skip to main |
skip to sidebar
Tersebutlah, seorang wanita asal Timur Tengah yang tidak hanya sholehah namun juga terkenal akan kesabaran dan ketabahan atas segala ujian yang menimpa dirinya selama 15 tahun.
Saat itu, wanita sholehah baru saja melangsungkan acara pernikahannya dengan seorang lelaki sholeh yang tidak pernah dia sentuh dan lihat sebelumnya. Mereka berjodoh pun tidak melalui proses pacaran, sebagaimana umum dilakukan wanita dan pria jaman sekarang. Wanita ini begitu paham akan dosa-dosa bila bersentuhan dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Ia sangat menjaga martabatnya dan selalu menutup aurat karena semata kepada Allah.
Ketika tiba malam pertama dan keduanya sudah berkumpul disebuah ruang dapur untuk jamuan makam malam (sebelum melangkah ke tahap 'khusus dalam kamar'), mereka pun bermesra terlebih dahulu di meja makan sambil menyantap hidangan pembuka.
Ada kemesraan dan kehangatan yang terpancar dari pasangan yang sedang menikmati masa-masa indah sebagai pengantin baru. Mereka saling bercengkrama, tersipu malu dan saling melempar pujian.
Namun tiba-tiba, disaat mereka sedang melayari kemesraan, dari luar mendengar suara ketukan pintu tanda bahwa ada seseorang yang mungkin hendak bertamu. Dengan gusarnya si suami wanita solehah itu bangun dengan menggebrak kakinya ke lantai dan dengan amarah dia berkata, “Siapa tamu yang sangat mengganggu ini?”
Istrinya juga terkejut dan berlari menuju pintu lalu bertanya sambil melongo, “Siapa?”.
Orang dari balik pintu lalu menjawab, “Saya..saya seorang pengemis mau minta sedikit makanan, saya sangat lapar”.
Buru-buru sang istri menyampaikan kabar itu kepada suaminya yang sedang dongkol, “dia pengemis, mau minta sedikit makanan”.
Amarah si suami semakin memuncak, “hanya gara-gara pengemis ini kemesraan kita jadi terganggu, padahal kita sedang menikmati malam pertama?”.
Si suami yang sedang dirasuki amarah ini langsung menghampiri si pengemis dan tanpa pikir panjang menghajar si pengemis dengan brutal. Ada suara mengaduh dan rintihan menyayat yang keluar dari mulut si pengemis yang sedang kelaparan tersebut.
Sambil menahan sakit, lapar yang melilit perutnya dan luka sekujur tubuh, si pengemis lalu terseok-seok pergi dengan hati yang luka.
Tanpa merasa bersalah, si suami dari istri yang solehah itu kembali lagi menemui istrinya didalam kamar pengantin, tapi masih dengan emosi yang merasuki dirinya. Dia menganggap kedatangan si pengemis telah merusak suasana romantisme yang sedang dia nikmati dengan istrinya di malam pertama yang sakral.
Namun entah mengapa, tidak ada angin dan hujan, tidak ada penyebab apa-apa, tiba-tiba suami ini menggelepar didalam kamar seperti kerasukan (teumamong). Dia memegang kepalanya dan sekujur badannya seakan terhimpit dengan sangat keras yang membuat dia meraung-raung menahan sakit. Dia berlarian kesana kemari sambil menjerit-jerit kesakitan, dia meraung-raung dan membuat istrinya panik luar biasa.
Entah mengapa, setelah kerasukan itu, si suaminya pergi tak jelas rimbanya dan meninggalkan istrinya seorang diri dirumah tanpa dikunjungi lagi selama belasan tahun. Suaminya telah meninggalkan istrinya itu tanpa alasan yang jelas. Namun wanita solehah ini melalui semua prahara yang menimpa dirinya dengan kesabaran tinggi dan menyerahkan semua msalah itu kepada Allah SWT.
Tak terasa 15 tahun sudah berlalu peristiwa kerasukan yang menimpa suaminya itu dan selama itu pula dia menghabiskan hari-harinya seorang diri dirumah. Wanita ini betul-betul menjaga marwahnya.
Tiba-tiba seorang pria alim datang meminangnya dan dia menerima pinangan tersebut lalu melangsungkan pernikahan.
Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang telah disajikan, persis seperti yang pernah dia lakukan dengan suaminya yang pertama yang telah meninggalkan dirinya dalam waktu yang cukup lama, sehingga hilang hak-haknya sebagai istri.
Saat mereka mendengar suara ketukan dari pintu depan, sang suami berkata pada istrinya, “Pergilah bukakan pintunya”.
Si istri menuju pintu dan bertanya, “Siapa?”.
“Pengemis, mau minta sesuap nasi”, kata tamu tersebut dari luar.
Si istri buru-buru menemui suaminya, “seorang pengemis, dia meminta sesuap nasi untuk makan”.
“Panggil dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang”. perintah suaminya.
Istrinya dengan cekatan langsung bergegas menyiapkan hidangan, lalu membukakan pintu lalu mempersilahkan si pengemis untuk makan.
Tapi tiba-tiba si istri itu menemui suaminya sambil menangis tersedu.
“Ada apa, mengapa menangis? Apa yang terjadi? Apakah pengemis itu menghinamu?” tanya suaminya keheranan
Dengan linangan air mata, istrinya menjawab dengan menahan sesak didada, “Tidak”.
“Dia mengganggumu?”, tanya suaminya lagi.
“Tidak”.
“Dia menyakitimu?”, tanya suami sekali lagi.
Lalu istrinya masih menjawab, “Tidak”.
“Lalu mengapa engkau menangis wahai istriku?”,
Dengan menahan rasa sesak didada, akhirnya istrinya menjawab dengan terbata-bata, “pengemis yang duduk diruang tamu dan menyantap hidangan adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu. Pada malam penganti itu, ada pengemis datang dan suamiku memukulinya dengan kasar. Setelah itu dia kesurupan dan menjerit-jerit lalu menemuiku dengan tangan didadanya yang sakit. Aku mengira dia diganggu jin atau kesurupan. lalu dia lari meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini, ternyata dia sekarang menjadi pengemis.”
Tiba-tiba suaminya ikut menangis.
Istrinya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”
“Taukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu itu?”
“Siapa dia?”, tanya sang istri.
“Sesungguhnya...pengemis itu adalah aku sendiri”, suaminya menjelaskan dengan uraian air mata.
Suasana berubah menjadi haru-biru. Keduanya tidak menyangka mengalami kisah yang begitu dramatis. Suami pertamanya mendapat akhir yang begitu tragis.
Sesungguhnya Allah sangat murka kepada orang yang tega berbuat kejam terhadap hamba_Nya yang sedang mengalami penderitaan. Allah telah membalas suami pertama dari istri sholehah itu dengan kehinaan, dan memuliakan pengemis yang didzalimi itu menjadi suami dari istri yang sholehah dan tawadhu.
Ambillah sari dari kisah menyentuh ini agar menjadikan kita sebagai sosok yang dermawan.hati nurani untuk saling membantu meringankan penderitaan kaum fakir miskin, anak yatim piatu dll.
Mereka hanya butuh kasih sayang, perhatian dari kita. Kehadiran mereka, adalah ujian bagi kita, sejauh mana mata hati dan jiwa kemanusiaan kita memperlakukan mereka.
Semoga Allah senantiasa menjaga iman Islam kita hingga selamat dari sejak didunia hingga akhirat dan berkumpul ditempat yang dirahmati Allah, bersama dengan orang-orang yang pernah kita bantu dengan ikhlas.
Semoga kisah tentang Suami Pertamaku Kini Seorang Pengemis ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Selasa, 05 Agustus 2014
Suami Pertamaku Kini Seorang Pengemis
Tersebutlah, seorang wanita asal Timur Tengah yang tidak hanya sholehah namun juga terkenal akan kesabaran dan ketabahan atas segala ujian yang menimpa dirinya selama 15 tahun.
Saat itu, wanita sholehah baru saja melangsungkan acara pernikahannya dengan seorang lelaki sholeh yang tidak pernah dia sentuh dan lihat sebelumnya. Mereka berjodoh pun tidak melalui proses pacaran, sebagaimana umum dilakukan wanita dan pria jaman sekarang. Wanita ini begitu paham akan dosa-dosa bila bersentuhan dengan lelaki yang bukan muhrimnya. Ia sangat menjaga martabatnya dan selalu menutup aurat karena semata kepada Allah.
Ketika tiba malam pertama dan keduanya sudah berkumpul disebuah ruang dapur untuk jamuan makam malam (sebelum melangkah ke tahap 'khusus dalam kamar'), mereka pun bermesra terlebih dahulu di meja makan sambil menyantap hidangan pembuka.
Ada kemesraan dan kehangatan yang terpancar dari pasangan yang sedang menikmati masa-masa indah sebagai pengantin baru. Mereka saling bercengkrama, tersipu malu dan saling melempar pujian.
Namun tiba-tiba, disaat mereka sedang melayari kemesraan, dari luar mendengar suara ketukan pintu tanda bahwa ada seseorang yang mungkin hendak bertamu. Dengan gusarnya si suami wanita solehah itu bangun dengan menggebrak kakinya ke lantai dan dengan amarah dia berkata, “Siapa tamu yang sangat mengganggu ini?”
Istrinya juga terkejut dan berlari menuju pintu lalu bertanya sambil melongo, “Siapa?”.
Orang dari balik pintu lalu menjawab, “Saya..saya seorang pengemis mau minta sedikit makanan, saya sangat lapar”.
Buru-buru sang istri menyampaikan kabar itu kepada suaminya yang sedang dongkol, “dia pengemis, mau minta sedikit makanan”.
Amarah si suami semakin memuncak, “hanya gara-gara pengemis ini kemesraan kita jadi terganggu, padahal kita sedang menikmati malam pertama?”.
Si suami yang sedang dirasuki amarah ini langsung menghampiri si pengemis dan tanpa pikir panjang menghajar si pengemis dengan brutal. Ada suara mengaduh dan rintihan menyayat yang keluar dari mulut si pengemis yang sedang kelaparan tersebut.
Sambil menahan sakit, lapar yang melilit perutnya dan luka sekujur tubuh, si pengemis lalu terseok-seok pergi dengan hati yang luka.
Tanpa merasa bersalah, si suami dari istri yang solehah itu kembali lagi menemui istrinya didalam kamar pengantin, tapi masih dengan emosi yang merasuki dirinya. Dia menganggap kedatangan si pengemis telah merusak suasana romantisme yang sedang dia nikmati dengan istrinya di malam pertama yang sakral.
Namun entah mengapa, tidak ada angin dan hujan, tidak ada penyebab apa-apa, tiba-tiba suami ini menggelepar didalam kamar seperti kerasukan (teumamong). Dia memegang kepalanya dan sekujur badannya seakan terhimpit dengan sangat keras yang membuat dia meraung-raung menahan sakit. Dia berlarian kesana kemari sambil menjerit-jerit kesakitan, dia meraung-raung dan membuat istrinya panik luar biasa.
Entah mengapa, setelah kerasukan itu, si suaminya pergi tak jelas rimbanya dan meninggalkan istrinya seorang diri dirumah tanpa dikunjungi lagi selama belasan tahun. Suaminya telah meninggalkan istrinya itu tanpa alasan yang jelas. Namun wanita solehah ini melalui semua prahara yang menimpa dirinya dengan kesabaran tinggi dan menyerahkan semua msalah itu kepada Allah SWT.
Tak terasa 15 tahun sudah berlalu peristiwa kerasukan yang menimpa suaminya itu dan selama itu pula dia menghabiskan hari-harinya seorang diri dirumah. Wanita ini betul-betul menjaga marwahnya.
Tiba-tiba seorang pria alim datang meminangnya dan dia menerima pinangan tersebut lalu melangsungkan pernikahan.
Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang telah disajikan, persis seperti yang pernah dia lakukan dengan suaminya yang pertama yang telah meninggalkan dirinya dalam waktu yang cukup lama, sehingga hilang hak-haknya sebagai istri.
Saat mereka mendengar suara ketukan dari pintu depan, sang suami berkata pada istrinya, “Pergilah bukakan pintunya”.
Si istri menuju pintu dan bertanya, “Siapa?”.
“Pengemis, mau minta sesuap nasi”, kata tamu tersebut dari luar.
Si istri buru-buru menemui suaminya, “seorang pengemis, dia meminta sesuap nasi untuk makan”.
“Panggil dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang”. perintah suaminya.
Istrinya dengan cekatan langsung bergegas menyiapkan hidangan, lalu membukakan pintu lalu mempersilahkan si pengemis untuk makan.
Tapi tiba-tiba si istri itu menemui suaminya sambil menangis tersedu.
“Ada apa, mengapa menangis? Apa yang terjadi? Apakah pengemis itu menghinamu?” tanya suaminya keheranan
Dengan linangan air mata, istrinya menjawab dengan menahan sesak didada, “Tidak”.
“Dia mengganggumu?”, tanya suaminya lagi.
“Tidak”.
“Dia menyakitimu?”, tanya suami sekali lagi.
Lalu istrinya masih menjawab, “Tidak”.
“Lalu mengapa engkau menangis wahai istriku?”,
Dengan menahan rasa sesak didada, akhirnya istrinya menjawab dengan terbata-bata, “pengemis yang duduk diruang tamu dan menyantap hidangan adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu. Pada malam penganti itu, ada pengemis datang dan suamiku memukulinya dengan kasar. Setelah itu dia kesurupan dan menjerit-jerit lalu menemuiku dengan tangan didadanya yang sakit. Aku mengira dia diganggu jin atau kesurupan. lalu dia lari meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini, ternyata dia sekarang menjadi pengemis.”
Tiba-tiba suaminya ikut menangis.
Istrinya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”
“Taukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu itu?”
“Siapa dia?”, tanya sang istri.
“Sesungguhnya...pengemis itu adalah aku sendiri”, suaminya menjelaskan dengan uraian air mata.
Suasana berubah menjadi haru-biru. Keduanya tidak menyangka mengalami kisah yang begitu dramatis. Suami pertamanya mendapat akhir yang begitu tragis.
Sesungguhnya Allah sangat murka kepada orang yang tega berbuat kejam terhadap hamba_Nya yang sedang mengalami penderitaan. Allah telah membalas suami pertama dari istri sholehah itu dengan kehinaan, dan memuliakan pengemis yang didzalimi itu menjadi suami dari istri yang sholehah dan tawadhu.
Ambillah sari dari kisah menyentuh ini agar menjadikan kita sebagai sosok yang dermawan.hati nurani untuk saling membantu meringankan penderitaan kaum fakir miskin, anak yatim piatu dll.
Mereka hanya butuh kasih sayang, perhatian dari kita. Kehadiran mereka, adalah ujian bagi kita, sejauh mana mata hati dan jiwa kemanusiaan kita memperlakukan mereka.
Semoga Allah senantiasa menjaga iman Islam kita hingga selamat dari sejak didunia hingga akhirat dan berkumpul ditempat yang dirahmati Allah, bersama dengan orang-orang yang pernah kita bantu dengan ikhlas.
Semoga kisah tentang Suami Pertamaku Kini Seorang Pengemis ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Categories
- Akhlak (258)
- Al-Qur'an (135)
- Animasi Kartun (3)
- Arti Nama (1)
- Artikel (189)
- Banten (19)
- Buah-buahan ( Fruits ) (3)
- Cerpen Cinta Islami (29)
- Cerpen Inspiratif (114)
- Cerpen Islami (79)
- Cerpen Kehidupan (103)
- Cerpen Mengharukan (34)
- Cerpen Remaja (48)
- Cerpen Rohani (39)
- Cerpen Romantis (17)
- English (2)
- Hadits (111)
- Health ( Kesehatan ) (46)
- Herbal (23)
- Humor Sufi (4)
- Ilmu Fiqih (13)
- Indonesia (11)
- Kata Mutiara Kehidupan (5)
- Kata-kata Mutiara Bijak (6)
- Kata-kata Mutiara Cinta (4)
- Kata-Kata Mutiara Islami (4)
- Kisah 25 Nabi (35)
- Kisah Islami Jaman Rosulullah SAW (47)
- Kisah Para Wali (22)
- Kisah Sahabat Nabi (37)
- Kisah Teladan (120)
- Kuliner (21)
- Kumpulan Do'a-do'a (54)
- Motivasi (205)
- Muraja'a (202)
- Muslimah (109)
- Pantun (5)
- Pendidikan (266)
- Pengetahuan (131)
- Renungan Hati (210)
- Resep Hidup Bahagia (109)
- Sejarah (11)
- Surat (8)
- Unik (7)
Blog Archive
-
▼
2014
(162)
-
▼
Agustus
(26)
- Kisah Isteri Seorang Tukang Bangunan
- Nasehat Untuk Wanita Sebelum Menikah
- Suami Pertamaku Kini Seorang Pengemis
- Kerang Mutiara
- Kisah Malaikat Izroil Mencabut Nyawanya Sendiri
- Ternyata Tak Sama
- Sifat-Sifat Buruk Wanita Yang Harus Di Jauhi
- 15 Amalan Untuk Mendatangkan Malaikat di Bulan Ram...
- Kumpulan Pandangan Cinta Dalam Islam
- Dia Hanya Lelaki Akhir Zaman
- Pelukan Terakhir, Sang Anak Yatim Piatu
- Cukuplah Surga Hanya Sampai di Hatimu Karena Niatm...
- Syair Do'a Abu Nawas - Al I’tiraf ( Sebuah Pengaku...
- Jika Esok Tak Pernah Datang
- Annisa, Gadis Kecil Yang Sholehah
- Syahid Selepas Mengucapkan Syahadah
- Menahan Lapar Semalaman Karena Menghormati Tamu
- Bidadari Untuk Umar r. a
- Kubur Berkata-kata
- Merpati Tak Pernah Ingkar Janji
- Taubatnya Seorang Laki-laki Pendosa Ditangan Puter...
- Untuk Sebuah Hati Yang Tak Bisa Ku Janjikan Apa-apa
- Kisah Mengharukan Nenek Penjual Tempe
- Rosulullah SAW dan Pengemis Buta
- Kisah Malaikat Jibril dan Mikail Menangis
- Kuteguhkan Hati Untuk Tetap Memilihmu
-
▼
Agustus
(26)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Popular Posts
-
NUN MATI dan TANWIN ketika bertemu Huruf HIJAIYYAH ( selain Huruf ALIF ) maka mempunyai 4 hukum yaitu : إظهار ( IZHAR ) إدغام ( ...
-
Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang ...
-
Menghilangkan ilmu hitam dalam tubuh ambil segelas air putih... kemudian baca surat Al-Isra' 45-46 (17x) terus tiupkan pa...
-
Goresa Mutiara Tanganku kali ini akan berbagi informasi tentang Wisata Ziarah di Provinsi Banten .. Provinsi Banten memiliki bany...
-
Apa itu Hauqolah ?... Hauqolah merupakan singkatan dari ungkapan la haula wa la quwwata illaa billahi. Dalam bahasa Arab, dising...
-
Melahirkan adalah proses dimana seorang bayi lahir dari dalam perut ibunya. Sungguh itu adalah perjuangan yang amat panjang da...
-
Buah Nona (Annona reticulate) Rasanya manis, teksturnya lembut, serasa berpasir ketika dikulum lidah. Bentuk buahnya mirip ...
-
Perjalanan Maulana Hasanuddin menuju Banten Pada Suatu hari Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati berucap k...
-
Dari segi pembentukannya, kata dapat digolongkan dalam: 1 ) kata dasar, dan 2 ) kata berimbuhan. Kata Dasar adalah satuan terkec...
-
KH. Tubagus Muhammad Falak bin KH. Tubagus Abbas adalah seorang kyai kharismatik yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lin...
0 komentar:
Posting Komentar