Selasa, 25 Juni 2013

Nama-nama Neraka Dan Calon Penghuninya

        Tingkat kepedihan siksaan dan derajat panasnya api neraka itu bertingkat-tingkat. Siksaan yang ditimpahkan kepada penghuni neraka antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain tidaklah sama. Ada penduduk neraka yang menduduki tempat di tingkat paling keras siksanya, yaitu mereka yang berada di kerak neraka, suatu tingkat yang paling dahsyat siksanya. Mereka inilah yang mengalami tingkat penyiksaan yang paling pedih dan paling sengsara. Tingkatan yang berada di atasnya lebih ringan bila dibandingkan dengan ada di bawahnya, begitu seterusnya, sampai pada tingkatan yang paling atas.
Abdurrahman bi Zaid bin Aslam menyatakan bahwa tingkatan nikmatan surga menuju ke atas, semakin ke atas semakin tinggi kenikmatan dan derajatnya. Sedangkan tingkatan-tingkatan neraka menuju ke bawah, semakin ke bawah semakin hina dan semakin keras siksanya. Oleh sebab itu penyebutan tingkatan surge diistilahkan dengan addrajat, sedangkan untuk penyebutan tingkatan neraka diistilahkan dengan ad-darakat.
       Ayat di atas mengisyaratkan bahwa neraka itu semakin rendah atau semakin ke dalam, semakin tinggi derajat kepanasan dan kepedihan siksanya. Mereka yang berada di tingkatan yang paling dalam adalah yang paling berat dan paling pedih siksanya. Tingkat yang paling dalam ini ditempati oleh Orang-orang munafik, sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut.
Tingkat siksaan yang ditimpahkan pada masing-masing penghuni neraka itu, tentu sesuai dengan tingkat kedurhakaan dan dosa-dosa yang dilakukan. Semuanya mendapatkan balasan yang seimbang dengan kejahatannya.

Dalam ayat lain disebutkan: “Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah.” (QS. Ali Imran: 162-163).

Para ulama salaf mengkualisifikasikan tingkatan-tingkatan neraka sesuai dengan para penghuninya dalam kategori sebagai berikut :

Pertama. Tingkat paling atas, sebagai tempat orang-orang yang berdosa dari penganut agama tauhid (Islam)
Kedua, tingkat kedua dari atas sebagai tempat untuk menyiksa kaum Yahudi.
Ketiga, sebagai tempat untuk menyiksa orang-orang Nasrani.
Keempat, neraka tempat untuk menyiksa kaum Shabi’n.
Kelima, neraka tempat untuk menyiksa orang-orang Majusi.
Keenam, neraka tempat untuk menyiksa kaum musyirikin Arab.
Ketujuh, neraka tempat untuk menyiksa orang-orang munafik.
Ada pula riwayat yang menjelaskan bahwa pembagian tingkatan neraka itu sebagai berikut:
Pertama: Neraka tingkat pertama dari atas sebagai tempat bagi umat Nabi Muhammad yang melakukan dosa besar, hingga mati belum bertobat. Yaitu orang-orang fasik, yang tidak mengerjakan salat, enggan mengeluarkan zakat, tidak berpuasa, orang-orang yang berzina, orang yang membunuh seseorang tanpa haq, dan orang yang memakan harta haram.
Kedua: neraka tingkat kedua dari atas, menjadi tempat bagi golongan orang-orang Nasrani.
Ketiga: Neraka tingkat ketiga dari atas, merupakan tempat untuk menyiksa golongan orang-orang Yahudi.
Keempat: Neraka tingkat keempat dari atas, menjadi tempat untuk menyiksa orang-orang Sabi’ib, yaitu orang-orang yang mempertuhankan dan menyembah bintang-bintang.
Kelima: Neraka tingkat kelima dari atas merupakan tempat untuk menyiksa orang-orang Majusi, dan orang-orang yang mempertuhankan dan menyembah api.
Keenam: Neraka tingkat keenam dari atas merupakan tempat untuk menyiksa manusia dan jin yang musyrik.
Ketujuh: Neraka tingkat ketujuh yang merupakan tingkat neraka yang paling dalam dan paling dasar serta paling pedih siksanya, menjadi tempat bagi orang-orang munafik.
Namun demikian, ada sebagian ulama yang tidak sependapat dengan pembagian tingkatan-tingkatan neraka tersebut. Mereka berpandangan bahwa nama-nama neraka itu, Jahannam, Lazha, Huthamah, dan lainnya adalah sebatas pengistilahan dari pengertian neraka secara keseluruhannya dan bukan sebagai pembagian atas tingkatan-tingkatannya. Sedangkan mengenai siksaan yang diterima bagi penghuninya memang berbeda-beda menurut kekafiran dan kadar dosa-dosanya.
Ada pula yang berpendapat bahwa tingkatan neraka itu sesuai dengan nama-namanya sebagai berikut:

1. Nereka Jahannam

     Mengenai nama dan istilah neraka Jahannam ini banyak disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Quran.
Dan firman Allah SWT, sebagai berikut “dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” (QS. Maryam: 86). “Dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.” (QS. Al-Kahfi: 100). “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan ke lembah kebinasaan kaumnya, yaitu neraka Jahannam. Mereka masuk ke dalamnya, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ibrahim: 28-29).
Sedangkan orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka Jahannam itu di antaranya ialah:

a. Orang-orang munafik, sebagaimana firman Allah SWT,: “Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS. At-Taubah: 68).

b. Orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah SWT: “Dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas.” (QS. Al-Kahfi: 100). “Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Ankabut: 68).

c. Mereka yang menentang kebenaran Rasul dan menjadi pengikut setan, sebagaimana firman Allah SWT,: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia berkuasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa’: 115). “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengiut-pengikut setan) semuanya.” (QS. Al-Hajr: 43).

d. Mereka yang selalu menyimpan emas dan perak dengan tanpa menafkahkan sebagiannya di jalan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT, berikut ini: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambang dan pinggang mereka.” (QS. At-Taubah: 34-3).

e. Para pendurhaka dan mereka yang hidupnya selalu bergelimang dalam dosa, sebagaimana firman Allah SWT,:
“Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” (QS. Maryam: 86). “Sesungguhnya barangsiapa yang datang keapda Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam.” (QS. Thaha: 74).

2. Neraka Jahim

         Mengenai istilah dan nama neraka Jahiim juga banyak disebut di dalam AL-Quran.
Dan firman Allah SWT,: “(Allah berfirman): Peganglah di lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah di ke dalam api neraka yang menyala.” (QS. Al-Haqqah: 30-31). “Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim.” (QS. At-Takatsur: 6).
Adapun mereka yang diancam menjadi penghuni neraka Jahiim, sebagaimana yang dijelaskan di dalam AL-Quran, di antaranya ialah sebagai berikut:
  1. Orang-orang kafir, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Maidah ayat 10, yang artinya sebagai berikut: “Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka (Jahiim).” (QS. Al-Maidah: 10).
  2. Orang-orang yang durhaka, sebagaimana dijelaskan dlaam ayat berikut ini: “Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar dalam surge yang penuh kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-orang yagn durhaka benar-benar berada dalam neraka (Jahiim).” (QSS. Al-Infithar: 13-14).
  3. Mereka yang menentang ayat-ayat Allah, sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini: “ Dan orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk mengikuti Nabi): mereka itu adalah penghuni=penghuni neraka (Jahiim).” (QS. AL-Hajj: 51).
  4. Mereka yang dilalaikan oleh urusan harta benda dengan melupakan Allah, hidupnya hanya untuk mengejar materi dan menumpuk-numpuk harta benda, tanpa peduli dengan perintah agama. Mereka diancam menjadi penghuni neraka Jahiim. Sebagaimana yang diterangkan dalam surat At-Takatsur, dan surat Al-Haqqah, ayat 30-31, berikut ini: “(Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah angannya dan lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Haqqah: 30-31).
Itulah neraka Jahiim, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Quran beserta calon-calon penghuninya yang akan dijebloskan ke dalamnya yang penuh dengan siksaan yang amat pedih.


3. Neraka Hawiyah

          Hawiyah juga merupakan salah sat nama neraka, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT: “Dan apapun orang-orang yang ringan timbangan amal (kebaikan)-nya. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al-Qariah: 8-11).
Dari ayat tersebut jelaslah bagi kita mengenai neraka Hawiyah dan orang yang diancam menjadi penghuninya. Yaitu mereka yang ringan timbangan amal kebaikannya dan dosa-dosanya lebih banyak dan lebih berat timbangannya.
Setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh manusia semasa hidupnya di dunia, yang baik dan buruk, yang kecil maupun yang besar semuanya terpantau dan dicatat oleh malaikat yang bertugas untuk mencatat amal perbuatan manusia. Betapapun kecilnya amal perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia pasti dicatat dan ditulis oleh malaikat dalam buku catatan amal perbuatannya. Allah SWT berfirman: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar: 10-12).
          Sekecil apapun kebaikan yang pernah dilakukan seseorang ketika di dunia, pada hari perhitungan amal (yaumul hisab) pasti akan diperlihatkan kepadanya. Begitu pula sebaliknya, sekecil apapun kejahatan yang pernah dia lakukan semasa hidup di dunia pasti akan diperlihatkan juga. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrhapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
Bagi mereka yang timbangan amal keburukannya lebih berat dan amal kebaikannya, maka merekalah yang akan menjadi calon penghuni neraka Hawiyah. Yaitu, neraka yang nyala apinya sangat panas. Semoga timbangan amal kebaikan kita lebih berat daripada keburukannya sehingga kita tidak tergolong sebagai calon penghuni neraka Hawiyah.

4. Neraka Wail

           Di antara salah satu nama neraka ialah Wail, sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Quran. Di antara ayat-ayat yang menyebutkan neraka Wail itu adalah sebagai berikut:”Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah (neraka Wail) bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang benar.” (QS. Maryam: 37)
Adapun orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka Wail, di antaranya ialah:
a. Orang-orang kafir, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Adz-Dzariyat berikut ini: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka.” (QS. Adz-Dzariyat: 60).
b. Mereka yang berlaku curang dalam takar-menakar, timbang-menimbang, ukur-mengukur dan berbagai bentuk kecurangan lainnya yang biasanya dilakukan antara penjual dan pembeli. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT: “Kebinasaan besar bagi orang yang mengicuh dalam sukatan dan timbangan. (Yaitu) orang-orang yang apabila menyukai dari orang lain, mereka menyempurnakan sukatan itu. Dan apabila mereka menyukai untuk orang lain, atau menimbang untuk orang lain mereka menguranginya.” (QS. Al-Muthaffafin: 1-3).
c. Orang-orang yang lalai dari shalatnya, setiap amal kebaikan yang diperbuatnya tidak dilakukan secara ikhlas untuk mencari keridhaan Allah, tetapi untuk mencari sanjungan dan kemasyhuran di kalangan manusia (ria’). Dan mereka yang tak sudi memberikan pertolongan dengan sesuatu yang berguna dan bermanfaat buat orang lain yang membutuhkan Allah Swt, berfirman: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat ria’, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al-Ma’un:4-7).
d. Para pendusta yang bermain-main dalam kebatilan, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Maka kecelakaanlah (Wail) yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (Yaitu) orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan.” (QS. Ath-Thuur: 11-12).

5. Neraka Sa’iir

         Mengenai nama neraka Sa’iir ini juga banyak disebutkan di dalam ayat-ayat Al-Quran. Di antaranya ialah: “Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala 9neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, mereka tidak memperoleh seorang perlindungan dan tidak 9pula) seorang penolong.” (QS. Al-Ahzab:64-65).
Orang-orang yang diancam sebagai penghuni neraka Sa’iir sebagai mana yang dijelaskan di dalam Al-Quran, di antaranya ialah sebagai berikut:

a. Orang-orang kafir. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan dengan jelas dan pasti bahwa orang-orang kafir adalah sebagai calon penghuni neraka, dan merekalah yang menjadi penghuni abadi di dalamnya., Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Fath: 13).

b. Orang yang menerima buku catatan amalnya dengan tangan kiri dan dari belakangnya. Sebagaimana firman Allah SWT: “Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakangnya, maka dia akan berteriak: Celakalah aku. Dan dia akan masuk  ke dalam api yang menyala-nyala.” (QS. Al-Insiqiqaq: 10-12).

c. Setan dan para pengikutnya, sebagaimana firman Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6).

d. Mereka yang tetap terbelenggu dan berpegang teguh pada tradisi kesepakatan yang mereka warisi dari bapak-bapak dan nenek moyang mereka, setelah datang kepada mereka kebenaran yang dibawa oleh Rasul. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang diturunkan Allah. Mereka menjawab: (Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun setan itu merayu merek ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?” (QS. Luqman: 21).

e. Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang kafir neraka yang menyala-nyala.” (QS Al-Fath:13).

f. Orang-orang yang terperdaya dan tertipu dengan kehidupan dunia. Allah SWT berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu) karena sesungguhnya setan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 5-6).


g. Orang-orang yang memakan harta benda anak yatim dengan cara yang zalim, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa’: 10).

Demikianlah di antara ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang neraka Sa’iir dan orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka yang menyala-nyala. Semoga kita tidak tergolong daripada mereka yang diancam dengan neraka yang amat pedih siksanya itu.

6. Neraka Lazha

         Neraka Lazha juga merupakan salah satu nama neraka yang disebutkan di dalam AL-Quran. Di antara yang menyebut neraka Lazha ialah: “Karena itu Kami peringatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang-orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebesaran) dan berpaling (dari iman). (QS. Al-Lail: 14-16).
Adapun orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka Lazha sebagaimana yang diterangkan di dalam AL-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Orang-orang yang mendustakan kebenaran agama yang dibawa oleh Rasul dan berpaling dari keimanan, sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.

b. Orang yang selalu menumpuk-numpuk harta benda tanpa menghiraukan yang halal dan yang haram, dan tidak pula mau menginfakkan di jalan Allah SWT. Hidupnya selalu menjauh dan membelakangi agama. Apa yang diperintahkan agama tidak penuhi dan apa yang dilarangnya selalu dilanggar. Sebagaimana keterangan ayat: “Sekali-sekali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan berpaling (dari agama serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.” (QS> Al-Ma’arij: 1-18).

7. Neraka Saqar

         Neraka saqar juga merupakan salah satu nama neraka di antara nama-nama neraka yang lain. Istilah neraka Saqar itu juga disebutkan di dalam Al-Quran. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini: “Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? saqar itu meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada Sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS. Al-Muddatsisir:26-30).
Adapun orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka Saqar itu, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran, di antaranya ialah:

a. Orang-orang yang melesehkan dan menghina Al-Quran, sebagaimana firman Allah SWT berikut ini: “Kemudian dia berpaling dan menyombongkan diri, lalu dia berkata: (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia. Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada Sembilan belas (malaikat penjaga).” (QS. Al-Muddatstsir: 23-30).

b. Orang-orang yang tidak pernah mengerjakan shalat dan tidak termasuk golongan yang mengerjakan salat; Mereka yang tidak mau memberi makan pada orang miskin; Mereka yang berbicara batil; Dan mereka yang mendustakan hari pembalasan. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin. Dan adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. Al-Mudatstsir: 42-47).

8. Neraka Hutamah

         Huthamah juga termasuk salah satu nama neraka yang disebutkan di dalm AL-Quran, seperti dalam ayat berikut ini: “Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disebutkan Allah yang dinyalakan, yang naik sampai ke hati.”
Adapun orang-orang yang menjadi calon penghuni neraka Huthamah yang apinya menyala-nyala, berkobar-kobar dengan dahyatnya, sehingga menjalur tembus ke dalam membakar hati ialah orang yang hidupnya hanya untuk menumpuk-numpuk harta benda dan menghitung-hitungnya, tanpa memperdulikan terhadap kondisi social masyarakat sekitarnya yang membutuhkan. Dia tidak mengeluarkan zakat, tidak bersedekah dan idak pula membelanjakan sebagian harta bendanya untuk kepentingan agama dan perjuangan. Itulah cirri-ciri orang yang diancam menjadi penghuni neraka Huthamah, sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut ini: “…Yang mengumpulkan harta dan mnghitung-hitung. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? Yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan. Yang (naik) sampai ke hati.” (QS. Al-Humazah: 2-7).


Dari ayat-ayat tersebut di atas, kiranya menjadi jelas bagi kita bahwa istilah nama-nama neraka yang disebutkan di dalam Al-Quran ada delapan. Yaitu, neraka Jahannam; neraka Jahiim; nerka Hawiyah; nerka Wail; neraka Sa’iir; neraka Lazha; neraka Saqar; dan neraka Huthamah. Yang menjadi pertanyaan, apakah nama-nama neraka tersebut di atas sekaligus merupakan tingkatan-tingkatan neraka secara kronologis, sesuai dengan kedahsyatan dan kepedihan siksanya. Dalam hal ini Al-Quran tidak menjelaskannya secara terperinci sesuai dengan jenjang tingkatannya secara kronologis. Namun Al-Quran menyebutkan bahwa neraka yang paling dalam dan paling pedih siksanya ialah neraka Jahannam, yang menjadi tempat bagi orang-orang munafik, seperti yang disebutkan dalam surat An-Nisa’, ayat 145, sebagaimana yang disebutkan di atas.




Semoga artikel tentang Tingkatan-tingkatan Neraka ini bisa bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan  serta wawasan buat kita. Amin



* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid




# Saya mohon maaf jika didalam artikel ini kurang lengkap atau salah dalam penulisan serta penjelasanya dan saya mohon masukannya dari Sahabat Goresan Mutiara Tanganku.

0 komentar:

Posting Komentar