Barangsiapa melepaskan tali kendali lidahnya, maka
syetanpun akan memperdayanya dari segala penjuru, sehingga menggiringnya
menuju tepian jurang, kemudian menjatuhkannya sampai ke dasar.
Hal ini disebabkan karena lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan keka firan bisa tampak melalui lihad (syahadat).
Hal ini disebabkan karena lidah mempunyai pengaruh yang sangat besar. Keimanan dan keka firan bisa tampak melalui lihad (syahadat).
Untuk itu mari kita perhatikan beberapa dalil berikut :
1. Dari Mu'adz, dari Rasulullah bersabda,"Dan tiadalah yang menelungkupkan wajah atau batang hidung manusia ke dalam api neraka, melainkan karena ulah lidahnya." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim, shahih)
2. Tiadalah suatu perkataan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS Qaf: 18).
3. Dari Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi berkata,aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang paling anda takutkan terhadap diri saya?" Beliau bersabda, "Ini." sambil memegang lidahnya. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Hakim dan Ad Darimi, shahih)
4. Dari Uqbah bin Amir berkata, "Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau bersabda, "Peliharalah lidahmu." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Mubarak, shahih)
5. Beliau bersabda pula,Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Dari Abu Hurairah, bahwasanya ia mendengar Rasulullah bersabda, Sesungguhnya, seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang jelas (ia anggap biasa); ternyata hal itu membuat ia tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh dari pada jarak timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, Demi Allah, tiada tuhan yang pantas disembah selain Dia. Tiada sesuatu pun yang lebih pantas untuk dipenjara lebih lama,(kecuali) dari lidahku. Beliau juga berkata,Wahai lidah, berkatalah yang baik, kamu akan beruntung. Dan Diamlah dari yang buruk, (maka) kamu akan selamat, sebelum kamu menyesal.
8. Dari Abu Darda' berkata : "Berlakulah adil terhadap dua telinga dari lidah. Dijadikan untuk anda dua telinga dan satu lidah, supaya anda lebih banyak mendengar daripada berbicara."
Setelah kita mengetahui beberapa dalil diatas, sekarang marilah kita menjaga lisan/lidah kita (termasuk tulisan dalam dunia maya/internet), karena seringan-ringannya bencana lidah yaitu berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaidah.
Semoga artikel Tentang Racun Hati ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Amin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
Sebelumnya < Racun Hati : Banyak Memandang
0 komentar:
Posting Komentar