Minggu, 08 Juni 2014

Makam dan Gua Pamijahan


       Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.

       Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.

Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24 makam, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11makam, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertutup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam goa orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh.

Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.

Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.






       Semoga artikel tentang Makam dan Goa Pamijahan ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Amin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid



# Foto-foto tentang Makam dan Goa Pamijahan













Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam gua orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.
Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.

Lokasi:  Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah:  Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -  
Informasi Lebih Lanjut: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=18&lang=id#sthash.ouaUsJjx.dpuf
Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam gua orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.
Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.

Lokasi:  Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah:  Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -  
Informasi Lebih Lanjut: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=18&lang=id#sthash.ouaUsJjx.dpuf
Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam gua orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.
Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.

Lokasi:  Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah:  Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -  
Informasi Lebih Lanjut: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=18&lang=id#sthash.ouaUsJjx.dpuf
Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam gua orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.
Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.

Lokasi:  Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah:  Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -  
Informasi Lebih Lanjut: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=18&lang=id#sthash.ouaUsJjx.dpuf
Secara administratif terletak di Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah, ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang. Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Pamijahan merupakan goa alam dan makam penyebar agama Islam. Makam Waliyullah Safardi, keluarga dan pengiringnya. Terletak dalam bangunan empat persegi panjang. Di luar bangunan di sekitarnya terdapat makam-makam keluarga. Makam-makam dalam bangunan lapisan pertama berjumlah 24, kemudian dalam ruangan lapisan kedua berjumlah 11, dan lapisan ketiga merupakan makam utama yang tertup dinding lagi. Goa pamijahan terletak cukup jauh dari makam, memiliki mulut goa yang cukup lebar dan tinggi. Di dalam gua orang bisa berdiri tegak dengan stalaktit dan stalakmit yang kokoh. Goa cukup dalam dengan ruangan-ruangan yang seolah-olah disekat sebagai tempat pertapaan, pesantren, mushola, mimbar, lubang-lubang seperti mulaut gua di dalam gua (menurut cerita, lubang tersebut adalah jalan tembus menuju Banten, Cirebon, bahkan Mekah), memiliki mata air yang jernih (dikenal sebagai air zam zam). Jalur jalan dalam gua dialiri air dan berbatu-batu.
Dalam sejarah lisan, gua Pamijahan adalah goa yang pernah menjadi tempat hunian Syeikh Abdul Qodir Jaelani ± 200 sebelum Syeikh H. Abdul Muhyi menerima ilmu agama dari gurunya, Syeikh Imam Sanusi. Letak goa di kaki bukit Gunung Mujarod. Kata mujarod berarti penenangan karena di dalam goa itulah Syeikh Abdul Muhyi sering mendekatkan diri kepada Allah atau bersemedi. Kemudian kata pamijahan berasal dari masa sebelum hidupnya, yaitu Saparwadi. Saparwadi berasal dari bahasa Arab, sapar artinya jalan dan wadi berarti lembah atau jurang atau menjadi jalan yang berada di atas jurang.

Lokasi:  Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong
Telepon: -
Email: -
Internet: -
Arah:  Untuk mencapai ke lokasi dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju makam sekitar 500 m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km.
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -  
Informasi Lebih Lanjut: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=18&lang=id#sthash.ouaUsJjx.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar