Selasa, 09 Juli 2013

Kabupaten Pandeglang

SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN PANDEGLANG
          Berdasarkan Staatsblad 1874 NO. 73 Ordonansi tanggal 1 Maret 1874 mulai berlaku 1 April 1874 menyebutkan pembagian daerah, diantaranya Kabupaten Pandeglang dibagi 9 distrik atau kewedanaan. Pembagian ini menjadi Kewedanaan Pandeglang, Baros, Ciomas, Kolelet, Cimanuk, Caringin, Panimbang, Menes dan Cibaliung.

Menurut data tersebut di atas, Pandeglang sejak tanggal 1 April 1874 telah ada pemerintahan. Lebih jelas lagi dalam ordonansi 1877 Nomor 224 tentang batas-batas keresidenan Banten, termasuk batas-batas Kabupaten Pandeglang dalam tahun 1925 dengan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925 nomor XI. Maka jelas Kabupaten Pandeglang telah berdiri sendiri tidak di bawah penguaasaan Keresidenan Banten.

Kabupaten Pandeglang terletak di bagian Selatan Provinsi Banten. Secara geografis, Kabupaten Pandeglang terletak pada 6o 21′-7o 10′ LS dan 104o 48′-106 o 11′ BT. Wilayah yang memiliki luas 2.747 km2 atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten ini berbatasan dengan Kabupaten Lebak di sebelah timur, Selat Sunda di sebelah barat, Samudera Indonesia di sebelah selatan dan Kabupaten Serang di sebelah utara. Secara administratif, Kabupaten Pandeglang tebentuk pada tanggal 1 April 1874 (Sumber: Humas Pandeglang). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Pandeglang yang terletak di bagian utara wilayah kabupaten.

KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Pandeglang memiliki 35 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 322 Desa. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, Kabupaten Pandeglang memiliki penduduk sejumlah 1.149.610 jiwa (BPS Provinsi Banten).

Mata pencaharian yang menjadi sektor utama masyarakat Pandeglang terletak pada bidang pertanian, hal ini disebabkan oleh letak geografis wilayah Pandeglang yang memiliki potensi yang baik untuk bidang agraris. Sektor lain yang diminati adalah sektor perdagangan

SOSIAL-BUDAYA
Masyarakat Pandeglang, sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Agama Islam tumbuh pesat di wilayah Pandeglang, sehingga wilayah Kabupaten Pandeglang terkenal dengan sebutan “Kota Santri”. Keberadaan pondok pesantren di wilayah Kabupaten Pandeglang terbilang sangat banyak. Selain itu, Pembangunan generasi muda di Kabupaten Pandeglang telah menunjukkan indikasi keberhasilan yang tercermin dan semakin berkembangnya dinamika dan kreativitas generasi muda. Baik dalam jalur pendidikan formal maupun non-formal. Sehingga dapat mewujudkan sikap dan perilaku keteladanan, kepeloporan, rasa tanggung jawab serta menunjang persatuan dan kesatuan bangsa. Generasi muda di Kabupaten Pandeglang sendiri melalui wadah organisasi pemuda seperti Karang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) merupakan potensi tersendiri bagi Kabupaten Pandeglang dalam meningkatkan perannya.

POTENSI PARIWISATA
Kabupaten Pandeglang memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus, selain dari pariwisata pantai juga terdapat potensi pariwisata religi seperti Batu Qur’an, ziarah makam Syekh Mansyur di Cikaduen. Oleh karena itu, potensi di wilayah tersebut di tunjang dengan tersedianya jalan negara sepanjang 155,20 km, jalan provinsi 46,65 km dan jalan kabupaten sepanjang 544,90 km (http://regionalinvestment.com).

Selain potensi pariwisata religi, kabupaten ini juga memiliki potensi pariwisata seperti sumber mata air panas Cisolong, situ Cikedal, Pantai Carita, Kolam Renang Alam Cikoromoy, wisata Pantai Bama, wisata Tanjung Lesung dan masih banyak lagi yang lainnya. Kabupaten ini juga menjadi pintu masuk menuju Taman Nasional Ujung Kulon yaitu melalui Kecamatan Panimbang yang merupakan batas timur dari taman nasional.
Kunjungi Website Resmi Kabupaten Pandeglang http://www.pandeglangkab.go.id

0 komentar:

Posting Komentar