Sabtu, 07 Juni 2014

Daun Sendok ( Plantago mayor L. )

Sinonim :
= P.asiatica, Linn. = P.crenata, Blanco. = P.depressa, Willd. = P.erosa, Wall. = P.exaltata, Horn. = P.hasskarlii Decne. = P.incisa, Hassk. = P.loureiri, Roem. et Schult. = P.media, Blanco.

Familia :
Planfaginaccae

 
         Daun sendok merupakan tanaman gulma di perkebunan teh dan karet, atau tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap,kadang ditanam dalam pot sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropa, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 3.300 m dpl. Tumbuhan obat ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak dahulu kala serta merupakan salah satu dari 9 turnbuhan obat yang dianggap sakral di Anglo Saxon. Terna menahun, tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur sampai lanset melebar, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, pertulangan melengkung, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk tersusun dalam bulir yang panjangnya sekitar 30 cm, kecil-kecil, warna putih. Buah lonjong atau bulat telur, berisi 2 - 4 biji berwarna hitam dan keriput. Daun muda bisa dimasak sebagai sayuran Perbanyakan dengan biji.


Nama
  • Daerah
Sunda: Ki urat, ceuli, c. uncal
Jawa: meloh kiloh, otot-ototan,; Sangkabuah, sangkabuah, sangkuah, sembung otot, suri pandak
Sumatera: daun urat. daun urat-urat, daun sendok, Ekor angin, kuping menjangan
Minahasa: Torongoat

  •  Asing
China: Che qian cao 
Vietnam: Ma de, xa tien
Belanda: Weegbree
Inggris: Plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread, White man's foot


Manfaat dan Khasiat
Mengobati:
  1. Infeksi saluran kencing
  2. Kencing berlemak
  3. Ke ncing berdarah
  4. Bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema)
  5. Batu empedu
  6. Batu ginjal
  7. Radang prostat (prostatitis)
  8. Kencing sedikit
  9. Demam
  10. Influenza
  11. Batuk rejan (pertusis)
  12. Radang saluran napas (Bronkhitis)
  13. Diare
  14. Disentri
  15. Nyeri lambung
  16. Radang mata merah (konjungtivitis)
  17. Kencing manis (diabetes melitus)
  18. Gigitan serangga
  19. Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut)
  20. Mimisan
  21. Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia)
  22. Cacingan
  23. Perangsang birahi (afrodisiak)
  24. Beser mani (spermatorea)
  25. Kencing sakit (disuria)
  26. Sukar kencing, penglihatan kabur
  27. Batuk darah
  28. Keputihan (leukore)
  29. Nyeri otot, mata merah
  30. Batuk berdahak
  31. Beri-beri
  32. Darah tinggi (hipertensi)
  33. Rematik gout
  34. Sakit kuning (jaundice)

Pemanfaatan :
Bagian yang digunakan:
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digongseng atau digongseng dengan air asin.




Cara Pemakaian:
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur-kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng.


  • Melancarkan kencing
a) Bahan: Daun sendok segar sebanyak 6 ons
Cara pembuatan: Dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air,
sampai air rebusannya tersisa separo.
Cara pemakaian: Minum seperti air teh habiskan dalam sehari.

b) Bahan: Daun sendok segar
Cara pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk sampai lumat Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1 sendok makan,
Cara pemakaian: Lalu diminum sekaligus.

  • Kencing berdarah
Bahan: Daun sendok segar
Cara pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas.
Cara pemakaian: Minum sebelum makan

  • Disentri panas
Bahan: Daun sendok segar
Cara pembuatan: Dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan, tersebut lalu ditim sebentar.
Cara pemakaian: Minum sekaligus selagi hangat.

  • Disentri basiler, diare
Bahan: Daun sendok segar sebanyak 30 gr
Cara pembuatan: Dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas
Setelah dingin disaring,
Cara pemakaian: Kemudian airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

  • Mimisan
Bahan: Daun sendok segar sebanyak 15 gr
Cara pembuatan: Dicuci lalu dipipis. Seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring
Cara pemakaian: Lalu diminum sekaligus.

  • Batuk sesak, batuk darah
Bahan: Daun sendok segar sebanyak 60 gr
Cara pembuatan: Dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit.
Cara pemakaian: Minum selagi hangat.


Komposisi :
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis  
Herba ini bersifat manis dan dingin. dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru.
Kandungan Kimia: 
Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandung tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat rnerusak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik. Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bagian akar mengandung naphazolin. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1. Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 glkg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mglkg bb, ternyata mempunyai aktivitas antiuicer. Penapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan triterpenoid dan monoterpenoid (Sariati, Jurusan Farinasi FMIPA UNPAD, 1993). 2. Infus daun sendok 10% dan 20% terhadap kelarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mernpunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna dibandingkan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 199 1). 3. Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 - 3 g/wi menunjukkan daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, .1992).



            Semoga artikel tentang Daun Sendok ( Plantago mayor L. ) ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita khususnya dibidang Herbal & Medicinal Plants . Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

0 komentar:

Posting Komentar