Selasa, 03 Maret 2015

Bercermin Pada Hati

 
        
         Hati merupakan salah satu tempat di mana naluri atau perasaan kita berasal. Hati tidak akan membohongi diri kita. Hati akan memperlihatkan kebaikan dan kejelekan diri kita. Maka, cobalah untuk kita bercermin pada hati. Lha, gimana caranya?

Rosulullah SAW pernah bersabda bahwa, “Di dalam tubuh cucu Nabi Adam ada segumpal daging yang apabila daging itu sehat maka sehat pula lah seluruh badannya, tapi jika daging itu sakit maka sakit pulalah seluruh badannya.” Nah, yang dimaksud dengan segumpal daging itu, para ulama sepakat bahwa itu adalah hati.

Hati dapat diubah menjadi sebuah singkatan yang berarti Hanya Aku Tempat Ibadah. Jadi, hati dapat dijadikan cermianan diri kita. Untuk mengetahui seperti apa diri kita, maka tanyakanlah kepada hati. Hati tahu mana yang baik dan buruk pada diri kita.

Bercermin di dalam hati berarti kita menginteropeksi diri dengan merenungkan perbuatan apa saja yang telah kita perbuat. Dengan sendirinya di dalam hati akan berkata, bahwa yang dilakukan itu ada yang baik dan buruk. Dari sana kita dapat mengukur, seperti apa diri kita selama ini.

Dengan menginteropeksi diri, maka dapat menjadi gambaran bagi kita dalam melangkah ke depannya. Kita dapat mengetahui harus seperti apa untuk bertindak nantinya. Setelah kita tahu apa yang dilakukan itu baik dan buruknya, maka kita dapat memilah dan memilih perilaku apa yang harus kita ambil.
Namun, ada satu hal yang jadi penghambat bagi kita. Dialah nafsu sebagai perayu handal. Nafsu lebih suka menjerumuskan kita pada hal-hal yang menentang dari ajarannya. Maka, kita harus berhati-hati dengan yang satu ini. Bentengilah diri kita agar tidak dikuasai oleh nafsu. Taklukan nafsu kita agar mengikuti keinginan hati dan pikiran kita.


Wallahu ‘alam ...


         Semoga Artikel Tentang Bercermin Pada Hati ini bisa bermanfaat, menginspirasi dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan kita. Aamiin

* Salam Ukhuwah Islamiyah dari Andi Ibnoe Badawi Mazid

0 komentar:

Posting Komentar