SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN TANGERANG
Berdasarkan
Po No. 34/2604 yang menyangkut pemindahan Jakarta Ken Yaskusyo ke
Tangerang, maka Panitia Hari Jadi Kabupaten Tangerang menetapkan
terbentuknya pemerintahan di Kabupaten Tangerang. Sebab itu , kelahiran
pemerintahan daerah ini adalah pada tanggal 27 Desember 1943.
Selanjutnya penetapan ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II
Kabupaten Tangerang Nomor 18 Tahun 1984 tertanggal 25 Oktober 1984.
Maka, secara resmi Kabupaten Tangerang terbentuk pada tanggal 27
Desember 1943.
Pertumbuhan perekonomian
Kabupaten Tangerang sebagai daerah lintasan dan berdekatan dengan
Ibukota Negara Jakarta melesat pesat. Apalagi setelah diterbitkannya
Inpres No.13 Tahun 1976 tentang pengembangan Jabotabek, di mana
kabupaten Tangerang menjadi daerah penyanggah DKI Jakarta.
Tanggal
28 Pebruari 1993 terbit UU No. 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota
Tangerang. Berdasarkan UU ini wilayah Kota Administratif Tangerang
dibentuk menjadi daerah otonomi Kota Tangerang, yang lepas dari
Kabupaten Tangerang. Berkaitan itu terbit pula Peraturan Pemerintah No.
14 Tahun 1995 tentang pemindahan Ibu kota Kabupaten Dati II Tangerang
dari Wilayah Kotamadya Dati II Tangerang ke Kecamatan Tigaraksa.
Akhirnya,
pada awal tahun 2000, pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang pun di
pindahkan Bupati H. Agus Djunara ke Ibukota Tigaraksa. Pemindahan ini
dinilai strategis dalam upaya memajukan daerah karena bertepatan dengan
penerapan otonomi daerah, diberlakukannya perimbangan keuangan pusat dan
daerah, adanya revisi pajak dan retribusi daerah, serta terbentuknya
Provinsi Banten.
KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten
Tangerang yang memiliki luas wilayah 959,6 kilometer memiliki penduduk
sebanyak 2.838.621 Jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki
sebesar 1.454.914 jiwa sedangkan perempuan 1.383.707. Kabupaten
Tangerang di sebelah Utara berbatasan dengan laut jawa, wilayah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bogor, wilayah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang dan di wilayah Timur berbatasan
dengan Kota Tangerang. Kabupaten Tangerang memiliki 29 Kecamatan, 28
Kelurahan dan 246 Desa. Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan
penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar
bekerja pada sektor industri. Dalam kenyataannya sektor industri lebih
banyak menyerap lapangan pekerjaan dibanding sektor-sektor lainnya.
Pada
tahun 2006, Persentase angkatan kerja juga masih didominasi kalangan
laki-laki sebesar 66,4% sedangkan perempuan hanya 33,6%. Dari angka ini
laki-laki yang bekerja mencapai 80,1% dan perempuan hanya 23,9%. Namun
untuk persentase yang menganggur atau mencari pekerjaan dari kalangan
laki-laki juga lebih besar dibanding perempuan, yaitu 51% berbanding
49%. Sebaliknya persentase bukan angkatan kerja didominasi perempuan,
dimana mayoritas sebagai pengurus rumah tangga yaitu sebesar 47,6%
dibanding 0,6% namun yang sekolah sedikit lebih besar laki-laki yaitu
23,6% dan perempuan sebesar 19,6%. Selain itu, penduduk Kabupaten
Tangerang juga bermatapencaharian sebagai petani, khususnya di wilayah
Utara.
SOSIAL BUDAYA
Masyarakat
Kabupaten Tangerang memiliki kultur budaya campuran Betawi dan
Priangan. Masyarakat Kabupaten Tangerang berbahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah. Ada juga bahasa
Jawa yang merupakan bahasa pendatang dari luar Kabupaten Tangerang yang
umumnya para pekerja di kawasan industri Kabupaten Tangerang.
Sampai
dengan tahun 2002, dari 651.254 KK yang ada di Kabupaten Tangerang,
mereka yang dikategorikan sebagai penduduk pra sejahtera sebanyak
105.245 KK, sejahtera I sebanyak 156.953 KK, sejahtera II sebanyak
206.040 KK, sejahtera III sebanyak 130.356 KK dan sejahtera III Plus
sebanyak 52.660 KK.
Masyarakat Kabupaten
Tangerang termasuk masyarakat yang dinamis dan gemar akan kesenian.
Karakter kesenian yang ada di Kabupaten Tangerang adalah perpaduan
antara seni budaya Betawi dan Priangan. Beberapa kesenian yang
berkembang sampai saat ini adalah Seni Musik Gambang Keromong dan Tari
Cokek yang merupakan tarian pergaulan yang banyak berkembang di kawasan
Teluknaga dan Kosambi.
POTENSI PARIWISATA
Kabupaten
Tangerang memiliki beragam tempat wisata, diantaranya wisata pantai
dadap yang terletak di teluknaga sekaligus berbatasan langsung dengan
Ibu Kota Jakarta, pantai pulau cangkir yang terletak di Kecamatan Kronjo
terdapat tempat penziarahan atau makam keramat pangeran jaga lautan.
Para wisatawan selain hendak menikmati alam pantai juga berziarah ke
makam tersebut, pantai tanjung kait terletak di Kecamatan Mauk juga
banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, dan pantai tanjung
pasir yang menyediakan resort dan tempat pemancingan alam. Selain itu,
Kabupaten Tangerang juga terkenal dengan tempat wisata rekreasi dan
belanja di Citra Raya Kecamatan Cikupa. Para wisatawan dapat menemukan
berbagai tempat perbelanjaan di kawasan Citra Raya Kecamatan Cikupa.
Pengembangan
pariwisata di Kabupaten Tangerang khususnya untuk wisata alam dan
wisata budaya belum dikelola secara Profesional dengan skala usaha
industri kepariwisataan. Kabupaten Tangerang memiliki garis pantai
sepanjang 51 km merupakan peluang bagi para investor yang bergerak
dibidang kepariwisataan dan pengembangan industri.
Berikut ini adalah tempat wisata di Tangerang yang menarik dan dapat anda kunjungi untuk menghabiskan waktu jika sedang liburan.
1. Bendungan Air Pintu Sepuluh
Bendungan Air Pintu Sepuluh merupakan nama populer dari Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego yang berada di Kelurahan Koang Jaya, Kec. Karawaci, Tangerang. Bendungan Air Pintu Sepuluh ini terletak di sebelah kanan jalan ketika Anda sedang menuju Masjid Pintu Seribu yang berjarak sekitar 3,2 km ke arah ke barat daya.
2. Taman Wisata Tanjung Kait
Berikut ini adalah tempat wisata di Tangerang yang menarik dan dapat anda kunjungi untuk menghabiskan waktu jika sedang liburan.
1. Bendungan Air Pintu Sepuluh
Bendungan Air Pintu Sepuluh merupakan nama populer dari Bendungan Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego yang berada di Kelurahan Koang Jaya, Kec. Karawaci, Tangerang. Bendungan Air Pintu Sepuluh ini terletak di sebelah kanan jalan ketika Anda sedang menuju Masjid Pintu Seribu yang berjarak sekitar 3,2 km ke arah ke barat daya.
2. Taman Wisata Tanjung Kait
3. Taman Wisata Tanjung Pasir
Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir merupakan tempat Penyeberangan
menuju Pulau Seribu Setelah Anda melewati gapura Selamat Datang Di Desa
Tanjung Pasir, kira-kira sekitar 200 m jalannya rusak dan banyak
lubangnya serta melewati rumah-rumah penduduk setempat.
4. Tanah Suci Tanara
4. Tanah Suci Tanara
5. Keramat Tiga Raks
Kawasan wisata ini hampir mirip dengan Sangeh,Bali karena banyak monyet
liarnya dan Menurut kepercayaan dari sebagian orang, Monyet liar yang
berada di kawasan ini adalah jelmaan dari manusia yang melakukan
pesugihan
6. Masjid Al-Adzom
7. Masjid Pintu Seribu
Masjid Pintu Seribu atau Nurul Yakin ini ada di klip video adzan maghrib Trans TV, masjid yang memiliki 1000 pintu.
8. Pulau Cangkir
Pulau Cangkir berbentuk cangkir dan menurut sebagian orang pulau ini
terbentuk dari cangkir yang digunakan oleh para wali ketika sedang
melakukan pertemuan kemudian terjatuh dilautan sehingga membentuk sebuah
pulau yg disebut dengan nama pulau Cangkir, disini juga terdapat makam
Pangeran Jaga Samudra ato Jaga Lautan.
Tempat Wisata di Tangerang yang Lainnya :
Tempat Wisata di Tangerang yang Lainnya :
- Jembatan Pelengkung
- Kelenteng Boen Hay Bio
- Kelenteng Boen San Bio
- Kelenteng Boen Tek Bio
- Kelenteng Sampo Tay Jin
- Kelenteng Tjo Soe Kong
- Monumen Lengkong
- Museum Benteng Heritage
- Patung Proklamator Soekarno-Hatta
- Situ Gede
- Taman Buaya Tanjung Pasir
- Marcopolo Water Adventure
- Masjid Kali Pasir
- Ocean Park Water Adventure BSD City
- Pantai Tanjung Burung
- Situ Bulakan
- Situ Cipondoh
Kunjungi Website Resmi Kabupaten Tangerang http://tangerangkab.go.id/
0 komentar:
Posting Komentar