LETAK GEOGRAFIS
Kota Cilegon terletak antara 105º54’05” -
106º05’11” Bujur Timur dan 5º52’24” - 6º04’07” Lintang Selatan. Dengan
luas 175,50 Km², Kota Cilegon memiliki 8 kecamatan dan 43 kelurahan.
Kota Cilegon mempunyai batas-batas wilayah :
Sebelah Utara : Kecamatan Bojonegara Kab. Serang
Sebelah Timur : Kecamatan Kramatwatu Kab. Serang
Sebelah Selatan : Kecamatan Anyer dan Kecamatan Mancak Kab. Serang
Sebelah Barat : Selat Sunda
Kota
Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa
dengan Pulau Sumatera. dilalui beberapa sungai antara lain Kahal,
Tompos, sehang, Gayam, Medek, Sangkanila, Cikuasa, Sumur Wuluh, Grogol,
Cipangurungan dan Kali Cijalumpang. Diantara sebelas sungai tersebut
kali Grogol merupakan yang terbesar dan hampir semuanya bermuara di
Selat Sunda. Selain beberapa sungai, di Kota Cilegon juga terdapat
sebuah waduk yang cukup luas yakni Waduk Krenceng yang membelah Desa
Lebak Denok, Kebon Sari di Kecamatan Ciwandan dan merupakan sumber air
PDAM yang dialirkan ke rumah tangga untuk sebagian wilayah di Kota
Cilegon. Kota Cilegon terdiri dari delapan kecamatan dan 43 kelurahan,
dengan ruas jalan sepanjang 280,20 km, beriklim tropis dengan temperatur
berkisar antara 21,1ºC – 34,1ºC dengan curah hujan rata-rata 114 mm per
bulan dengan topografi berbukit.
MORFOLOGI DAN FISIOLOGI
Secara
umum keadaan morfologi Kota Cilegon terbagi atas tiga kelompok besar
yaitu morfologi mendatar, morfologi perbukaitan landai - sedang, dan
morfologi perbukitan terjal. Kota Cilegon memiliki fisik wilayah yang
bervariasi baik ditinjau dari ketinggian maupun lereng. Morfologi
dataran pada umumnya terdapat di wilayah timur kota dan di wilayah
pantai barat kota. Morfologi perbukitan landai - sedang terdapat di
wilayah tengah kota. Morfologi perbukitan terjal terdapat di sebagian
wilayah utara dan sebagian kecil wilayah selatan kota.
Wilayah
dataran merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian kurang dari 500
meter di atas permukaan laut (dpl), sampai wilayah pantai yang mempunyai
ketinggian 0-1,0 meter di atas permukaan laut. Wilayah perbukitan
terletak pada wilayah yang mempunyai ketinggian minimum 50 meter diatas
permukaan laut (dpl). Di bagian utara Kecamatan Pulomerak, wilayah
Puncak Gunung Gede memiliki ketinggian maksimum 551 meter di atas
permukaan laut (dpl).
PENGGUNAAN LAHAN
Dilihat
dari pola penggunaan lahan, secara umum lahan di wilayah Kota Cilegon
awalnya berorientasi pada kegiatan pertanian. Namun, sejalan dengan
perkembangan Kota Cilegon, pembangunan secara fisik berlangsung pesat
sehingga terbentuk kegiatan-kegiatan dengan jenis penggunaan lahan baru
dan menggeser jenis penggunaan lahan sebelumnya, sehingga gambaran Kota
Cilegon pada saat ini bercirikan perkotaan dan pedesaan.
Dengan
adanya kegiatan perindustrian yang cukup mendominasi Kota Cilegon, maka
berdampak pula pada perubahan penggunaan lahan yang ada terutama
bertambahnya penggunaan lahan untuk pemukiman.
Pemanfaatan
lahan di Kota Cilegon sebagian besar masih berupa lahan tegalan
(39,74%), dan lahan untuk pemukiman (23,62%). Pemanfaatan lahan lainnya
terdiri atas pertanian (17,24 %), industri (15,44%), kehutanan (1,50 %),
perkebunan (0,57 %), rawa (0,06 %), dan lain-lain (1,82%).
Kunjungi Website Resmi Kota Cilegon http://www.cilegon.go.id
0 komentar:
Posting Komentar