skip to main |
skip to sidebar
Merdeka.com - Nenek Marni (72), wanita tuna wisma yang tiap hari keliling Jakarta untuk jualan tisu dan beberapa barang kebutuhan lainnya patut dicontoh. Meski cuma berpenghasilan tak lebih dari Rp 30 ribu per hari dari jualan dagangannya, wanita ini gemar bersedekah.
Jumat malam (3/4) sekitar pukul 19.00 WIB di sekitar Mall Ambassador, wanita renta yang jalan sudah sempoyongan ini malah tampak menyumbang dua pengemis yang dia temui. Beberapa uang receh ribuan dia sumbangkan ke dua pengemis yang justru tampak lebih sehat dan lebih muda dibanding dirinya.
"Sama-sama orang miskin harus saling membantu," cerita Nenek Marni saat ditemui merdeka.com, Jumat malam.
Nenek Marni saat itu tidak sedang jalan-jalan ke Mall Ambassador. Melainkan dirinya sedang jualan berbagai barang seperti tisu, pasta gigi, lotion pencegah nyamuk, minyak angin, sabun mandi, rokok, dan beberapa kebutuhan lainnya di sekitar mal. Barang-barang dagangannya itu dia taruh di dalam plastik kresek ukuran sedang. Tak banyak dagangan yang dia bawa.
"Daripada meminta-minta," ujarnya singkat.
Ditanya kok bisa-bisanya memberi uang ke pengemis padahal dia juga tak punya apa-apa, Nenek Marni dengan tersenyum menjawab. "Kita kan sama-sama susah," ujarnya.
Sebagai penjual tisu dan barang-barang lainnya, Nenek Marni cuma dapat omzet sekitar Rp 60-70 ribu per hari. Berapa keuntungannya per hari? Tak lebih dari Rp 20-30 ribu per hari.
Di Jakarta, Nenek Marni mengaku cuma numpang kepada orang-orang yang mau ditumpangi. Sehingga tiap malam tak tentu dia menginap di mana. "Sekarang nginap di rumah Ibu Asiyah di Setiabudi, nginep semalam," imbuhnya.
Wanita yang cuma bisa jalan pelan-pelan ini menuturkan, dirinya cuma bisa berdo'a kepada Tuhan agar tetap bisa bekerja menghidupi dirinya tanpa tergantung pada orang lain.
"Saya tiap sholat berdo'a kepada Allah, semoga terus sehat biar bisa bekerja," ujarnya sambil berkaca-kaca.
Semoga Kisah tentang Belajar Hidup dari Nenek Marni ( Tak Perlu Kaya Untuk Saling Membantu ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Senin, 06 April 2015
Belajar Hidup dari Nenek Marni ( Tak Perlu Kaya Untuk Saling Membantu )
Merdeka.com - Nenek Marni (72), wanita tuna wisma yang tiap hari keliling Jakarta untuk jualan tisu dan beberapa barang kebutuhan lainnya patut dicontoh. Meski cuma berpenghasilan tak lebih dari Rp 30 ribu per hari dari jualan dagangannya, wanita ini gemar bersedekah.
Jumat malam (3/4) sekitar pukul 19.00 WIB di sekitar Mall Ambassador, wanita renta yang jalan sudah sempoyongan ini malah tampak menyumbang dua pengemis yang dia temui. Beberapa uang receh ribuan dia sumbangkan ke dua pengemis yang justru tampak lebih sehat dan lebih muda dibanding dirinya.
"Sama-sama orang miskin harus saling membantu," cerita Nenek Marni saat ditemui merdeka.com, Jumat malam.
Nenek Marni saat itu tidak sedang jalan-jalan ke Mall Ambassador. Melainkan dirinya sedang jualan berbagai barang seperti tisu, pasta gigi, lotion pencegah nyamuk, minyak angin, sabun mandi, rokok, dan beberapa kebutuhan lainnya di sekitar mal. Barang-barang dagangannya itu dia taruh di dalam plastik kresek ukuran sedang. Tak banyak dagangan yang dia bawa.
"Daripada meminta-minta," ujarnya singkat.
Ditanya kok bisa-bisanya memberi uang ke pengemis padahal dia juga tak punya apa-apa, Nenek Marni dengan tersenyum menjawab. "Kita kan sama-sama susah," ujarnya.
Sebagai penjual tisu dan barang-barang lainnya, Nenek Marni cuma dapat omzet sekitar Rp 60-70 ribu per hari. Berapa keuntungannya per hari? Tak lebih dari Rp 20-30 ribu per hari.
Di Jakarta, Nenek Marni mengaku cuma numpang kepada orang-orang yang mau ditumpangi. Sehingga tiap malam tak tentu dia menginap di mana. "Sekarang nginap di rumah Ibu Asiyah di Setiabudi, nginep semalam," imbuhnya.
Wanita yang cuma bisa jalan pelan-pelan ini menuturkan, dirinya cuma bisa berdo'a kepada Tuhan agar tetap bisa bekerja menghidupi dirinya tanpa tergantung pada orang lain.
"Saya tiap sholat berdo'a kepada Allah, semoga terus sehat biar bisa bekerja," ujarnya sambil berkaca-kaca.
Semoga Kisah tentang Belajar Hidup dari Nenek Marni ( Tak Perlu Kaya Untuk Saling Membantu ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Categories
- Akhlak (258)
- Al-Qur'an (135)
- Animasi Kartun (3)
- Arti Nama (1)
- Artikel (189)
- Banten (19)
- Buah-buahan ( Fruits ) (3)
- Cerpen Cinta Islami (29)
- Cerpen Inspiratif (114)
- Cerpen Islami (79)
- Cerpen Kehidupan (103)
- Cerpen Mengharukan (34)
- Cerpen Remaja (48)
- Cerpen Rohani (39)
- Cerpen Romantis (17)
- English (2)
- Hadits (111)
- Health ( Kesehatan ) (46)
- Herbal (23)
- Humor Sufi (4)
- Ilmu Fiqih (13)
- Indonesia (11)
- Kata Mutiara Kehidupan (5)
- Kata-kata Mutiara Bijak (6)
- Kata-kata Mutiara Cinta (4)
- Kata-Kata Mutiara Islami (4)
- Kisah 25 Nabi (35)
- Kisah Islami Jaman Rosulullah SAW (47)
- Kisah Para Wali (22)
- Kisah Sahabat Nabi (37)
- Kisah Teladan (120)
- Kuliner (21)
- Kumpulan Do'a-do'a (54)
- Motivasi (205)
- Muraja'a (202)
- Muslimah (109)
- Pantun (5)
- Pendidikan (266)
- Pengetahuan (131)
- Renungan Hati (210)
- Resep Hidup Bahagia (109)
- Sejarah (11)
- Surat (8)
- Unik (7)
Blog Archive
-
▼
2015
(174)
-
▼
April
(17)
- Couplet Prayer and Hope on the day of My birthday
- Kehidupan Zuhud Nabi Muhammad SAW
- Dahsyatnya Tenaga Do'a
- Belajar Hidup dari Nenek Marni ( Tak Perlu Kaya Un...
- 10 Golongan Manusia Yang Tidak Masuk Surga
- 5 Amalan Pembuka Pintu Surga
- 10 Khasiat Basmalah
- 38 Keutamaan Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW ...
- 7 Dosa yang Membinasakan
- 7 Amalan Pembuka Pintu Rezeki
- Nama - nama Surga dan Calon Penghuninya Menurut Al...
- 7 Amalan Sunnah Untuk Kebahagiaan Dunia - Akhirat
- 10 Adab Ketika Buang Hajat
- 51 Keutamaan Dzikir
- 21 Perkara Yang Membatalkan Amalan Seseorang
- Walimatul Haml ( Tingkepan )
- Amalan - amalan Perisai Api Neraka
-
▼
April
(17)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Popular Posts
-
NUN MATI dan TANWIN ketika bertemu Huruf HIJAIYYAH ( selain Huruf ALIF ) maka mempunyai 4 hukum yaitu : إظهار ( IZHAR ) إدغام ( ...
-
Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang ...
-
Menghilangkan ilmu hitam dalam tubuh ambil segelas air putih... kemudian baca surat Al-Isra' 45-46 (17x) terus tiupkan pa...
-
Goresa Mutiara Tanganku kali ini akan berbagi informasi tentang Wisata Ziarah di Provinsi Banten .. Provinsi Banten memiliki bany...
-
Apa itu Hauqolah ?... Hauqolah merupakan singkatan dari ungkapan la haula wa la quwwata illaa billahi. Dalam bahasa Arab, dising...
-
Melahirkan adalah proses dimana seorang bayi lahir dari dalam perut ibunya. Sungguh itu adalah perjuangan yang amat panjang da...
-
Buah Nona (Annona reticulate) Rasanya manis, teksturnya lembut, serasa berpasir ketika dikulum lidah. Bentuk buahnya mirip ...
-
Perjalanan Maulana Hasanuddin menuju Banten Pada Suatu hari Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati berucap k...
-
Dari segi pembentukannya, kata dapat digolongkan dalam: 1 ) kata dasar, dan 2 ) kata berimbuhan. Kata Dasar adalah satuan terkec...
-
KH. Tubagus Muhammad Falak bin KH. Tubagus Abbas adalah seorang kyai kharismatik yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lin...
0 komentar:
Posting Komentar