Sabtu, 12 September 2015

Jika Aku Menikah, Izinkanlah Aku Menikahinya Karena-Mu Ya Allah





Ketika hati ini telah jatuh dalam lembah bernama cinta ..
Ketika virus-virusnya telah meracuni dan menyebar kesuluruh jiwa ..
Maka “antibodi” bernama akal sehat telah terkalahkan begitu saja ..
Segala cara dan upaya dilakukan untuk menunjukkan kepada sang pujaan hati ..
Bahwa “ INILAH CINTA ... ”

Cinta yang di anugrahkan oleh Rabb kita ..
Cinta yang indah ..
Cinta yang tulus ..
Cinta yang tidak akan lengkang oleh waktu, ya karena cinta memang yang begitu ‘Sempurna’...”


Dear Ayah dan Bunda ..
Tanpa terasa... sudah sekian lama aku hidup bersama kalian ..
Hidup dalam naungan cinta dan kasih sayang yang tiada henti bersama kalian ..
Bersama saudara-saudarku.. kakak dan adik ..
Adalah sebuah karunia yang terindah dalam hidupku ..

Dari kalian aku tahu ..
Apa itu baik, ... dan apa itu buruk ..
Dari kalian pula, ... aku belajar berjalan ..
Dan bertahan dalam kerasnya roda kehidupan ..

Cinta dan kasih sayang yang kalian tanamkan ..
Telah mampu menunjukan pada diriku ..
Bahwa hidup dengan cinta itu sangatlah indah ..
Sangat berwarna ..

Ayah dan Bunda ..
Saat detik jam berdetak untuk kesekian kalinya ..
Aku tersadar ... Bahwa aku kini bukan “lelaki kecil” kalian lagi ..
Kata orang aku sudah beranjak dewasa ... Benarkah????

Entah mengapa ..
Aku mulai merasakan ada yang berubah pada diriku ..
Fisikku ... kepribadianku ... sifatku ... bahkan perasaanku ..

Ketika ada seseorang datang dan memberikan perhatian padaku ..
Aku merasa berbeda ..
Ada debar-debar aneh dalam hatiku ..

Ketika dia menyapaku ... aku sangat senang dan tersipu ..
Namun ketika dia menghilang ... aku merasakan gundah yang luar biasa ..
Terkadang ... hati ini merajuk ..
Ingin rasanya mendapat perhatian lebih darinya ..
Bukan berarti perhatian dari kalian tidak memuaskanku ..
Tapi entahlah ... sepertinya perhatian yang dia berikan padaku terasa “berbeda” dari yang kalian berikan ..
Terasa lebih indah ..
Aku sering marah bila sikapnya terlalu cuek padaku ..
Sering menangis manakala dia mengacuhkan dan menyakiti perasaanku ..

Bunda ..
Aku tidak tau.. apa yang terjadi pada diriku saat ini ??
Apa ada yang salah dengan diriku??

Benarkah aku telah jatuh hati padanya??
Benarkah virus merah jambu itu telah membuat hatiku “sakit” seperti ini ...??
Apa dulu bunda merasakan apa yang aku rasakan sekarang?

Aku tidak tahu ..
Bagimana aku harus mengatur perasaanku ..
Semua cinta dan sayang yang ada dalam hatiku ini muncul tanpa aku memintanya ..

Aku tau ..
Mungkin aku belumlah pantas memupuk rasa ini ..
Tapi aku ini hanya lelaki biasa yang terkadang tidak mampu menolaknya ..
Aku seperti dirimu bunda ..
Yang tersenyum manakala senang ..
Yang menangis manakala sedih ..
Dan marah manakala kecewa ..

Aku ingin belajar hidup sepertimu ..
Belajar mencintai pasangan seumur hidupku ..
Belajar mencintai dan menyayangi anak-anakku kelak ..

Ayah dan Bundaku tercinta ..
Bolehkah aku mengajukan sebuah permintaan padamu??

Ijinkan aku menikah ..

Ijinkan aku memupuk perasaan dalam hatiku ini ..

Ijinkan aku untuk mencintainya dan menyayanginya dengan cara yang syar’i ..

Ijinkan aku hidup bersama orang yang ku cintai ..

Rasanya aku tidak sanggup ..
untuk membuang jauh-jauh perasaan yang ada dalam hatiku ini ..
Aku begitu mencintainya ..
Begitu mengharapkanya ..
Tapi aku tidak bisa menunjukkanya ..
Kecuali bila aku telah resmi memilikinya ..
Karena itulah jalan yang halal ..
Jalan yang diridhoi Alloh bagi hambanya yang saling mencinta ..
Jalan yang disamping kanan-kirinya terhampar limpahan pahala ..

Aku sadar ..
Aku memang masih muda ..
Bahkan mungkin ..
kalian masih menganggapku “lelaki kecil” manja dan kekanak-kanakan ..
Tapi ... apakah usai itu adalah patokan kedewasaan Ayah??
Apa usia muda itu suatu kesalahan untuk berumah tangga Bunda??

Aku ingin belajar tentang kehidupan ..
Aku ingin belajar lebih dalam mengenal cinta dan sayang ..
Aku ingin belajar lebih dewasa ..
Aku ingin belajar berumah tangga ..

Permintaanku hanya satu ..

Kepercayaan ...

Agar aku yakin .. Bahwa aku bisa menjadi seorang suami yang baik sepertimu ayahku ...
Juga bisa menjadi ayah teladan bagi anak-anakku kelak .. Semoga ... :)

“ Ketika mulut tak sanggup mengungkap ... biarkanlah hati yang bicara ..”

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah kelak mahar calon istriku, seindah mahar Ummu Sulaim pada Abu Thalhah ?
“ Cukuplah keislamanmu menjadi maharnya ”

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah aku bisa sebijak Ali pada istrinya Fatimah?

Jika nanti aku menikah ..
Mungkinkah aku akan sebahagia dan setegar Ali ?

Yang menjadikan Fatimah sebagai satu-satunya bidadari baginya ?
Hidup seperti Ali bin Abi Thalib yang fakir namun pemberani ?
Terkadang hanya makan sekali sehari dan itupun sebuah roti yang sangat keras ketika dinikmati?

Jika nanti aku menikah ..
Akankah aku seistimewa Rasul Mu?
Ketika, Rasulullah berkata pada Aisyah ..
“ Duhai Aisyah ... ya Khumaira ... engkau adalah istriku dunia akhirat ”

Jika nanti aku menikah ...
Siap dan sanggupkah aku melepas Imam dalam hidupku ini berjibaku dalam tuntutan dakwah dan tak banyak waktu untuk memanjakanku?

Jika nanti aku menikah ..
Akankah cinta ini akan bisa terbagi dengan adil?
Agar Rabb-ku tak merasa cemburu padaku?

Jika nanti aku menikah ...
Sanggupkah aku menjadi bertahan bersama bidadariku Menyusuri lautan kehidupan ..
Meski gelombang tak berhenti membuat layar ini terombang-ambing ..
Dalam celah sepertiga malamku ... Terselip sebuah doa sederhana ..

Ya Rabbi ..
Jika nanti aku menikah ..
Jadikanlah Aku sebagai Imam yang akan mengarahkan Istri dan Anak ku kepada Syariatmu ..
Jadikan aku sebijak Rosulullah SAW ..
Jadikan aku sebahagia dan setegar Ali yang bersahaja ..
Jadikan aku seistimewa Umar ..
Dan jadikanlah aku seorang mujahid yang kelak syahid di jalan-Mu ..

Teruntuk kalian wahai bidadari dunia ... semoga Allah senantiasa menjagakan tahta mu diatas keimanan dan kecintaan pada-Nya, pada Rosul-Nya, dan pada Dien ini ... Aamiin




      Semoga Artikel tentang Jika Aku Menikah, Izinkanlah Aku Menikahinya Karena-Mu Ya Allah ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

0 komentar:

Posting Komentar