gue ganteng
Tapi lu ko ancur
Baca koran sambil bergolek
Rambut panjang di potong pendek
Kalau kamu merasa jelek
Jangan suka lah saling mengejek
Deket muara, ada madu dan jamu
Nonton tv sambil minum jamu
Gara-gara rindu bertahun-tahun sama kamu
Lihat sapi pun mirip kamu
Wajahmu memang imut
Bodimu kaya siput
Tingkahmu membuat ku salut
Tapi sayang hobimu kentut ... :)
Semoga Artikel tentang Pantun Lucu dan Gokil ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Pantun Cinta
Pantun Cinta berikut ini merupakan koompilasi apresiasi cinta dalam bentuk pantun
yang disaring dari berbagai sumber.
Meski aku sudah kenyang
Tetap harus minum jamu
Perempuan yang ku sayang
Bolehkah aku bertamu
Kalau mau menanam tebu
tanamlahdi dekat pohon jambu
kalau kau cinta padaku
bilang saja I LOVE U
Pagi pagi udah sarapan
Lauknya ikan teri
Met pagi aku ucapkan
Untukmu kekasih hati
Kemanapun kaki melangkah
Aku selalu mengurai doa
Kemanapun cinta merambah
Aku selalu mengurai setia
Jalan-jalan ke samarinda
Tidak lupa bawa bambu
Makin lama makin bahagia
Lihat kamu berkerudung ungu
Hati senang diundang pesta
Sahabat lama yang sedang dinanti
Apakah ini artinya cinta
Jika tanpa tulus di hati
Makan roti minumnya susu
Susunya di campur madu
Walaupun tadi kita udah ketemu
Tapi hatiku masih terasa rindu
Buah dukuh buah rambutan
Matang satu ditengah hutan
Cintaku bukan buatan
Seperti paku nempel dipapan
Pagi pagi makan pepaya
Minumnya es kelapa muda
Walau kau sudah ada yang punya
Tapi diriku tetap cinta
Sangat nyaman rebahan di kasur
Rebahan sembari baca majalah
Sayang selamat malam dan selamat tidur
Semoga mimpi yang indah
Sore-sore makan sekoteng
Belanjanya di pasar baru
Abang sayang yang ganteng
Neng disini sudah menunggu
Semoga artikel Pantun Cinta kali ini bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk tetap mengembangkan karya sastra pantun tradisional di indonesia. Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Kumpulan pantun cinta
Meski hanya buah Duku
Tapi ini bisa diramu
Meskipun jarang bertemu
Cintaku hanya untukmu
Meski aku sudah kenyang
Tetap harus minum jamu
Perempuan yang ku sayang
Bolehkah aku bertamu
Jalan-jalan ke kota Prancis
Banyak rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keris
Asal dapat adinda yang manis…
Kalau mau menanam tebu
tanamlahdi dekat pohon jambu
kalau kau cinta padaku
bilang saja I LOVE U
Aku sedang minum jamu
Minum di bawah pohon jambu
Aku tak mau kehilangan kamu
Karna ku sangat mencintaimu
Pagi pagi udah sarapan
Lauknya ikan teri
Met pagi aku ucapkan
Untukmu kekasih hati
Kalau Cinta Ya Bilang Cinta
Kalau Sayang Ya Bilang Sayang
Jangan Ditunda Tunda
Nanti Di Ambil Orang
Kemanapun kaki melangkah
Aku selalu mengurai doa
Kemanapun cinta merambah
Aku selalu mengurai setia
Malam senin malam rabu
Bedua saling bercinta
Sahabat yang kutunggu
Akhirnya datang juga
Jalan-jalan ke samarinda
Tidak lupa bawa bambu
Makin lama makin bahagia
Lihat kamu berkerudung ungu
Malam Senin ada tamu
Masuk rumah pake sepatu
Kalo adek mau jadi Pacarku
Alhamdulillah yah sesuatu
Hati senang diundang pesta
Sahabat lama yang sedang dinanti
Apakah ini artinya cinta
Jika tanpa tulus di hati
Kalau mau menanam tebu
Tanamlah di dekat pohon jambu
Kalau kau cinta padaku
Bilang saja I LOVE U
Makan roti minumnya susu
Susunya di campur madu
Walaupun tadi kita udah ketemu
Tapi hatiku masih terasa rindu
Meski aku sudah kenyang
Tetap harus minum jamu
Perempuan yang ku sayang
Bolehkah aku bertamu
Buah dukuh buah rambutan
Matang satu ditengah hutan
Cintaku bukan buatan
Seperti paku nempel dipapan
Beribu-Beribu Pohon Beringin
Hanya Satu Si Pohon Randu
Saat Malam Terasa Dingin
Hanya Wajah Mu Yang Aku Rindu
Pagi pagi makan pepaya
Minumnya es kelapa muda
Walau kau sudah ada yang punya
Tapi diriku tetap cinta
Di pasar ada banyak jamu
Di rumah ada banyak tamu
Dari pada ku merana karnamu
Lebih baik aku tinggalkanmu
Sangat nyaman rebahan di kasur
Rebahan sembari baca majalah
Sayang selamat malam dan selamat tidur
Semoga mimpi yang indah
Pulang belanja dari pasar baru
Tidak lupa beli kacang
Neng cantik yang menunggu
Awal bulan kita tunangan
Sore-sore makan sekoteng
Belanjanya di pasar baru
Abang sayang yang ganteng
Neng disini sudah menunggu
Semoga artikel Pantun Cinta kali ini bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk tetap mengembangkan karya sastra pantun tradisional di indonesia. Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Kata-kata Gombal Paling Gokil
Kata Kata Gombal Paling Gokil ...
Cintaku ke kamu tuh kaya kecoa. Ga punah dimakan zaman.
Aku bakalan berenti cinta sama kamu kalo gajah udah bisa terbang sendiri.
Daripada daftar jadi Boyband mending aku daftar jadi Boyfriend kamu aja.
Enak ya jadi kamu, kalo mau liat bidadari tinggal liat di kaca.
Cintaku ke kamu tuh kaya utang, awalnya kecil, didiemin tau-tau gede sendiri.
“Katanya kalo sering hujan itu bisa bikin seseorang terhanyut, kalo ak sekarang sedang terhanyut di dalam cintamu”
“kamu pantas di posisi Striker, kalo bermain bola, soalnya cuma dirimu yang dapat menjebol hatiku dengan sekali senyumanmu”
“Kamu punya spidol item ga? | buat apa? | mau warnain kalender, biar ga ada kata libur dalam mencintaimu”
“Aku rela jadi belalang asal kamu kupu-kupunya. Lalu kita siang makan nasi kalau malam minum susu”
Aku sudah siap kalo Senin harus bangun pagi, apalagi bangun rumah tangga sama kamu.
Aku nggak sedih besok hari Senin, aku sedihnya kalo besok nggak ketemu kamu.
Hari minggu itu weekend, tapi kalau cinta kita will never end.
Buat aku, semua hari itu selasa. SELASA ada di sulga kalo baleng kamu.
Aku setuju-setuju aja kok kalo harga BBM makin mahal asalkan senyum kamu tetep murah sama aku.
Berulang tahun memang indah. Akan tetapi lebih indah jika berulang kali bersamamu.
I'm on my mission to hate you. my mission's name is : MISSION IMPOSSIBLE.
Kata Gombal OVJ ...
Co : “28 Oktober hari apa ayo?”
Ce : “Hari Sumpah Pemuda”
Co : “Kalo 27 Oktobernya hari apa?”
Ce : “Hari apaan tuh Bang..??”
Co : “Hari Sumpah Hatiku..”
Co : “Neng bapaknya nelayan ya”
Ce : “Kok tau sih bang?”
Co : “Iya soalnya kamu telah menjaring hati ku”
Co : “Eh, jangan berdiri dekat-dekat bunga Neng!!”
Ce : “Lah, emang nape Bang?!”
Co : “Nggak apa2 sih, takutnya ntar bunganya layu. Kalah cantik sama Eneng..?”
Co : “Eh Neng, ajarin Abang berenang ya”
Ce : “Emang kenapa Bang?
Co : “Soalnya Abang tenggelam di hati Eneng nih!”
Co : “Neng, tabung gas Neng di rumah bocor ya??”
Ce : “Mang nape Bang?”
Co : “Soalnya Neng udah ngeledakin hati Abang”
Co : “Neng, Bapak Eneng suka main internet ya?”
Ce : “Iya, mang kenapa Bang?”
Co : “Soalnya Neng udah men-download hatiku..”
Co : “Neng, Bapak Neng tukang gali kuburan ya?”
Ce : “Kok gitu Bang?!”
Co : “Soalnya Eneng udah mengubur kesedihan di hati Abang..”
Co : “Neng, Bapak Neng pasti asli Jakarta kan?”
Ce : “ih kok Abang bisa tau sih?!”
Co : “Soalnya Eneng telah memonaskan hatiku..”
Co : “Neng, Bapak Neng pasti pemain bola kan?”
Ce : “Ih, kok Abang tau sih Bang?”
Co : “Soalnya Eneng telah mencetak gol di hati Abang”
Co : “Neng, punya lem nggak?”
Ce : “Ada Bang, emang buat apaan?!?”
Co : “Buat nge-lem hati kita biar menyatu Neng..”
Co : “Kalo rajin pangkal apa?
Ce : “Pangkal pandai”
Co : “Kalo hemat pangkal apa?”
Ce : “Kaya”
Co : “Malas pangkal?”
Ce : “Bodoh..”
Co : “Trus kalo kamu pangkal??”
Ce : “Hah..?!?! pangkal apaan ya?!?”
Co :”Kamu itu.. pangkal-an hatiku..”
Rayuan Gombal PDKT ...
co:bapak kamu sering merangkai rangkaian komponen ea???
ce:kok tau???
co:cz kamu telah merangkai2 hati ini
co: kmu tau ga knpa kue dont tengah x bolong
ce: ga bang mng x knp..??
co: biar abng bisa liat wjah cntik kmu
hahahai
?(L) bpak kmu tukng tambal ban ya,?
(P)abang tau aj,,???
(L) bilngin ya jngan ikut2an nyebarin paku,,, lbih baik nyebarin cinta aq ke kmu,,,,,, (gombal gambul)
cwo : bapak kamu ikutan BIGBROTHER trans tv ya ..
cwe : kok km tauk..
cwo : soalnya cintaku telah menDeportasi Hatimu .
Sayang,km dlu jurusan teknik mesin yy ??
Iy..mang npa yank ??
Soal.y km udh memperbaiki masa laluku yg suram dgn aku memilikimu..
cwo:ayah ue tukang gru y
cwe:kok tw cie
cwo:karna, aku SLALU MENG9IZI DAFTAR HADIR DHATIMU
CWE:SOESWEeT
.dari sabang sampai marauke
bejajar pulau pulau
sambung menyambung menjadi satu yaitu lah INDONESIA ku
.aku cinta indonesia
.cow..neng beda RI dgn neng
.cew..egak tau,,
.cow..RI ,negaraku..kalau neng, cintaku..
.cew..bisa aja,.
co : kamu sukka ON TIME yaa ..
ce : kok kamu tau ..
co : soalnya,, hatiku slalu standbay buat kamu..
Co: bebz tau gak cinta ku ke kamu berapa persen?
Cew : gak tau bebz?
Co : coba kamu hitung aja rintik hujan yg turun itulah butiran cintaku..
Cew :waww..itu kan bnyak bget s0 sweetz..^_^
Cwo : kmu tau gag beda’nya GBK am hati aku ?
Cwe : engga tau , mmang apa ?
Cwo : klo GBK bisa menampung beribu” orang ..
Tapi kalo hati aku cma bsa mnampung kmu seorang ,,
cwe : gombal >”,<
Semoga artikel tentang Kata-kata Gombal Paling Gokil ini bisa sedikit memberi Inspirasi buat kita semua. Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Jumat, 19 Juli 2013
Kata-Kata Cinta Sejati Paling Indah
Kata-kata cinta memang di kerapkan untuk seseorang yang di cintai atau pun yang di
dambakan. Dengan kata kata cinta yang indah membuat terasa kata kata
biasa menjadi kata kata yang luar biasa dengan bumbu resep kata indah
nyambung menyambung menjadi indah dan membuat hubungan menjadi romantis.
Namun kadang kala orang-orang mencari kata kata cinta teman dekatnya agar lama-lama bisa merasakan rasa cintanya. Memang sangat sulit mengungkapkan perasaan kepada teman dekat tapi jangan lah menyerah dengan kata yang keluh sambil tak berdaya tapi semangat bagai matahai yang terbit di pagi hari.
Memang terasa kurang lebih lengkap jika seandainya suatu cinta tanpa ada romantisnya malah kalau tidak ada si pasangan pun akan terasa jenuh dengan hari-hari yang dijalaninya. Berikan lah kata kata cinta yang indah kepada pasanganmu agar cinta akan tetap harmonis.
Kehidupan yang akan selalu indah dan terus akan menjadi indah itu dengan cara tetap mengharmoniskan pasangan dan menghilankan prilaku-prilaku tidak terpuji. Dengan Kata-kata Cinta Sejati Paling Indah akan membuat pasangan menjadi lebih romantis dan akan indah untuk selamanya.
Semoga artikel tentang Kata-Kata Cinta Sejati Paling Indah ini bisa bermanfaat bagi kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi ibnoe Badawi Mazid
Namun kadang kala orang-orang mencari kata kata cinta teman dekatnya agar lama-lama bisa merasakan rasa cintanya. Memang sangat sulit mengungkapkan perasaan kepada teman dekat tapi jangan lah menyerah dengan kata yang keluh sambil tak berdaya tapi semangat bagai matahai yang terbit di pagi hari.
Memang terasa kurang lebih lengkap jika seandainya suatu cinta tanpa ada romantisnya malah kalau tidak ada si pasangan pun akan terasa jenuh dengan hari-hari yang dijalaninya. Berikan lah kata kata cinta yang indah kepada pasanganmu agar cinta akan tetap harmonis.
Kehidupan yang akan selalu indah dan terus akan menjadi indah itu dengan cara tetap mengharmoniskan pasangan dan menghilankan prilaku-prilaku tidak terpuji. Dengan Kata-kata Cinta Sejati Paling Indah akan membuat pasangan menjadi lebih romantis dan akan indah untuk selamanya.
Jika aku menjadi air matamu, aku akan lahir dari matamu, hidup dipipimu dan mati dibibirmu. Tetapi bila kamu menjadi air mataku, aku tidak akan pernah menangis karena aku takut kehilanganmu.
Seseorang berkata Venus adalah planet yang tercantik, dan yang lainnya juga berkata bahwa Saturnus planet yang terindah. Tetapi menurut aku, Tuhan ciptakan bumi jauh lebih indah dibandingkan dengan Venus dan Saturnus, karena di sanalah aku menemukan dirimu.
Aku ingin menulis sejuta kali namamu di hatiku. Agar saat satu namamu terhapus, aku masih punya 9999 ribu lagi. Sehingga sampai matipun tidak akan hilang namamu di hatiku.
Jariku mungkin tidak selalu bisa menyentuhmu, mataku mungkin tidak selalu bisa melihat dirimu, ragaku mungkin tidak mungkin selalu bisa menemani dirimu, tetapi yakinlah bahwa dihatiku hanya ada dirimu, selamanya.
Kita semua adalah seorang malaikat dengan satu sayap. Oleh karena itu aku membutuhkan kamu agar sayapku dapat terbang dan kita berdua dapat terbang bersama.
Ketika fajar pagi mulai menampakkan wajahnya, embun-embun terlihat sangat indah. Ketika ikan-ikan berkata, lautan itu terlihat indah. ketika kupu-kupu berkata bunga-bunga di taman terlihat indah. Tetapi aku berkata bahwa dirimu lah yang terindah.
Bintang begitu indah tetapi tidak bisa aku miliki. Bulan juga begitu indah tetapi hanya bisa aku kagumi, yang paling berharga dan paling terindah adalah bumi ini, karena di bumi ini aku mengenalmu, dan karena dirimulah aku selalu memikirkanmu.
Cintamu adalah harapanku. Kasih sayangmu adalah dambaanku. Kesetiaanmu adalah jalanku, maka tuntunlah aku agar dapat berada di dalam hatimu selalu untuk selamanya.
Seandainya aku bisa mengatakan betapa kamu sangat berarti untukku. Namun setiap kali aku melihatmu, Aku selalu kalah oleh pandangan matamu dan akhirnya tertunduk layu. Padahal aku ingin sekali berkata bahwa aku mencintaimu.
Sebuah senyuman mewakili sebuah perasaan. Sebuah tawa menghapuskan kesedihan. Sebuah doa memberikan pengharapan, dan sebuah kata terucap bahwa dirimulah yang paling berarti untukku.
Aku pernah merasakan jatuh dari jembatan, akupun pernah merasakan jatuh dari tangga. Semuanya terasa sakit. Tetapi ada satu hal yang paling menyenangkan, yaitu jatuh cinta sama kamu.
Cinta itu ibarat sepatu, walaupun berbeda bentuk tetapi saling melengkapi, jika diantaranya menghilang maka pasangannya pun tidak akan ada artinya lagi.
Kamu bagaikan seorang penjahat. Kamu dapat menyusup ke dalam mimpi-mimpiku, mencuri hatiku, merampas perasaanku dan membawa lari hati ku.
Ketika matahari mulai tenggelam dan berganti dengan malam, kerinduan pun terasa semakin mendalam teringat sosok wajah cantik jelita yang diikuti oleh senyuman manismu. Ku tutup mata ini dengan perlahan, disaat itulah aku merasakan kerinduan yang teramat mendalam.
Di dalam keheningan aku bertanya kepada sang rembulan, kapankah diri ini akan dipertemukan dengan cinta yang tulus dari dalam lubuk hati yang terdalam. Dan kutemukan jawaban, hingga aku menemukan dirimu.
Semoga artikel tentang Kata-Kata Cinta Sejati Paling Indah ini bisa bermanfaat bagi kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi ibnoe Badawi Mazid
Kata-Kata Mutiara Cinta Romantis Terbaik
Kata mutiara cinta yang indah nan romantis memang sangatlah membantu dalam keharmonisa
pasangan kekasih dan kata kata mutiara cinta juga dapat menjadi motivasi
dalam dalam kisah perjalanan cinta yang dapat informasi lebih tentang
bagaimana dan caranya.
Namun kadang kala ada sebagian orang yang sukanya hanya mencari kata kata lucu untuk menghibur dirinya sendiri atau berbagi sama teman-temannya untuk tertawa bersama. Mungkin karena tertawa dapat menghilang stress yang selalu melanda dalam setiap harinya.
Membicarakan soal cinta memang tak akan pernah ada habisnya karena cinta merupakan sebuah hakikat yang tercipta untuk semua makhluk hidup di Dunia. Di setiap hari-harinya yang selalu ada cinta memastikan hidupnya akan lebih indah dan lebih bermakna tentang kehidupan yang sebenarnya.
Mungkin teman-teman semua yang sedang mencari kata kata mutiara cinta itu dengan alasan lagi ada masalah tentang cinta dan bermaksud untuk mencari ketengan dan berharap akan berdamai lagi seperti dulu kala. Mungkin dengan kata kata mutiara cinta bisa dapat lebih indah lagi dari sebelumnya.
Sebuah kata kata cinta yang terlahir dari hati nurani yang paling dalam hingga terciptalah kata kata cinta yang keindahannya sebanding dengan mutiara yang ada di lautan. Untuk teman-teman semua yang sedang mencari kata kata mutiara cinta untuk sang pujaan hati adalah sebagai berikut.
Semoga artikel tentang Kata-kata Mutiara Cinta Romantis Terbaik ini bisa bermanfaat bagi kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi ibnoe Badawi Mazid
Namun kadang kala ada sebagian orang yang sukanya hanya mencari kata kata lucu untuk menghibur dirinya sendiri atau berbagi sama teman-temannya untuk tertawa bersama. Mungkin karena tertawa dapat menghilang stress yang selalu melanda dalam setiap harinya.
Membicarakan soal cinta memang tak akan pernah ada habisnya karena cinta merupakan sebuah hakikat yang tercipta untuk semua makhluk hidup di Dunia. Di setiap hari-harinya yang selalu ada cinta memastikan hidupnya akan lebih indah dan lebih bermakna tentang kehidupan yang sebenarnya.
Mungkin teman-teman semua yang sedang mencari kata kata mutiara cinta itu dengan alasan lagi ada masalah tentang cinta dan bermaksud untuk mencari ketengan dan berharap akan berdamai lagi seperti dulu kala. Mungkin dengan kata kata mutiara cinta bisa dapat lebih indah lagi dari sebelumnya.
Sebuah kata kata cinta yang terlahir dari hati nurani yang paling dalam hingga terciptalah kata kata cinta yang keindahannya sebanding dengan mutiara yang ada di lautan. Untuk teman-teman semua yang sedang mencari kata kata mutiara cinta untuk sang pujaan hati adalah sebagai berikut.
Keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali Cinta, karena cinta adalah keabadian itu sendiri.
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalanannya.
Jangan anggap cinta datang dari persahabatan yang lama dan hubungan akrab. Cinta adalah anak keturunan kecocokan jiwa. Dan jika kecocokan itu tidak ada, cinta tak akan pernah tumbuh, dalam hitungan tahun bahkan generasi.
Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dia, walalu jalannya terjal berliku-liku. Dan apabila sayapmu merangkulmu, pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan.
Cinta kasih di dalam hati itu terbagi-bagi bagaikan dahan-dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu akan menumpahkan seluruh daya hidupnya ke dalam dahan berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.
Cinta adalah sarana untuk memahami dua jiwa. Ia bukan kata yang datang dari bibir dan lidah yang membawa hati bersama-sama. Tidak ada yang lebih besar dan suci daripada apa yang diucapkan mulut. Dia memancarkan jiwa kita, bisikan hati kita. Dan membawa keduanya bersama-sama.
Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langkit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan berlalu dengan datangnya siang.
Siapa di antara kamu yang tidak merasakan bahwa kekuatan untuk mencintai adalah tanpa batas? Dan bukanlah waktu sebagaimana halnya cinta tak terbagi dan tak mengenal ruang.
Hidup tanpa cinta laksana sebuah pohon tanpa bunga dan buah. Cinta tanpa keindahan laksana bunga tanpa keharuman dan laksana buah tanpa biji. Hidup, cinta, dan keindahan adalah tiga perkara dalam satu inti, yang berdiri sendiri, mutlak dan tidak bisa dipindahkan atau diubah.
Andaikata tidak tampak dan tidak terdengar, cahaya dan suara tidak punya arti apa-apa selain berupa kekaburan dan getaran di angkasa. Demikian pula, apabila cinta tidak terasa dalam hati, yang ada hanya debu yang tertip dan terberai oleh angin.
Bunga-bunga padang adalah anak-anak kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang.
Setiap cinta adalah yang terbaik di dunia ini, dan yang paling menyenangkan. Cinta tidak seperti sepotong kue yang bisa dipotong; besar dan kecil. Semua cinta tentu saja kau bisa mengatakan dia adalah yang paling kucintai di dunia ini. Siapapun yang kita cinta dan setiap orang yang kita cintai, bagi kita adalah orang yang tercinta di dunia ini.
Terpujilah cinta yang mampu mengisi kesepian manusia, dan mengakrabkan hatinya dengan manusia lain.
Cinta adalah seorang tuan rumah yang penuh kasih sayang kepada para tamunya, walaupun bagi rumahnya yang tak diharapkan merupakan sebuah khayalan dan penghinaan.
Alangkah buruknya kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
Hubungan antara kau dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup. Dan akan selalu kukenang.
Hal paling indah, adalah bahwa kau dan aku selalu berjalan bersama, bergandengan tangan dalam keindahan dunia ini tanpa diketahui orang lain. Kita berdua menengadahkan tangan untuk menerima Sang kehidupan sebab Sang kehidupan itu dermawan.
Jangan pisahkan aku darimu dan jangan pernah mengatakan aku tak setia, karena tangan cinta yang mengikat jiwaku dan jiwamu lebih kuat dari tangan pendeta yang menghantarkan tubuhku ke dinding.
Keindahan sejati terletak pada keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di antara seorang lelaki dan seorang wanita.
Keindahan adalah cahaya yang memancar dari kesunyian jiwa dan menyinari tubuh, seperti kehidupan yang datang dari kasih bumi yang memberikan warna bunga keindahan dan mencipta dalam kalbu apa yang disebut cinta, yang tercipta antara laki-laki dan perempuan.
Cinta pertama adalah pengalaman paling indah bagi semua manusia. Cinta pertama penuh keindahan, dunia baru yang memenuhi seluruh sisi-sisi kalbu, memenuhi dunia dengan pelangi warna-warni, sehingga ia akan melupakan segala derita rahasia kehidupan ini.
Cintaku padamu, wahai kekasih, akan tetap ada hingga akhir hidupku, dan setelah mati Tangan Tuhan akan mempersatukan kita kembali.
Aku tidak mengukur kerinduanku dengan sebuah tongkat yang berkilauan. Aku juga tidak mampu mengucapkan kedalamannya. Sebab cinta adalah kerinduan yang menahbiskan ukuran waktu.
Aku mencintai kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
Di dekat mereka terdapat sebuah batu, di mana terukir kalimat “Cinta telah menyatukan kami, lalu siapa yang dapat memisahkan kami? Kematian telah menjemput kami, lalu siapa yang dapat membawa kami kembali?.
Setelah kami dewasa, cinta tumbuh di antara kami sampai menjadi pemilik mutlak, yang kami layani dengan kasih sayang dari kedua hati kami. Cinta menghela kami kepadanya, dan kami memuliakan jiwa kami yang paling dalam, dan cinta merangkul kami.
Setiap orang pasti akan teringat akan cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari yang asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan di relung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di balik segala kepedihan misterinya.
Kasih, api cinta itu turun dari langit dalam berbagai bentuk dan rupa, namun pengaruh mereka di dunia adalah satu.
Cinta di antara roh seperti anggur dalam piala kristal, muncul menjadi air tetapi kebenaran adalah kehidupan.
Cinta adalah seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
Semoga artikel tentang Kata-kata Mutiara Cinta Romantis Terbaik ini bisa bermanfaat bagi kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi ibnoe Badawi Mazid
Rabu, 17 Juli 2013
Indahnya Cinta Karena Allah
“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri.”
Secara nalar pecinta dunia, bagaimana mungkin kita mengutamakan orang lain dibandingkan diri kita? Secara hawa nafsu manusia, bagaimana mungkin kita memberikan sesuatu yang kita cintai kepada saudara kita?
Pertanyaan tersebut dapat terjawab melalui penjelasan Ibnu Daqiiqil ‘Ied dalam syarah beliau terhadap hadits diatas (selengkapnya, lihat di Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyah).
(“Tidaklah seseorang beriman” maksudnya adalah -pen). Para ulama berkata, “yakni tidak beriman dengan keimanan yang sempurna, sebab jika tidak, keimanan secara asal tidak didapatkan seseorang kecuali dengan sifat ini.”
Maksud dari kata “sesuatu bagi saudaranya” adalah berupa ketaatan, dan sesuatu yang halal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i.
“…hingga dia mencintai bagi saudaranya berupa kebaikan sebagaimana dia mencintai jika hal itu terjadi bagi dirinya.”
Syaikh Abu Amru Ibnu Shalah berkata, “Hal ini terkadang dianggap sebagai sesuatu yang sulit dan mustahil, padahal tidaklah demikian, karena makna hadits ini adalah tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai bagi keislaman saudaranya sebagaimana dia mencintai bagi dirinya. Menegakkan urusan ini tidak dapat direalisasikan dengan cara menyukai jika saudaranya mendapatkan apa yang dia dapatkan, sehingga dia tidak turut berdesakan dengan saudaranya dalam merasakan nikmat tersebut dan tidak mengurangi kenikmatan yang diperolehnya. Itu mudah dan dekat dengan hati yang selamat, sedangkan itu sulit terjadi pada hati yang rusak, semoga Allah Ta’ala memaafkan kita dan saudara-saudara kita seluruhnya.”
Abu Zinad berkata, “Sekilas hadits ini menunjukkan tuntutan persamaan (dalam memperlakukan dirinya dan saudaranya), namun pada hakekatnya ada tafdhil (kecenderungan untuk memperlakukan lebih), karena manusia ingin jika dia menjadi orang yang paling utama, maka jika dia menyukai saudaranya seperti dirinya sebagai konsekuensinya adalah dia akan menjadi orang yang kalah dalam hal keutamaannya. Bukankah anda melihat bahwa manusia menyukai agar haknya terpenuhi dan kezhaliman atas dirinya dibalas? Maka letak kesempurnaan imannya adalah ketika dia memiliki tanggungan atau ada hak saudaranya atas dirinya maka dia bersegera untuk mengembalikannya secara adil sekalipun dia merasa berat.”
Diantara ulama berkata tentang hadits ini, bahwa seorang mukmin satu dengan yang lain itu ibarat satu jiwa, maka sudah sepantasnya dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana mencintai untuk dirinya karena keduanya laksana satu jiwa sebagaimana disebutkan dalam hadits yang lain:
“Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR. Muslim)
“Saudara” yang dimaksud dalam hadits tersebut bukan hanya saudara kandung atau akibat adanya kesamaan nasab/ keturunan darah, tetapi “saudara” dalam artian yang lebih luas lagi. Dalam Bahasa Arab, saudara kandung disebut dengan Asy-Asyaqiiq ( الشَّّقِيْقُ). Sering kita jumpa seseorang menyebut temannya yang juga beragama Islam sebagai “Ukhti fillah” (saudara wanita ku di jalan Allah). Berarti, kebaikan yang kita berikan tersebut berlaku bagi seluruh kaum muslimin, karena sesungguhnya kaum muslim itu bersaudara.
Jika ada yang bertanya, “Bagaimana mungkin kita menerapkan hal ini sekarang? Sekarang kan jaman susah. Mengurus diri sendiri saja sudah susah, bagaimana mungkin mau mengutamakan orang lain?”
Wahai saudariku -semoga Allah senantiasa menetapkan hati kita diatas keimanan-, jadilah seorang mukmin yang kuat! Sesungguhnya mukmin yang kuat lebih dicintai Allah. Seberat apapun kesulitan yang kita hadapi sekarang, ketahuilah bahwa kehidupan kaum muslimin saat awal dakwah Islam oleh Rasulullah jauh lebih sulit lagi. Namun kecintaan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya jauh melebihi kesedihan mereka pada kesulitan hidup yang hanya sementara di dunia. Dengarkanlah pujian Allah terhadap mereka dalam Surat Al-Hasyr:
“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar(ash-shodiquun). Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 8-9).
Dalam ayat tersebut Allah memuji kaum Muhajirin yang berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk memperoleh kebebasan dalam mewujudkan syahadat mereka an laa ilaha illallah wa anna muhammadan rasulullah. Mereka meninggalkan kampung halaman yang mereka cintai dan harta yang telah mereka kumpulkan dengan jerih payah. Semua demi Allah! Maka, kaum muhajirin (orang yang berhijrah) itu pun mendapatkan pujian dari Allah Rabbul ‘alamin. Demikian pula kaum Anshar yang memang merupakan penduduk Madinah. Saudariku fillah, perhatikanlah dengan seksama bagaimana Allah mengajarkan kepada kita keutamaan orang-orang yang mengutamakan saudara mereka. Betapa mengagumkan sikap itsar (mengutamakan orang lain) mereka. Dalam surat Al-Hasyr tersebur, Allah memuji kaum Anshar sebagai Al-Muflihun (orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat) karena kecintaan kaum Anshar terhadap kaum Muhajirin, dan mereka mengutamakan kaum Muhajirin atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka (kaum Anshar) sebenarnya juga sedang berada dalam kesulitan. Allah Ta’aala memuji orang-orang yang dipelihara Allah Ta’aala dari kekikiran dirinya sebagai orang-orang yang beruntung. Tidaklah yang demikian itu dilakukan oleh kaum Anshar melainkan karena keimanan mereka yang benar-benar tulus, yaitu keimanan kepada Dzat yang telah menciptakan manusia dari tanah liat kemudian menyempurnakan bentuk tubuhnya dan Dia lah Dzat yang memberikan rezeki kepada siapapun yang dikehendaki oleh-Nya serta menghalangi rezeki kepada siapapun yang Dia kehendaki.
Tapi, ingatlah wahai saudariku fillah, jangan sampai kita tergelincir oleh tipu daya syaithon ketika mereka membisikkan ke dada kita “utamakanlah saudaramu dalam segala hal, bahkan bila agama mu yang menjadi taruhannya.” Saudariku fillah, hendaklah seseorang berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi agamanya. Misalkan seorang laki-laki datang untuk sholat ke masjid, dia pun langsung mengambil tempat di shaf paling belakang, sedangkan di shaf depan masih ada tempat kosong, lalu dia berdalih “Aku memberikan tempat kosong itu bagi saudaraku yang lain. Cukuplah aku di shaf belakang.” Ketahuilah, itu adalah tipu daya syaithon! Hendaklah kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan agama kita. Allah Ta’ala berfirman:
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqoroh: 148).
Berlomba-lombalah dalam membuat kebaikan agama, bukan dalam urusan dunia. Banyak orang yang berdalih dengan ayat ini untuk menyibukkan diri mereka dengan melulu urusan dunia, sehingga untuk belajar tentang makna syahadat saja mereka sudah tidak lagi memiliki waktu sama sekali. Wal iyadzu billah. Semoga Allah menjaga diri kita agar tidak menjadi orang yang seperti itu.
Wujudkanlah Kecintaan Kepada Saudaramu Karena Allah
Mari kita bersama mengurai, apa contoh sederhana yang bisa kita lakukan sehari-hari sebagai bukti mencintai sesuatu bagi saudara kita yang juga kita cintai bagi diri kita…
Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam Ketika Bertemu
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim).
Pada hakekatnya ucapan salam merupakan do’a dari seseorang bagi orang lain. Di dalam lafadz salam “Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh” terdapat wujud kecintaan seorang muslim pada muslim yang lain. Yaitu keinginannya agar orang yang disapanya dengan salam, bisa memperoleh keselamatan, rahmat, dan barokah. Barokah artinya tetapnya suatu kebaikan dan bertambah banyaknya dia. Tentunya seseorang senang bila ada orang yang mendo’akan keselamatan, rahmat, dan barokah bagi dirinya. Semoga Allah mengabulkan do’a tersebut. Saudariku fillah, bayangkanlah! Betapa banyak kebahagiaan yang kita bagikan kepada saudara kita sesama muslim bila setiap bertemu dengan muslimah lain -baik yang kita kenal maupun tidak kita kenal- kita senantiasa menyapa mereka dengan salam. Bukankah kita pun ingin bila kita memperoleh banyak do’a yang demikian?! Namun, sangat baik jika seorang wanita muslimah tidak mengucapkan salam kepada laki-laki yang bukan mahromnya jika dia takut akan terjadi fitnah. Maka, bila di jalan kita bertemu dengan muslimah yang tidak kita kenal namun dia berkerudung dan kita yakin bahwa kerudung itu adalah ciri bahwa dia adalah seorang muslimah, ucapkanlah salam kepadanya. Semoga dengan hal sederhana ini, kita bisa menyebar kecintaan kepada sesama saudara muslimah. Insya Allah…
Bertutur Kata yang Menyenangkan dan Bermanfaat
Dalam sehari bisa kita hitung berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk sekedar berkumpul-kumpul dan ngobrol dengan teman. Seringkali obrolan kita mengarah kepada ghibah/menggunjing/bergosip. Betapa meruginya kita. Seandainya, waktu ngobrol tersebut kita gunakan untuk membicarakan hal-hal yang setidaknya lebih bermanfaat, tentunya kita tidak akan menyesal. Misalnya, sembari makan siang bersama teman kita bercerita, “Tadi shubuh saya shalat berjamaah dengan teman kost. Saya yang jadi makmum. Teman saya yang jadi imam itu, membaca surat Al-Insan. Katanya sih itu sunnah. Memangnya apa sih sunnah itu?” Teman yang lain menjawab, “Sunnah yang dimaksud teman anti itu maksudnya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Memang disunnahkan untuk membaca Surat Al-Insan di rakaat kedua shalat shubuh di hari Jum’at.” Lalu, teman yang bertanya tadi pun berkata, “Ooo… begitu, saya kok baru tahu ya…” Subhanallah! Sebuah makan siang yang berubah menjadi “majelis ilmu”, ladang pahala, dan ajang saling memberi nasehat dan kebaikan pada saudara sesama muslimah.
Mengajak Saudara Kita Untuk Bersama-Sama Menghadiri Majelis ‘Ilmu
Dari obrolan singkat di atas, bisa saja kemudian berlanjut, “Ngomong-ngomong, kamu tahu darimana kalau membaca surat Al-Insan di rakaat kedua shalat shubuh di hari Jum’at itu sunnah?” Temannya pun menjawab, “Saya tahu itu dari kajian.” Alhamdulillah bila ternyata temannya itu tertarik untuk mengikuti kajian, “Kalau saya ikut boleh nggak? Kayaknya menyenangkan juga ya ikut kajian.” Temannya pun berkata, “Alhamdulillah, insyaAllah kita bisa berangkat sama-sama. Nanti saya jemput anti di kost.”
Saling Menasehati, Baik Dengan Ucapan Lisan Maupun Tulisan
Suatu saat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya tentang aibnya kepada shahabat yang lain. Shahabat itu pun menjawab bahwa dia pernah mendengar bahwa ‘Umar radhiyallahu ‘anhu memiliki bermacam-macam lauk di meja makannya. Lalu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pun berkata yang maknanya ‘Seorang teman sejati bukanlah yang banyak memujimu, tetapi yang memperlihatkan kepadamu aib mu (agar orang yang dinasehati bisa memperbaiki aib tersebut. Yang perlu diingat, menasehati jangan dilakukan didepan orang banyak. Agar kita tidak tergolong ke dalam orang yang menyebar aib orang lain. Terdapat beberapa perincian dalam masalah ini -pen).’ Bentuk nasehat tersebut, bukan hanya secara lisan tetapi bisa juga melalui tulisan, baik surat, artikel, catatan saduran dari kitab-kitab ulama, dan lain-lain.
Saling Mengingatkan Tentang Kematian, Yaumil Hisab, At-Taghaabun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan), Surga, dan Neraka
Sangat banyak orang yang baru ingin bertaubat bila nyawa telah nyaris terputus. Maka, diantara bentuk kecintaan seorang muslim kepada saudaranya adalah saling mengingatkan tentang kematian. Ketika saudaranya hendak berbuat kesalahan, ingatkanlah bahwa kita tidak pernah mengetahui kapan kita mati. Dan kita pasti tidak ingin bila kita mati dalam keadaan berbuat dosa kepada Allah Ta’ala.
Saudariku fillah, berbaik sangkalah kepada saudari muslimah mu yang lain bila dia menasehati mu, memberimu tulisan-tulisan tentang ilmu agama, atau mengajakmu mengikuti kajian. Berbaik sangkalah bahwa dia sangat menginginkan kebaikan bagimu. Sebagaimana dia pun menginginkan yang demikian bagi dirinya. Karena, siapakah gerangan orang yang senang terjerumus pada kubangan kesalahan dan tidak ada yang mengulurkan tangan padanya untuk menariknya dari kubangan yang kotor itu? Tentunya kita akan bersedih bila kita terjatuh di lubang yang kotor dan orang-orang di sekeliling kita hanya melihat tanpa menolong kita…
Tidak ada ruginya bila kita banyak mengutamakan saudara kita. Selama kita berusaha ikhlash, balasan terbaik di sisi Allah Ta’ala menanti kita. Janganlah risau karena bisikan-bisikan yang mengajak kita untuk “ingin menang sendiri, ingin terkenal sendiri”. Wahai saudariku fillah, manusia akan mati! Semua makhluk Allah akan mati dan kembali kepada Allah!! Sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Kekal. Maka, melakukan sesuatu untuk Dzat Yang Maha Kekal tentunya lebih utama dibandingkan melakukan sesuatu sekedar untuk dipuji manusia. Bukankah demikian?.
Janji Allah Ta’Ala Pasti Benar !
Saudariku muslimah -semoga Allah senantiasa menjaga kita diatas kebenaran-, ketahuilah! Orang-orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan kemuliaan di Akhirat. Terdapat beberapa Hadits Qudsi tentang hal tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih).
Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.’”
Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya).
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih).
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihaat (artinya: “Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna.” Do’a ini diucapkan Rasulullah bila beliau mendapatkan hal yang menyenangkan). Allah Ta’aala menyediakan bagi kita lahan pahala yang begitu banyak. Allah Ta’aala menyediakannya secara cuma-cuma bagi kita. Ternyata, begitu sederhana cara untuk mendapat pahala. Dan begitu mudahnya mengamalkan ajaran Islam bagi orang-orang yang meyakini bahwa esok dia akan bertemu dengan Allah Rabbul ‘alamin sembari melihat segala perbuatan baik maupun buruk yang telah dia lakukan selama hidup di dunia. Persiapkanlah bekal terbaik kita menuju Negeri Akhirat. Semoga Allah mengumpulkan kita dan orang-orang yang kita cintai karena Allah di Surga Firdaus Al-A’laa bersama para Nabi, syuhada’, shiddiqin, dan shalihin. Itulah akhir kehidupan yang paling indah…
Semoga artikel tentang Indahnya Cinta Karena Allah ini bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita semua . Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
# Saya mohon maaf jika didalam artikel ini kurang lengkap atau salah dalam penulisan serta penjelasannya dan saya mohon masukannya dari Sahabat Goresan Mutiara Tanganku.
Maroji’:
- Terjemah Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyyah karya Ibnu Daqiiqil ‘Ied
- Terjemah Shahih Hadits Qudsi karya Syaikh Musthofa Al-’Adawi
- Sunan Tirmidzi.
Categories
- Akhlak (258)
- Al-Qur'an (135)
- Animasi Kartun (3)
- Arti Nama (1)
- Artikel (189)
- Banten (19)
- Buah-buahan ( Fruits ) (3)
- Cerpen Cinta Islami (29)
- Cerpen Inspiratif (114)
- Cerpen Islami (79)
- Cerpen Kehidupan (103)
- Cerpen Mengharukan (34)
- Cerpen Remaja (48)
- Cerpen Rohani (39)
- Cerpen Romantis (17)
- English (2)
- Hadits (111)
- Health ( Kesehatan ) (46)
- Herbal (23)
- Humor Sufi (4)
- Ilmu Fiqih (13)
- Indonesia (11)
- Kata Mutiara Kehidupan (5)
- Kata-kata Mutiara Bijak (6)
- Kata-kata Mutiara Cinta (4)
- Kata-Kata Mutiara Islami (4)
- Kisah 25 Nabi (35)
- Kisah Islami Jaman Rosulullah SAW (47)
- Kisah Para Wali (22)
- Kisah Sahabat Nabi (37)
- Kisah Teladan (120)
- Kuliner (21)
- Kumpulan Do'a-do'a (54)
- Motivasi (205)
- Muraja'a (202)
- Muslimah (109)
- Pantun (5)
- Pendidikan (266)
- Pengetahuan (131)
- Renungan Hati (210)
- Resep Hidup Bahagia (109)
- Sejarah (11)
- Surat (8)
- Unik (7)
Blog Archive
-
▼
2013
(229)
-
▼
Juli
(47)
- Kisah Sugianto Penjual Ginjal Demi Ijazah Anak
- Kota Serang
- Kota Tanggerang
- Kota Cilegon
- Kota Tangerang Selatan
- Kabupaten Lebak
- Kabupaten Pandeglang
- Kabupaten Serang
- Kabupaten Tangerang
- Kabupaten Serang 2
- Kabupaten Serang 3
- Kabupaten Serang 4
- Cara Membuat Nasi Uduk Enak dan Lezat
- Nasi Goreng Thailand
- Nasi Goreng Pattaya Spesial
- Nasi Goreng Spesial Ala Hawaii
- Nasi Goreng Spesial Ikan Asin
- Nasi Goreng Ayam Suwir
- Doraemon
- Nasi Goreng Ayam Suwir
- Nasi Goreng Nanas
- Nasi Goreng Spesial Pakai Sosis dan Kacang Polong
- Nasi Goreng Spesial Jamur Merang Pakai Udang
- Nasi Goreng Spesial Pakai Ayam dan Udang
- Nasi Goreng
- Minuman Segar Dingin Es Kacang Hijau
- Minuman Segar Dingin Es Campur Kacang Merah Rumput...
- Minuman Segar Dingin Es Kolak Aneka Kacang Ubi
- Minuman Segar Dingin Es Kacang Merah
- Resep Berbuka Puasa Kolak Biji Salak
- Telur Bistik
- Telur Balado Hijau
- Balado Telur
- Tanyakan Pada Hatimu
- Jika Bukan Untuk-Mu, Untuk Siapa?
- Sikap Ramah dan Lemah Lembut
- Saudariku… Kuingin Meraih Surga Bersamamu
- Indahnya Cinta Karena Allah
- Kata-Kata Mutiara Cinta Romantis Terbaik
- Kata-Kata Cinta Sejati Paling Indah
- Kata-kata Gombal Paling Gokil
- Pantun Cinta
- Pantun Lucu dan Gokil
- Pantun Nasehat
- Pantun Paling Romantis
- Pantun Gaul Paling Keren
- Pinang Aku dalam Taman Firdaus
-
▼
Juli
(47)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Popular Posts
-
NUN MATI dan TANWIN ketika bertemu Huruf HIJAIYYAH ( selain Huruf ALIF ) maka mempunyai 4 hukum yaitu : إظهار ( IZHAR ) إدغام ( ...
-
Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang ...
-
Menghilangkan ilmu hitam dalam tubuh ambil segelas air putih... kemudian baca surat Al-Isra' 45-46 (17x) terus tiupkan pa...
-
Goresa Mutiara Tanganku kali ini akan berbagi informasi tentang Wisata Ziarah di Provinsi Banten .. Provinsi Banten memiliki bany...
-
Apa itu Hauqolah ?... Hauqolah merupakan singkatan dari ungkapan la haula wa la quwwata illaa billahi. Dalam bahasa Arab, dising...
-
Melahirkan adalah proses dimana seorang bayi lahir dari dalam perut ibunya. Sungguh itu adalah perjuangan yang amat panjang da...
-
Buah Nona (Annona reticulate) Rasanya manis, teksturnya lembut, serasa berpasir ketika dikulum lidah. Bentuk buahnya mirip ...
-
Perjalanan Maulana Hasanuddin menuju Banten Pada Suatu hari Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati berucap k...
-
Dari segi pembentukannya, kata dapat digolongkan dalam: 1 ) kata dasar, dan 2 ) kata berimbuhan. Kata Dasar adalah satuan terkec...
-
KH. Tubagus Muhammad Falak bin KH. Tubagus Abbas adalah seorang kyai kharismatik yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lin...