Sabtu, 23 November 2013

Racun Hati : Banyak Makan dan Minum

       Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Nabi Adam as dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.

Namun sebaliknya, sedikit makan itu akan membuat hati lembut, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya.
Berikut ini beberpa hal mengenai makan dan minum yang perlu anda renungi :

  1. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S Al-A'raf: 31)
  2. Dari Miqdam bin Ma'di Karib berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda, Janganlah manusia memenuhi sebuah tempat yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi manusia beberapa suapan (tiga sampai sembilan), untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, shahih)
  3. Ibnu Abbas berkata, "Allah menghalalkan makan dan minum, selama tidak berlebih-lebihan dan tidak ada unsur kesombongan. Berlebihan dalam makan, dapat mengakibatkan banyak hal buruk. Ia menggerakkan anggota tubuh untuk melakukan maksiat, serta menjadikannya merasa berat untuk taat dan ibadah. Cukuplah dua hal ini sebagai suatu keburukan."
  4. Dari Utsman bin Za'idah berkata, Sufyan Ats-Tsauri berkirim surat kepadaku : Apabila engkau ingin badanmu sehat dan ringan tidurmu, maka sedikitkanlah makanmu
  5. 'Aisyah meriwayatkan, sejak masuk Madinah, keluarga Rasulullah belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama tiga hari berturut-turut, sampai beliau wafat. (HR.Bukhari dan Muslim)
  6. Amir bin Qais berkata, Berhati-hatilah engkau dari banyak makan. Karena hal itu menyebabkan kerasnya hati.
  7. Abu Sulaiman Ad-Darimi berkata, "Kunci dunia adalah kenyang, sedangkan kunci akhirat adalah lapar."
  8. Al-Harits bin Kaladah -salah seorang pakar kedokteran Arab pada masa lalu berkata, "Menjaga diri dari makanan (melebihi yang diperlukan), merupakan pangkal penyakit.Yang membunuh manusia dan membinasakan binatang-binatang buas di dunia ini, ialah memasukkan makanan di atas makanan sebelum selesai pencernaan.
  9. Ibrahim bin Adham berkata, "Barangsiapa memelihara perutnya, akan terpeliharalah diennya (agamanya). Dan barangsiapa mampu menguasai rasa laparnya, akan memiliki akhlak yang terpuji"

Sesungguhnya, kemaksiatan kepada Allah itu jauh dari seorang yang lapar dan dekat dengan seorang yang kenyang.


* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid  


Sebelumnya < Racun Hati :  Banyak Sembarang Bergaul  


Selanjutnya > Racun Hati : Banyak Memandang 

0 komentar:

Posting Komentar