بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Jika kita berbicara tentang telaga, mungkin yang akan terbayang di benak kita adalah tentang keindahannya. Airnya yang jernih kebiruan, pepohonan yang hijau dan rindang di sekitarnya, kicauan burung-burung yang membelah langit di atas telaga, dan keindahan lain yang dapat kita temui di sekitar telaga. Itulah keindahan telaga di dunia.
Tahukah Engkau, di Hari Akhir Nantipun Akan Ada Telaga?
Berita tentang keberadaan telaga di hari akhir ini telah dijelaskan jauh hari oleh Rosulullah SAW. Tentu saja sebagai muslim yang baik, kita harus mengimani hal ini meskipun akal kita tak mampu menjangkaunya. Pembahasan mengenai telaga di hari akhir berkaitan dengan keimanan terhadap hari akhir. Karena itu, ketundukan terhadap nash-nash syar’i harus lebih didahulukan daripada pemikiran akal semata.
Setiap Nabi Memiliki Telaga (Haudh)
Lafazh al-haudh ( الحوض ) secara bahasa adalah al-jam’u (kumpulan), dikatakan menghimpun (mengumpulkan) air, lalu ditempatkan pada suatu wadah apabila telah terkumpul. Kadang-kadang dimaknai dengan wadah air. Secara syar’i (terminologi), makna al-haudh adalah telaga air yang turun dari sungai surga pada hari kiamat yang diperuntukkan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rosulullah SAW bersabda :
“ Sesungguhnya aku telah mendahului kalian menuju al-haudh…” (HR. Bukhari dan Muslim dari sahabat Sahl bin Sa’d).
Saudaraku, perlu kita ketahui bahwa setiap Nabi ‘alaihimus shalaatu wa sallam memiliki telaga. Namun telaga Rosulullah SAW adalah yang paling besar, paling mulia, paling indah, dan paling banyak pengikutnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW yang artinya :
“ Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga, mereka membanggakan diri, siapa di antara mereka yang paling banyak peminumnya (pengikutnya). Dan aku berharap, akulah yang paling banyak pengikutnya.” (HR. Tirmidzi)
Karakteristik Telaga Rosulullah SAW
Sahabat ... Rosulullah SAW telah menceritakan tentang ciri-ciri telaga beliau kepada kita. Ketahuilah, telaga Rosulullah SAW adalah telaga yang paling indah di antara telaga-telaga Nabi lainnya. Dan telaga tersebut diperuntukkan untuk kita, umat Nabi Muhammad SAW. Karena itulah kita patut bergembira akan hal itu.
Telaga Rosulullah SAW airnya lebih putih dari susu. Rasanya lebih manis daripada madu. Lebih harum dari minyak kasturi. Panjangnya sama dengan lebarnya, yaitu satu bulan perjalanan. Gayung/gelasnya bagaikan bintang di langit dalam jumlah dan indahnya. Telaga Rosulullah memiliki dua saluran yang dihubungkan ke surga, yaitu ke sungai al-Kautsar. Barangsiapa yang minum seteguk air darinya, maka tidak akan kehausan lagi selamanya.
Rosulullah SAW bersabda :
“ Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan, airnya lebih putih daripada susu, aromanya lebih harum daripada kesturi, bejananya sebanyak bintang di langit, siapa yang minum darinya, ia tidak akan merasa haus selamanya.” (HR. Bukhari)
Lalu, dimanakah letak haudh? Ulama berbeda pendapat tentang letak haudh, apakah setelah atau sebelum shirath (jembatan yang dibentangkan di atas Neraka Jahannam yang akan dilewati umat manusia menuju Surga sesuai amal perbuatan mereka).
Imam Qurthubi mengatakan bahwa haudh terletak sebelum manusia meniti shirath, tepatnya di padang makhsyar. Dalilnya adalah ada sebagian orang yang ingin ke haudh, namun ia diusir darinya. Sedang Imam Bukhari berpendapat bahwa letak haudh adalah setelah shirath. Walllahu Ta’ala a’lam, pendapat yang terkuat adalah pendapat Imam Qurthubi.
Orang-Orang yang Diusir dari Telaga
Sungguh indah telaga Rosulullah SAW. Namun tahukah engkau saudaraku, bahwa tidak semua umat Rosulullah SAW bisa minum dari telaga beliau. Akan ada orang-orang yang diusir dari telaga beliau.
Siapakah mereka?
Rosulullah SAW bersabda :
"Aku akan berada di atas telagaku nanti di akhirat menunggu siapa-siapa yang datang kepadaku. lalu didatangkan kepadaku beberapa orang dari ummatku. Aku berkata : Mereka itu ummatku. Lalu dikatakan kepadaku : Kamu (Muhammad) tidak tahu kalau mereka itu telah menyelisihi sunnahmu." (HR. Bukhari No. 7048 dan Muslim No. 2293)
Sungguh akan ada yang terusir dari telaga di antara umat Muhammad. Celakalah orang yang menambah-nambah [berbuat bid'ah] dalam agama setelah Nabi meninggal dunia.
Salah satu golongan manusia yang akan diusir dari telaga Rosulullah SAW adalah orang-orang yang mengganti-ganti syari’at yang telah Rosulullah ajarkan. Maka hendaknya kita berhati-hati akan hal ini. Kerjakanlah ibadah hanya yang Rosulullah SAW lakukan dan ajarkan kepada umatnya. Periksalah setiap amal ibadah kita, sesuaikah dengan tuntunan Nabi SAW? Tanyalah diri kita ketika hendak melakukan sebuah ibadah, apakah ibadah tersebut sesuai dengan syari’at yang dibawa oleh Rosulullah SAW? Adakah dalil yang memerintahkannya? Karena setiap amal ibadah hukum asalnya adalah haram dikerjakan, kecuali jika ada dalil yang mensyariatkannya.
Imam Qurthubi mengatakan bahwa ulama berpendapat setiap orang yang murtad dan ahlu bid’ah adalah orang yang terusir dari telaga. Yang paling keras pengusirannya adalah yang paling jauh dan menyimpang dari ajaran.
Termasuk di dalamnya adalah orang yang berbuat Dzolim dan menutupi kebenaran, memusuhi dan menghina orang-orang yang membela kebenaran, serta orang-orang yang mengikuti hawa nafsu dan bid’ah.
Adapun orang-orang munafik, akan disikapi sebagaimana sikap yang nampak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengajaknya ke telaga, lalu disingkapkan tabir mereka sehingga diketahui bahwa mereka kafir. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Menjauhlah kalian! ”
* Dikenali dari Bekas Wudhu
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah SAW bersabda :
“ (Panjang sisi) telagaku lebih jauh jaraknya antara Ailah dan ‘Adn (keduanya adalah nama tempat), lebih putih dari salju, lebih manis daripada madu yang dicampur susu, bejana-bejananya lebih banyak dari jumlah bintang-bintang, dan aku benar-benar akan menghalangi manusia darinya sebagaimana seorang yang menghalangi unta milik orang lain dari telaganya. Para shahabat bertanya, “ Ya Rasulullah, apakah engkau mengenali kami waktu itu?” Kemudian Rosulullah SAW menjawab, “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat yang lain. Kalian datang kepadaku dengan anggota wudhu yang putih bersinar dari bekas wudhu”. (HR. Muslim)
Demikianlah saudaraku, sedikit pembahasan tentang telaga Rosulullah. Semoga kita dapat berkunjung ke telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meminum airnya yang lebih putih dari susu, lebih harum dari kasturi, dan lebih manis dari madu. Aamiin ya Mujibas Saailin.
Semoga Artikel tentang Telaga Rosulullah SAW ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin
* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
0 komentar:
Posting Komentar