Di sebuah desa di kaki bukit Gunung Malu, Liuzhou di provinsi Guangxi, China tinggalah seorang anak kecil bernama Ah Long. Dia adalah seorang anak korban pengucilan dari orang-orang sekitar. Kedua orang tuanya telah meninggal pada tahun 2008 dan 2010 karena penyakit AIDS yang diderita keduanya. Ia adalah seorang bocah berumur jagung, usianya masih 6 tahun namun harus rela hidup sendiri tanpa keluarga dan kedua orang tua.
Ah Long dikucilan oleh orang sekitar karena keturunan darah AIDS dari kedua orang tuanya. Kebanyakan orang-orang sekitar takut mendekat dan bersahabat dengannya. Satu-satunya kawan setia Ah Long hanyalah seorang anjing bernama Lao Hei.
Karena penyakitnya itu, Ah Long sering dikucilkan dari orang sekitar bahkan hampir tidak ada orang yang peduli kepadanya. Pihak sekolah tidak mau menerimanya lagi, bahkan para orang tua murid sepakat akan mencelakainya apabila Ah Long muncul ke sekolah dan bermain dengan anak - anak mereka.
Bahkan dokterpun enggan mengobatinya apabila Ah Long kecil sakit, penderitaan anak itu bertambah ketika Departemen Kesejahteraan juga tidak mau mengurus anak tersebut. Biro sipil setempat menyediakan dana sebesar 70 yuan per bulan atau sekitar Rp. 90.000 perbulan. jumlah ini tidak cukup untuk anak kecil seumur Ah Long untuk hidup. Ah Long menjalani kehidupan sendiri hanya ditemani sahabat setianya anjing yang bernama Lao Hei.
Pemerintah China pun ikut bersimpati dengan ikut membantu mendirikan sebuah rumah amal dikota Liuzhou setuju untuk mengurusnya. Ah Long juga mendapat perhatian dari orang - orang yang baik hati. Ah Long pun dibangunkan rumah baru tepat di sebelah rumahnya yang lama dengan dua kamar tidur, satu ruang keluarga dan satu toilet.
Betapa kerasnya hidup yang dialami oleh Ah Long, dengan umur yang seharusnya masih bermain dengan teman sebayanya, ia harus rela menjalani peliknya kehidupan. Apalagi dengan pengucilan dari orang-orang sekitar. Mungkin dia akan bertanya-tanya, "Apa salahku?. Mengapa kau lakukan semua ini?"
Ah Long adalah korban dari anak yang dilahirkan dengan mengidap HIV yang diturunkan oleh orang tuanya. Semoga engkau selalu tabah menjalani hidup Ah Long. Insya Allah. Tuhan akan selalu melindungimu.
Semoga Kisah Tentang Karena AIDS, Hidupku Kini Hanya Sendiri ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu penngetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
0 komentar:
Posting Komentar