Minggu, 20 September 2015

~ Akhirnya Ku Memilihmu ~


Ya Allah andai semua layak bagi kami,
Cukupkanlah permohonan kami dengan ridho_MU,
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai dikala dekat,

Saling menjaga kehormatan dikala jauh.
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia.
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah sempurnakanlah kebahagian kami..
dengan menjadikan perubahan ini sebagai ibadah kepada_MU.
dan bukti ketaatan serta cinta kami kepada Sunnah Rasul_MU.

Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini,
telah berhimpun dalam cinta pada_MU.
telah berjumpa dalam taat pada_MU.
telah bersatu dalam dakwah_M.,
telah berpadu dalam membela syari’at_MU.

Kokohkanlah Yaa Allah ikatannya,
Kekalkanlah cintanya,
tunjukanlah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini,
dengan Nur Cahaya_Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan pada_MU,

Dan keindahan bertawakal pada_MU.
Nyalakanlah hati kami dengan ma’rifat pada_MU.
Matikanlah dia dalam syahid di jalan_MU.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung
dan sebaik-baik penolong.



Aamiin Ya Rabbal’aalamiin ........


Ku yakin dengan pilihan hati ini dan Ku percaya dengan apa yang dipandang mata, bahwa memang kau wanita yang selama ini ku Cari dan ku Cinta. Cinta adalah anugerah yang telah Allah turunkan kepada setiap makhluk-Nya termasuk kepada kita berdua, agar kita saling menyayangi dan mencintai satu sama lain. Dengan cinta hidup bisa bahagia, namun tanpa cinta hiduppun akan terasa hampa. Dengan cinta pula kita bisa melihat keindahan-keindahan dunia dan Dengan cinta pula hidup kita menjadi lebih bermakna.

Aku memang bukan seorang yang sempurna, namun dengan ketulusan hati untuk mencintaimu ini ku yakin bisa membahagiakanmu.

Wahai kasih ... Ketahuilah hanya satu nama yang tersimpan dalam hati ini dan satu nama yang selalu ada dalam benak pikiranku dan nama itu adalah namamu.

Aku mencintaimu dengan ketulusan hatiku dan aku memilihmu dengan dengan segenap jiwa & ragaku, tanpa ada keraguan untuk menjadikanmu sebagai seorang Istri dan Ibu bagi anak-anaku nanti.

* Aku Mencintaimu Neng ... Amelia Febri


- 23 Mei 2015 -

Sejuta Kesedihan Hanya Perlu Satu Tetes Air Mata



Hidup tak selalu indah ...

Langit tak selalu cerah ...
Suram malam tak berbintang ...
Itulah lukisan alam ...

Benar, hidup tidaklah selalu indah, ada saja ujian yang datang menghampiri setiap manusia, Disanalah manusia akan ditempa, ibarat manusia itu hanya sepotong besi, maka ujian akan menjadikan dia menjadi sebilah pedang, pedang yang tajam yang dibawa seorang kesatria pemberani ...

Bukankah besi harus dipukul, dibakar, dipukul lagi, dibakar lagi, dipukul lagi, dibakar lagi hingga ia menjadi pedang sejati. Besi tidak akan menjadi pedang hanya dengan di elus - elus saja.

Ujian menjadikan kita semmakin merasa lemah, merasa sangat tidak berdaya, dan ingin menyerah dan menggantungkan semua permasalahan kita pada Yang Maha Kuat, mencurhatkan berlembar - lembar kesedihan kita pada'Nya ditengah keheningan malam.

Dikala malam sunyi sepi ...
Bani insan tenggelam dalam mimpi ...

Musafir yang malang ini, pergi membasuh diri untuk menghadap'Mu oh Tuhan ...

Lemah lututku berdiri ...
Dihadapan'Mu tangisanku keharuan ...
Hamba yang lemah serta hina ...
Engkau terima jua mendekati ...
Dibawah duli Kebesaran'Mu ...

Tuhan, hamba belum pasti ...
Bagaimana penerimaan'Mu dikala mendengarkan pengaduanku ...
Ku yakin Kau tak mungkiri dalam wahyu yang Kau Nuzulkan ...
Kau berjanji menerima pengaduanku ...

Dan ...
Kau berjanji sudi mengampunkanku dari segala dosa yang kulakukan ...
Ampunan'Mu Tuhan lebih besar dari kesalahan insan ...

Hamba yakin dengan keampunan'Mu Tuhan ...
Bukan tidak Ridha, cuma hendak mengadu pada'Mu ...
Tempat hamba kembali nanti disana ...

Subhanallah ... Sungguh indah penciptaan Allah ... Sebuah air bening pelepas segala kegundahan dan kesedihan... Tidaklah Allah ciptakan semuanya dengan sia - sia, kadang kita meremehkan air mata ini. Kita anggap "Cengeng" bila menangis, kita anggap gagah kalau bersikap tegar tanpa air mata.

Bukankah kita terlahir dengan tangisan, dengan air mata??? Air yang menjadi penguat setiap kita merasa lemah... Bukankah setelah menangis kita merasa lega, bukankah setelah menangis kita merasa lebih ringan, bhakan air mata ini bisa membentengi kita dari panas api neraka ketika kita mengeluarkannya dalam rangka menyadari dan menginsafi segala dosa dan kesalahan kita??

Menangislah, kadang manusia terlalu sombong tuk menangis ...
Lalu untuk apa air mata tlah tercipta ...
Bukan hanya bahagia yang tercipta didunia ...

Sahabat, menangislah bila permasalahan sudah tidak sanggup kau pikirkan, menangislah bila permasalahan sudah sangat menyesakkan dadamu, menangislah bila kau sudah mulai kehilangan senyum ceriamu, menangislah seperti bayi - bayi dimalam hari, tapi kuatlah seperti singa - singa di siang hari ...

Karena air mata itu sangat hebat, lihat dia kecil tapi sanggup menanggung sejuta kesedihan kita... Setelah selesai menangis, tersenyumlah sebentar, tersenyumlah yang lebar, tersenyumlah yang tulus, dan siaplah menjadi pedang yang tajam... Pedang yang lebih kuat, dan pedang yang lebih hebat ...

Jadilah rumput yang lemah lembut... Tak luruh dipukul ribut ...
Bagai karang didasar lautan... Tak terusik di landa badai ...

Suburkanlah sifat sabar didalam jiwa kita ...




           Semoga Artikel tentang Sejuta Kesedihan Hanya Perlu Satu Tetes Air Mata ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Sabtu, 12 September 2015

Jika Aku Menikah, Izinkanlah Aku Menikahinya Karena-Mu Ya Allah





Ketika hati ini telah jatuh dalam lembah bernama cinta ..
Ketika virus-virusnya telah meracuni dan menyebar kesuluruh jiwa ..
Maka “antibodi” bernama akal sehat telah terkalahkan begitu saja ..
Segala cara dan upaya dilakukan untuk menunjukkan kepada sang pujaan hati ..
Bahwa “ INILAH CINTA ... ”

Cinta yang di anugrahkan oleh Rabb kita ..
Cinta yang indah ..
Cinta yang tulus ..
Cinta yang tidak akan lengkang oleh waktu, ya karena cinta memang yang begitu ‘Sempurna’...”


Dear Ayah dan Bunda ..
Tanpa terasa... sudah sekian lama aku hidup bersama kalian ..
Hidup dalam naungan cinta dan kasih sayang yang tiada henti bersama kalian ..
Bersama saudara-saudarku.. kakak dan adik ..
Adalah sebuah karunia yang terindah dalam hidupku ..

Dari kalian aku tahu ..
Apa itu baik, ... dan apa itu buruk ..
Dari kalian pula, ... aku belajar berjalan ..
Dan bertahan dalam kerasnya roda kehidupan ..

Cinta dan kasih sayang yang kalian tanamkan ..
Telah mampu menunjukan pada diriku ..
Bahwa hidup dengan cinta itu sangatlah indah ..
Sangat berwarna ..

Ayah dan Bunda ..
Saat detik jam berdetak untuk kesekian kalinya ..
Aku tersadar ... Bahwa aku kini bukan “lelaki kecil” kalian lagi ..
Kata orang aku sudah beranjak dewasa ... Benarkah????

Entah mengapa ..
Aku mulai merasakan ada yang berubah pada diriku ..
Fisikku ... kepribadianku ... sifatku ... bahkan perasaanku ..

Ketika ada seseorang datang dan memberikan perhatian padaku ..
Aku merasa berbeda ..
Ada debar-debar aneh dalam hatiku ..

Ketika dia menyapaku ... aku sangat senang dan tersipu ..
Namun ketika dia menghilang ... aku merasakan gundah yang luar biasa ..
Terkadang ... hati ini merajuk ..
Ingin rasanya mendapat perhatian lebih darinya ..
Bukan berarti perhatian dari kalian tidak memuaskanku ..
Tapi entahlah ... sepertinya perhatian yang dia berikan padaku terasa “berbeda” dari yang kalian berikan ..
Terasa lebih indah ..
Aku sering marah bila sikapnya terlalu cuek padaku ..
Sering menangis manakala dia mengacuhkan dan menyakiti perasaanku ..

Bunda ..
Aku tidak tau.. apa yang terjadi pada diriku saat ini ??
Apa ada yang salah dengan diriku??

Benarkah aku telah jatuh hati padanya??
Benarkah virus merah jambu itu telah membuat hatiku “sakit” seperti ini ...??
Apa dulu bunda merasakan apa yang aku rasakan sekarang?

Aku tidak tahu ..
Bagimana aku harus mengatur perasaanku ..
Semua cinta dan sayang yang ada dalam hatiku ini muncul tanpa aku memintanya ..

Aku tau ..
Mungkin aku belumlah pantas memupuk rasa ini ..
Tapi aku ini hanya lelaki biasa yang terkadang tidak mampu menolaknya ..
Aku seperti dirimu bunda ..
Yang tersenyum manakala senang ..
Yang menangis manakala sedih ..
Dan marah manakala kecewa ..

Aku ingin belajar hidup sepertimu ..
Belajar mencintai pasangan seumur hidupku ..
Belajar mencintai dan menyayangi anak-anakku kelak ..

Ayah dan Bundaku tercinta ..
Bolehkah aku mengajukan sebuah permintaan padamu??

Ijinkan aku menikah ..

Ijinkan aku memupuk perasaan dalam hatiku ini ..

Ijinkan aku untuk mencintainya dan menyayanginya dengan cara yang syar’i ..

Ijinkan aku hidup bersama orang yang ku cintai ..

Rasanya aku tidak sanggup ..
untuk membuang jauh-jauh perasaan yang ada dalam hatiku ini ..
Aku begitu mencintainya ..
Begitu mengharapkanya ..
Tapi aku tidak bisa menunjukkanya ..
Kecuali bila aku telah resmi memilikinya ..
Karena itulah jalan yang halal ..
Jalan yang diridhoi Alloh bagi hambanya yang saling mencinta ..
Jalan yang disamping kanan-kirinya terhampar limpahan pahala ..

Aku sadar ..
Aku memang masih muda ..
Bahkan mungkin ..
kalian masih menganggapku “lelaki kecil” manja dan kekanak-kanakan ..
Tapi ... apakah usai itu adalah patokan kedewasaan Ayah??
Apa usia muda itu suatu kesalahan untuk berumah tangga Bunda??

Aku ingin belajar tentang kehidupan ..
Aku ingin belajar lebih dalam mengenal cinta dan sayang ..
Aku ingin belajar lebih dewasa ..
Aku ingin belajar berumah tangga ..

Permintaanku hanya satu ..

Kepercayaan ...

Agar aku yakin .. Bahwa aku bisa menjadi seorang suami yang baik sepertimu ayahku ...
Juga bisa menjadi ayah teladan bagi anak-anakku kelak .. Semoga ... :)

“ Ketika mulut tak sanggup mengungkap ... biarkanlah hati yang bicara ..”

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah kelak mahar calon istriku, seindah mahar Ummu Sulaim pada Abu Thalhah ?
“ Cukuplah keislamanmu menjadi maharnya ”

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah aku bisa sebijak Ali pada istrinya Fatimah?

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah aku akan sebahagia dan setegar Ali ?

Yang menjadikan Fatimah sebagai satu-satunya bidadari baginya ?
Hidup seperti Ali bin Abi Thalib yang fakir namun pemberani ?
Terkadang hanya makan sekali sehari dan itupun sebuah roti yang sangat keras ketika dinikmati?

Jika nanti aku menikah ..
Akankah aku seistimewa Rasul Mu?
Ketika, Rasulullah berkata pada Aisyah ..
“ Duhai Aisyah ... ya Khumaira ... engkau adalah istriku dunia akhirat ”

Jika nanti aku menikah ...
Siap dan sanggupkah aku melepas Imam dalam hidupku ini berjibaku dalam tuntutan dakwah dan tak banyak waktu untuk memanjakanku?

Jika nanti aku menikah ..
Akankah cinta ini akan bisa terbagi dengan adil?
Agar Rabb-ku tak merasa cemburu padaku?

Jika nanti aku menikah ...
Sanggupkah aku menjadi bertahan bersama bidadariku Menyusuri lautan kehidupan ..
Meski gelombang tak berhenti membuat layar ini terombang-ambing ..
Dalam celah sepertiga malamku ... Terselip sebuah doa sederhana ..

Ya Rabbi ..
Jika nanti aku menikah ..
Jadikanlah Aku sebagai Imam yang akan mengarahkan Istri dan Anak ku kepada Syariatmu ..
Jadikan aku sebijak Rosulullah SAW ..
Jadikan aku sebahagia dan setegar Ali yang bersahaja ..
Jadikan aku seistimewa Umar ..
Dan jadikanlah aku seorang mujahid yang kelak syahid di jalan-Mu ..

Teruntuk kalian wahai bidadari dunia ... semoga Allah senantiasa menjagakan tahta mu diatas keimanan dan kecintaan pada-Nya, pada Rosul-Nya, dan pada Dien ini ... Aamiin




      Semoga Artikel tentang Jika Aku Menikah, Izinkanlah Aku Menikahinya Karena-Mu Ya Allah ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Jumat, 11 September 2015

Wanita Sholehah Itu Bidadari Dunia



  
     
Allah SWT dan Islam mengangkat darjat dan nilai wanita yang sholehah. Dengan sifat sholehah itu, wanita menjadi mahal dan mulia. Bukan sebarangan harta, tetapi sebaik-baik harta. Dalam kata lain, tidak ternilai.

Semakin jauh seorang hamba daripada Allah dan Islam, semakin tidak bernilai hamba itu. Semakin dekat seorang hamba itu kepada Allah dan Islam, semakin bernilai dan tinggi derajat hamba itu.

Maka, wanita yang lebih dekat kepada Allah dan Islam, lebih bernilai dan mulia wanita itu.

Wanita yang mahal dan mulia pada pandangan Islam ialah wanita yang tidak meletakkan derajat dan kemuliaannya pada wang dan harta, tetapi pada iman dan kasih suci dalam hati, perkataan dan perlakuannya.

Kalau diletakkan nilai dirinya pada uang, uang susah diurus, akan hilang dan habis.
Kalau diletakkan pada iman dan kasih suci dalam hati, perkataan dan perlakuannya, ia akan berkekalan sehingga hari kiamat dan seterusnya membawanya ke syurga Allah. InsyaAllah.



Dengan sifat sholehah itulah wanita menjadi mulia.
Auratnya kan tidak terlihat murah.
Akhlaknya kan sopan tidak mudah berubah.
Prinsipnya kan kuat tidak tergugah.

Karena iman yang mengikat,
membuat seorang wanita itu menjadi hebat.

Ingin menjadi
muslimah sejati itu susah ...
mukminah itu tambah susah ...
mujahidah itu juga payah ...

Namun, susah-payah itu takkan dilupakan
akan dihargai, akan ditambahi
demi sholehah, demi Allah
karena akhirnya pasti indah.




          Semoga artikel tentang Wanita Sholehah Itu Bidadari Dunia  ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu penngetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid


Cara Agar Menjadi Bidadari Bagi Suami


  
      Bidadari identik dengan makhluk penghuni surga yang cantik jelita dan baik pula perangainya. Bagaimana caranya Menjadi Bidadari Bagi Suami? Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hal ini. Salah satunya ada dalam ayat berikut ini:

“ Di dalam surga – surga ada bidadari – bidadari yang baik – baik lagi cantik – cantik.”. (Qs. Ar-Rahman: 70)

Bidadari surga diciptakan sangat istimewa, sebagai sosok wanita yang Allah ciptakan dengan penuh kesempurnaan yang didambakan pria. Dengan segala keistimewaan yang ada dalam dirinya, kiranya itu menjadi tantangan bagi wanita di dunia untuk bisa berusaha menyamai karakteristik bidadari surga.

Lalu bagaimanakah agar sang istri bisa menjadi bidadari bagi suaminya selama kehidupan di dunia ini? Inilah yang perlu dilakukan istri agar senantiasa menjadi bidadari bagi suami :

  • 1. Manis ucapannya, santun perkataannya
      Ucapan yang baik, santun dan lembut dari sang istri akan membuat suami merasa nyaman, diperhatikan dan dihargai oleh sang istri. Hal ini dapat terus menumbuhkan benih-benih cinta di hati sanubari sang suami.

  • 2. Lembut perilakunya, baik akhlaknya
     Siapapun akan menyukai berinteraksi dengan seseorang yang berakhlak mulia. Tak terkecuali dengan suami kita. Dengan kelembutan perilaku dan akhlak mulia sang istri, suami akan merasa nyaman dan bersyukur memiliki pasangan hidup yang baik.

  • 3. Berhias dan harum bau tubuhnya saat bersama suami
     Untuk para istri, berhiaslah dan percantiklah dirimu dengan hal – hal yang Allah halalkan, karena istri shalihah bukan hanya yang tekun beribadah saja, namun seorang istri yang bisa menyenangkan hati suami ketika dia memandangnya. Karena itu sebaiknya seorang perempuan shalihah senantiasa menjaga daya tarik dirinya bagi suaminya. Jika istri senantiasa berhias dan mempercantik diri di hadapan suami, itu akan menjadi hal yang menjaga daya tarik istri terhadap suami. Pakailah wewangian yang disukai oleh suami saat berada di rumah. Di masa sekarang ini, yang terjadi seringkali justru kebalikannya: istri berdandan habis-habisan dan memakai parfum saat akan keluar rumah. Saat di rumah justru enggan berdandan dan memakai parfum serta memakai pakaian daster yang sudah kusam.

  • 4.Senantiasa selalu berusaha mendapatkan hati dan cinta suami
      Menjadi bidadari bagi suami bukanlah hal yang mudah. Semestinya istri selalu berusaha mendapatkan hati dan cinta suami serta selalu mengharap ridha suaminya. Dia menyadari sepenuhnya bahwa ridlo suami adalah jalan untuk meraih ridlo Allah SWT. Dia juga akan sepenuhnya memenuhi hak-hak suami dan memuliakannya dengan sepenuh hati dan segenap jiwa.




       Semoga artikel tentang Cara Agar Menjadi Bidadari Bagi Suami ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid
        


Rabu, 09 September 2015

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah




       Melahirkan adalah proses dimana seorang bayi lahir dari dalam perut ibunya. Sungguh itu adalah perjuangan yang amat panjang dan menyakitkan.

Bahkan dikatakan bahwa rasa sakit melahirkan itu seperti ketika jari diikat karet dengan amat kencang hingga terhenti aliran darah.

Rasa sakit ketika melahirkan akan terus bertambah hingga bayi keluar. Inilah yang seorang ibu rasakan ketika hendak melahirkan bayinya.

Namun, ada hal lain yang membuat seorang ibu lebih merasa sakit lagi. Seperti dalam kisah berikut.

Suatu hari, seorang anak meminta ibunya untuk disiapkan air hangat untuk mandi. Dengan ikhlas ibunya menyiapkan air hangat untuk anaknya tersebut.

Setelah siap, anaknya malah dengan kasar bicara pada ibunya jika air yang ibunya siapkan terlalu lama. Ibunya hanya terdiam.

Setelah mandi, anaknya bersiap untuk pergi bersama teman-teman. Ibunya bertanya kemana anaknya akan pergi, namun lagi-lagi dijawab dengan kasar bahwa ia akan pergi dengan teman-temannya.

Malam hari ketika anaknya pulang, didapati rumah kosong. Ibunya tidak ada di dalam rumah. Ia marah-marah karena rumah kosong, terlebih perutnya sedang kosong, marahnya semakin menjadi.

Tak lama, ibunya sampai di rumah dan mengucap salam padanya. Dengan kesal, sang anak bertanya kemana ibunya pergi. Bahkan, hampir saja ia marah tapi ibunya segera menunda amarahnya.

"Tunggu dulu, kamu jangan marah dulu. Ibu pergi tadi di rumah tetangga kita istri Pak Rizal, baru magrib tadi beliau meninggal," kata sang ibu.

"Lho, bukannya dia tidak sakit bu? Kenapa dia meninggal?," tanya anak penasaran.

"Beliau meninggal ketika melahirkan anaknya. Begitulah perjuangan seorang ibu, ia rela mempertaruhkan nyawa demi melahirkan buah hatinya," sahut ibu.

"Jadi, ibu dulu juga bertaruh nyawa demi melahirkanku ya bu?", tanya sang anak.

Dengan mata berkaca-kaca, sang ibu menjawab, "Rasa sakit ketika ibu melahirkan tidak ada apa-apanya daripada rasa sakit yang ibu rasakan ketika kamu membentak dan berkata kasar pada ibu."

Seketika itu, sang anak kemudian memohon ampun pada ibunya dan menangis sambil memeluk ibunya.

Pelajaran buat kita, janganlah membuat ibu kita sedih atas perkataan kita. Ingat, beliau rela mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan kita dan merawat kita hingga kita tumbuh dewasa.

Sayangilah Ibumu ...
Cintailah Ibumu ...
Hargailah Ibumu ...
Hormatilah Ibumu ...

Sebelum Engkau benar-benar kehilangan kasih sayang dan pelukan hangat darinya ... :'(



         Semoga Kisah tentang Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

Jumat, 04 September 2015

8 Ciri-ciri Pernikahan Langgeng Sampai Surga


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)

         Sahabat GMT ... Keluarga muslim dimana pun pasti menginginkan pernikahan yang langgeng, kalau perlu hingga ke surga bersama-sama. Berikut ini adalah ciri-ciri pernikahan yang langgeng, semoga dapat menginspirasi pasutri muslim untuk meniru karakter yang ada pada ciri-ciri berikut : 


  • 1. Saling Menerima Apa Adanya
      Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelemahan, jika kita bisa menerima kekurangan pasangan, misalnya gaji kecil, suka berantakan, sulit berosialisasi, dan pasangan pun dapat menerima kekurangan kita, misalnya kurang teliti, gampang marah, cepat lupa, maka insya Allah pernikahan tersebut bisa langgeng hingga akhir hayat.

Tidak peduli bagaimana mertua, ipar, dan keluarga memandang pasutri tersebut, asalkan suami dan istri sama-sama bisa berdamai dengan kondisi masing-masing, bisa menerima apa adanya, maka tidak akan bermasalah.

  • 2. Merasa Saling Membutuhkan
      Coba sadari, jika kita tidak menikah dengan pasangan hidup yang saat ini, belum tentu kondisi kita setenang sekarang. Seburuk apapun kondisi yang ada, belum tentu akan lebih baik jika kita bersama dengan orang lain. Kesadaran atas hal ini akan membuat kita lebih bersyukur dan merasa saling membutuhkan dengan pasangan hidup kita.

  • 3. Ada Kejujuran di Kedua belah Pihak
      Kejujuran di antara pasangan merupakan hal penting, terutama kejujuran untuk hal-hal yang krusial. Bagaimana pun pasangan merupakan soulmate yang seharusnya paling mengerti tentang diri kita dan kita pun paling memahami tentang dirinya dan bagaimana perasaannya.

  • 4. Hubungan dengan KeluargaCenderung Harmonis
      Jika hubungan dengan ipar, mertua, sesama besan cenderung harmonis, tidak ada keributan yang berarti, in syaa Allah akan membuat sebuah pernikahan lebih awet dan langgeng. Hal ini dikarenakan adanya kedamaian di dalam rumah tangga tersebut yang menyebabkan suami dan istri merasa nyaman dan mempraktekkan rumahku surgaku!

  • 5. Saling bisa mengalah
      Kemampuan untuk bisa mengalah, memegang peranan penting dalam sebuah pernikahan. Bayangkan jika kedua pasutri sama-sama tidak bisa mengalahkan ego masing-masing, sudah pasti akan selalu terjadi keributan dan percekcokan sepanjang hari. Adakah hati yang betah selamanya bersama dengan orang yang tidak bisa mengalah?

  • 6. Bisa menjaga penampilan
      Baik istri maupun suami, jika masih mempedulikan penampilan di hadapan pasangan, dengan menjaga wangi badan, kerapihan pakaian, dan kebersihan, hal ini menandakan pasutri yang sama-sama ingin menarik hati pasangannya. Ada cinta dan nafsu yang in syaa Allah dirahmati Allah.

  • 7. Menyelesaikan masalah dengan aturan Allah
      Apapun masalahnya, pasutri yang menikah untuk beribadah pada Allah akan menyelesaikan persoalan  dengan aturan Allah, bukan dengan perasaan ataupun logika yang bisa saja menyesatkan. Baik itu masalah yang berkenaan dengan finansial, atau berkaitan dengan hubungan antar individu.

  • 8. Memiliki rencana masa depan
Sudahkah memiliki rencana masa depan untuk rumah tangga yang kita bangun? Jika belum, segera rancanglah!
Seperti apakah keluarga kita di masa depan, apakah kita ingin anak-anak menjadi hafiz dan hafizah? Apakah kita ingin mengeluarkan zakat penghasilan dalam jumlah lebih besar setiap tahunnya? Apakah kita ingin umroh atau naik haji dengan suami? Rancanglah masa depan bersama-sama, maka pernikahan dan rumah tangga yang dibina akan lebih awet dan langgeng bertahan di tengah badai seburuk apapun.



Demikianlah beberapa ciri pernikahan yang akan langgeng, bahkan bisa jadi sampai ke surga. Semoga rumah tangga kita termasuk di antaranya.

     

      Semoga Artikel tentang 8 Ciri-ciri Pernikahan Langgeng Sampai Surga ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid